Tekan tombol bintang please!!
Support akuu dengan komen dan vote!!🙌🏻🙌🏻****
Di sebuah club malam, dua orang pria sedang duduk disebuah ruang VIP, ditemani beberapa wanita yang mereka sewa untuk menyenangi malam yang panjang.Edgar Emilio Adibomo, seorang CEO muda di industri Entertainment, seluruh perusahaan diindustri bidang ini paham bahwa setiap artis yang berada dibawah naungannya pasti akan memiliki karir yang melejit habis. Pria yang jarang ditemui sembarang orang itu memiliki rumor yang tak kalah lejitnya, Edgar dikenal sebagai buaya darat! Selain giat bekerja Edgar juga giat mengencani berbagai wanita. Tidak jarang banyak rumor aneh yang beredar bahwa artis yang dinaungi CEO muda ini pasti akan dikencani Edgar lebih dulu.
Edgar, namanya selalu masuk diberbagai berita dan majalah internasional, ke kokohan perusahaan yang Edgar bangun membuat seluruh penjuru dunia tahu berapa hebatnya kinerja Edgar diusia muda. Tidak ada yang berani menyaingi perusahaanya, Edgar selalu di anak emaskan media dan pengusaha-pengusaha lain. Satu-satunya perusahaan yang berani menyaingi perusahaannya adalah perusahaan Ayahnya sendiri Bomo Nugraha. Direktur utama Selty Entertainment.
Entah apa yang ada dipikiran Edgar, banyak yang menyayangkan dirinya tidak turut bergabung dengan perusahaan sang Ayah. Sejak muda, Edgar memang memulai karirnya sendiri, Edgar tidak mengandalkan kekayaan dan koneksi Ayahnya untuk membangun perusahaannya sendiri. Imbas dari keberhasilan Edgar di usia muda, ia menjadi pria yang memiliki kehidupan yang serba bebas, dan sulit berempaty.
"Kau tahu kemana Rengga kemarin ?" tanya Edgar pada Dean,
Dean yang sedang dibawah pengaruh alcohol hanya tersenyum miring melirik wajah serius Edgar
"Rengga pulang ke Indonesia, dia bilang padaku akan mengunjungi gadisnya disana. Kau jangan beritahu Edgar soal ini, Rengga melarangku." sahut Dean dengan suara cekikian yang membuat Edgar terkekeh.
Edgar mengangguk-anggukan kepalanya, mengutuk Dean dan Rengga dalam hati dengan berbagai macam serapahan.
"Oh, Rengga punya pacar ?"
Dean menganggukan kepalanya dengan cepat, sekali lagi, Dean berada dibawah pengaruh alcohol, ia tidak sadar dengan semua hal yang terlontar dari mulutnya, termasuk membocorkan rahasia Rengga, tadi.
"Bukan, Rengga tidak memacari gadis itu, kau tidak mengerti, aku juga tidak mengerti, yasudah kita sama-sama diam saja, jangan sampai Edgar tahu!"
Dean diam sesaat, matanya mengerjap-ngerjap seolah sedang mencerna sesuatu, matanya menatap Edgar bergantian saat kesadarannya berlalu lalang datang dan pergi,
Dean mengambil satu gelas air mineral lalu menengguk habis dalam satu tenggukan, Dean mencoba berusaha keras agar segera dapat kembali mengendalikan dirinya
"Apa tadi mulutku berbicara aneh ?" Dean menatap Edgar serius, kesadaran Dean samar-samar mulai kembali
"Itu bohong, anggap saja itu bohong!"Edgar menatap Dean dengan tatapan tajamnya, tangannya mengayun meraih satu botol sampanye, menuangkan air haram itu kedalam gelas kosong dihadapannya. Lalu ditengguknya dengan cepat.
"Rengga tidak pernah bercerita tentang seorang gadis pada kita selama ini." Edgar menyahut setelah gumpalan asap rokok keluar dari hidung dan mulutnya.
"Aku tidak terima!! persahabatan macam apa ini, Rengga melupakan kita!" grutu Edgar lagi
Dean mendecih "Sial, aku merancaukan rahasia Rengga." batin Dean kemudian menengguk sisa sampanye digelasnya
"Alasan Rengga sangat baik, Ed."