"Teh?"
Gary menggelengkan kepala.
"Kopi?"
Gary menggelengkan kepala.
"Air putih?"
"Terserah kau."
"Huh sepertinya ada yang sedang mengalami hari yang cukup buruk," wanita berambut pirang yang bila dilihat selewat mirip Taylor Swift itu mengolok Gary.
"Liverpool kalah, Bella memutuskanku. Itu."
Wanita itu tertawa cukup keras.
"Sudah kubilang kan bocah tengik. Ketidakjujuranmu pada hatimu sendiri kini ada akibatnya."
"Dwyn, apa yang aku bohongi?" Gary terlihat frustrasi, terlihat dari lingkaran hitam pada kantung matanya.
"Hatimu bocah!" Dwyn meninju dada Gary.
"Aku harus bagaimana?"
"Introspeksi diri dan pikirkan baik-baik. Bila kau benar-benar mencintai Bella segera lamar dia, dan bila setengah hati, lebih baik carilah yang lain. Ingat! Jangan berharap pada Charine, dia sedang hamil anak pertama Prof. Hildemann."
"Hah? Hamil?"
"Hahaha...Sudah kubilang. Baru aku beritahu begitu saja kau sudah terkejut."
"Tunggu Dwyn, kenapa kau bisa tahu?"
"Simpel, aku pulang ke Irlandia dan bertemu dengannya. Ah Gary, dia hamil tua dan suaminya selalu ada untuknya."
"Mereka di Irlandia?"
"Ya, mereka menetap di sana. Masak kau tak tahu? Kau bilang kau sepupunya."
"Paman Brian tak memberitahu Ayahku. Apalagi Charine."
"Prof. Hildemann sekarang bekerja di Universitas Dublin sebagai peneliti, begitu juga Charine. Namun Charine baru bisa bekerja saat ia sudah melahirkan."
Perasaan yang tak pernah Gary rasakan sebelumnya kini hadir. Entah mengapa saat itu ia merasa begitu sesak. Mendengar Charine hamil rasanya oksigen di sekitarpun tiba-tiba menghilang.
"Dwyn..."
"Apa?" Dwyn sibuk memainkan handphonenya sambil memakan beberapa buah kue kering yang sama sekali tak Gary sentuh.
"Bagaimana perasaanmu saat Cesc menikah?"
Dwyn sontak tersedak...
"Apa maksud pertanyaanmu bocah tengik?" Sepertinya amarah Dwyn tersulut saat mendengar pertanyaan Gary.
"Dwyn, kau jangan marah dulu. Aku sedang tak mengolokmu."
Dwynpun menghela napasnya...
"Rasanya seperti....melahirkan....."
Dwyn mengalihkan pandangan ke sudut kiri dan kanan dari ruangan tamu rumahnya. Dwyn kembali terkenang saat malam sebelum pernikahan Cesc.
"Saat Michie hendak lahir, dia menendang-nendang perutku. Rasanya sakit, rasanya aku ingin Michie segera lahir. Saat ia lahir aku merasakan sakit saat kontraksi namun lega mendengar ia menangis dengan keras."
"Kau menanti Cesc dengan penuh prasangka kan? Saat prasangkamu jadi nyata, kau lega tapi sakit."
"Ya begitulah. Andai saja aku tak melakukan kebodohan dengan menerima Stewie, semua ini tak akan terjadi..."
"Oh ya, Stewie kemana?"
"Dia bertanding hari ini."
"Kau tak datang ke stadion?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Those Sharp Eyes
RomanceHati Gareth "Gary" Clark kini sedang berkecamuk. Setelah ia patah hati karena sepupu jauhnya menikah, kini ia dihadapkan pada masalah yang lebih pelik lagi, hubungan dengan kekasihnya terancam bubar karena ketidakpedulian Gary padanya. Apakah Gary d...