Simon Mignolet

15 1 0
                                    


Jordan Henderson's point of view

Pesta tahun baru 2018 begitu meriah di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali di sebuah resor bagian Selatan Prancis. Seluruh pemain Liverpool FC tak terkecuali keluarganya berkumpul untuk merayakan pergantian tahun di sana. Bec, kekasihku, sudah seminggu lebih mempersiapkan segala keperluan sebelum berangkat untukku dan putriku. Prancis Selatan tidak akan sedingin Inggris, jadi tak banyak pakaian hangat yang kami bawa.

"Apakah seluruh temanmu akan hadir?" tanya Bec.

"Entahlah, namun kurasa Phil tak akan datang karena masalah transfernya belum jelas, apalagi hubungannya dengan Kloppo memburuk," jawabku, sedikit khawatir.

Tahun 2017 bukan tahun yang baik untukku. Permainanku tidaklah begitu baik, bahkan sering melakukan kesalahan saat bermain. Aku rasa ini adalah efek dari sakit dari lututku. Sejujurnya aku menahan sakitku dengan menggunakan pain killer dalam beberapa waktu belakangan ini. 

"Kau kenapa Jordan?" Aku terbangun dari lamunanku saat Bec menepuk bahuku.

"Aku tak apa, hanya sedang berpikir saja."

"Aku masih mengkhawatirkan permainanmu?"

"Iya, sejujurnya," jawabku lemah.

"Jangan khawatirkan itu, manusia itu berproses, bukan?" kata Bec tersenyum.

***

Cavalaire-Sur-Mer, 31 Desember 2017

Segenap keluarga besar Liverpool FC termasuk para pemain, staf kepelatihan, ofisial, petinggi klub, beserta keluarga mereka mulai memasuki hotel tempat perayaan pergantian tahun berlangsung. 

Dalam lobi hotel aku baru melihat kedangan Gini, Kloppo, dan Bobby bersama keluarganya. Aku belum melihat yang lainnya.

"Hai Kloppo!" sapaku.

"Ah hai, Jordan. Dengan siapa kau datang?"

"Aku bersama Bec dan putriku. Oh ya, dimana Ulla?"

"Dia akan menyusul, ada acara amal di Munich."

Setelah kedatangan mereka, aku baru melihat Simon baru datang bersama sesosok wanita yang sangat kukenal dengan baik...

Apa aku berhalusinasi?

Ini lain, Simon menggandengnya.

Aku memicikkan mataku berkali-kali untuk meyakinkan diri bila dia adalah....

...Bella MacKenzie, kekasih temanku, Gary.

Dengan sigap aku mengambil handphoneku dan memfotonya. Tapi tak mungkin aku harus memberi tahu Gary, aku takut dia akan marah besar karena ini. Aku sudah lama mengenalnya, Gary itu punya tempramen kurang bagus, terlebih lagi sekarang. Dia sering mengirimiku pesan WhatsApp untuk sekedar...memakiku...

Ah aku hanya bisa bersabar.

Aku hanya mengirim foto ini kepada Dwyn. Dan ternyata reaksinya biasa saja.

Dwyn Finnan

I know this Jord, he's broken up with Bella since 4 months.

But, it's surprising Simon is with her now.

Aku tak tertarik untuk memberi tahu Gary, biar ia nanti tahu yang sebenarnya dengan sendiri.



Those Sharp EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang