"Gary, nyebut! Nyebut! Astagaaaaaa!" Reaksi Kazim saat mengetahui Gary menyukai Sherry, yang juga guru Kazim di SMP. Namun reaksi itu diabaikan Gary yang tersenyum dengan tatapan kosong.
"Ni anak harus dieksorsis nih keknya!" gerutu Joey yang bela-belain pulang lebih awal dari tempat kerjanya demi mendengarkan cerita sahabatnya.
"Woy!" Kazim menepuk-nepuk~mungkin menampar pipi Gary.
"Sakit njing!" Seru Gary, spontan.
"Udah sadar?"
"Ya elu apaan nabok gue huh?" tanya Gary, masih kesakitan.
"Lu ga dengerin kita ngomong dong dari tadi?" tanya Joey.
"Lah, emang kalian ngomongin apa?"
"Lu masih waras kan?" tanya Kazim.
"Kalo gue gila, test drive tadi gak akan berhasil tau!"
"Terus kenapa lu bilang lu suka sama Ms. Cheung?"
"Salahnya apa?" tanya Gary, polos.
"Dia guru kita Ger! Dia pasti sudah punya suami juga, duh kamu ini gimana sih?"
"Suaminya sudah meninggal, dia membesarkan anaknya sendirian."
"Tapi gak etis juga kali lu pacaran sama guru lu sendiri."
"Lah, Emmanuel Macron itu nikah sama gurunya. Bahkan umurnya tua banget. Ms. Cheung baru mau 40, aing 29. Gak jauh kan?"
Joey dan Kazim makin kesal mendengarnya. Kalau dia bukan sahabat mereka, pasti sudah digeprek dengan cabe level 5 sepertinya. Asli, kelakuan Gary ini makin bocah setelah Bella memutuskannya.
Joey yang sebenarnya lebih pasif mendengar curhat Gary, tiba-tiba menjadi lebih serius dan sepertinya akan memberitahu sesuatu padanya.
"Ger, kamu sahabat kami sejak SMP. Turun naiknya persahabatan kita sudah kita lalu belasan tahun lamanya. Sampe kita juga tahu banget kebiasaan masing-masing.
"Tapi rasanya kami sulit mempercayai kalau kamu memang sungguh-sungguh mencintainya, mungkin saja kamu masih merasa kecewa setelah putus dari Bella."
Gary kesal dengan omongan Joey yang sok diplomatis dan dewasa itu.
"Kenapa kalian engga percaya sih?"
"Ya abisnya kamu bilang suka pada Ms. Cheung, sesuatu yang ga masuk akal untuk orang sepertimu," kata Kazim.
"Kazim, I swear to you! I love her. Mungkin dulu terucap dari bocah berusia 13 tahun, tetapi kalian sekarang mendengarnya dari pria berusia 29 tahun."
"Hmm baiklah, aku tidak puas hanya dengan omonganmu, politisi juga bisa kalau cuma ngomong doang."
"Kalian mau bukti? Oke!"
"I bet you can't," kata Joey meremehkan.
"Kalau aku bisa mengatakannya kalau aku mencintainya, kalian harus traktir aku tiket perempat final UCL."
"Oke, deal!" kata Kazim menimpali.
"Eh tapi Kaz?" Joey sepertinya keberatan.
"Udah tenang aja, Joey. Dia ga akan sanggup hahaha!" Kemudian Kazim dan Joey tertawa.
"Okay, pokoknya aku akan buktikan pada kalian!" Gary begitu kesal saat sahabatnya sendiri meremehkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Those Sharp Eyes
RomanceHati Gareth "Gary" Clark kini sedang berkecamuk. Setelah ia patah hati karena sepupu jauhnya menikah, kini ia dihadapkan pada masalah yang lebih pelik lagi, hubungan dengan kekasihnya terancam bubar karena ketidakpedulian Gary padanya. Apakah Gary d...