Maaf telat update.Don't like don't read. Lebih suka yang ngasih like. Karena aku percaya mereka menghargai setiap tulisan yang saya buat.
●
●
●
"Shikamaru-san... potongan ini sangat rapi. Sepertinya, pembunuh kali ini benar-benar profesional." Ucap Konohamaru asisten Shikamaru.Kini, di ruang mayat. Terdapat potongan tubuh dari 3 orang yang berbeda. Kepala mereka terlepas semuanya dari badan. Bahkan tangan dan kaki mereka pun terpotong dengan rapi tanpa terkoyak.
Ssttttt ... fuuuuhhhhh ...
Shikamaru menghisap kuat dan menghembuskan asap rokoknya yang tebal. Menatap datar kepada 3 potongan mayat di depannya.
"Apa tidak ada bukti atau jejak yang tertinggal?" Tanya Shikamaru tajam.
"Tidak ada Shikamaru-san." Tegas Konohamaru.
Shikamaru memijit keningnya lelah. Pembunuh ini benar-benar handal. Bahkan tak ada jejak pun yang didapat dari kepolisian sepertinya.
"Ck, sial ..." decak Shikamaru kesal.
•
•
Hinata berjalan menyusuri trotoar dengan didampingi Sasuke. Menatap jalanan yang ramai dengan lampu yang gemerlap. Hinata... terasa hidup.
Hanya sederhana menurut orang. Berjalan santai setelah belanja bahan makanan. Tapi bagi Hinata, ini adalah momen yang berharga yang akan disimpannya rapi di otaknya.
"Sasuke-kun... terimakasih untuk hari ini dan untuk semua. Jika kau tak ada, aku mungkin masih akan tetap terdiam di tempat seperti orang yang bodoh." Ucap Hinata tiba-tiba.
Onyx Sasuke menatap lekat Hinata dari samping. Tangannya terangkat pelan. Dan mendarat pada pucuk surai indigo Hinata.
"Tak perlu berterimakasih. Semuanya mengalir begitu saja. Lagipula, aku tak mungkin bisa mengabaikanmu terus..."
Ucapan Sasuke semakin mengecil Hingga Hinata tak dapat mendengarnya. Tanpa tau bahwa kini Sasuke sedikit merona dengan hanya keberadaan Hinata.
15 menit mereka akhirnya sampai pada pintu apartemen mereka. Sasuke mengetik kode masuk apartemen.
Cklek...
"Berhenti!!!!"
Langkah kaki Hinata terhenti seketika. Padahal Hinata cukup lumayan lelah dan ingin istirahat.
Wusshhhhhh....
Hawa dingin dan berat menguar keluar dari tubuh Sasuke. Maniknya kembali memerah pekat dengan tatapan yang sangat tajam.
Sasuke menarik tubuh Hinata dan menyembunyikannya di belakangnya.
"Yare... yare... tak usah segalak itu Teme.."
Sebuah suara berat dan santai terdengar begitu saja.
"Ck Dobe!"
Tatapan Sasuke mulai melembut. Namun tak mengantinya dengan Onyx. Maniknya tetap semerah darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELP ME....!! 18+
Fiksi PenggemarMenceritakan seorang gadis cantik bernama Hyuga Hinata. Seorang gadis yang selalu dibedakan oleh kedua orang tuanya entah mengapa. Seorang gadis yang selalu terkurung dan hidup di bawah tekanan batin. Yang selalu bermimpi ingin mendapatkan kasih say...