NO - 7

200 33 5
                                    

Sore ini, aku dan Jaehwan sampai di pantai. Kami berjalan menyusuri pantai dengan pasirnya yang putih. Aku merasa tenang, mendengar suara deburan ombah membuat hatiku bahagia.

"Chae, kamu tidak mau bermain air?" tanya Jaehwan padaku.

"Tidak. Aku rasa melihat pemandangan dari sini sudah cukup." jawabku sambil berdiri melihat laut.

"Baiklah, kalau begitu. Kamu mau berdiri disini atau duduk dimana?"

Aku memandang sekeliling mencari tempat yang nyaman untuk duduk. Dan akhirnya aku menemukan tempat yang rindang di bawah pepohonan tidak jauh dari pantai.

"Aku akan duduk disana?" jawabku sambil menunjuk tempat yang aku maksud degan jari telunjukku.

"Ayo kesana!" ajak Jaehwan.

Beberapa menit kami habiskan hanya dengan berdiam diri. Jaehwan dengan pikirannya sendiri. Dan aku yang sedang menikmati suasana pantai.

Pantai yang kami datangi tidak terlalu ramai. Mungkin karena sudah sore jadi tidak banyak pengunjung.

"Aku mau main air. Tolong titip jaket dan sepatuku ya.." kata Jaehwan.

"Oh... Baiklah!" sahutku.

Jaehwan berjalan menjauhiku. Aku sedang tidak ingin bermain air. Melihat keindahan pantai dari tempatku saja sudah cukup.

Aku lihat Jaehwan menggulung celana panjangnya, mungkin dia akan masuk ke air. Tapi dia hanya memasukkan kakinya ke dalam air tanpa berbuat apa-apa. Sepertinya dia hanya menikmati ombak yang megenai kakinya.

"Apa seperti ini yang kamu sebut bermain air?" tanyaku dari belakangnya.

Aku berdiri di belakang Jaehwan dengan membawa jaketnya di tangan kananku dan sepatunya di tangan kiriku. Jaehwan menoleh ke arahku setelah mendengar pertanyaanku.

"Apakah aku lama sampai kamu menyusulku?" tanyanya.

"Tidak. Aku hanya ingin merasakan air pantai sepertimu."

"Kemarilah!"

Aku melepas sepatuku dan meletakkannya bersama dengan sepatu dan jaket Jaehwan di tempat yang kering tidak jauh dari tempat Jaehwan berdiri. Kemudian aku menyusulnya.

"Apa yang kamu pikirkan dari tadi? Aku lihat kamu hanya diam saja?" tanyaku pada Jaehwan.

"Aku memikirkanmu, Chae." deg! Jawaban Jaehwan membuatku terkejut.

"Kenapa?" tanyaku akhirnya.

"Aku ingin berteman denganmu."

"Bukankan kita sudah menikah?" aneh!

"Ya. Tapi kita masih canggung dan belum terbiasa dengan keberadaan masing-masing." jawab Jaehwan.

"Kamu benar. Kalau begitu mari kita berteman!" kataku sambil mengulurkan tangan padanya.

"Teman." kata Jaehwan sambil berjabat tangan denganku. Dan dia tersenyum manis akupun membalasnya.

Kami kembali menikmati senja di pantai. Kami sudah duduk di tepi pantai sambil melihat matahari yang hampir tenggelam. Sagat indah.

"Aku suka pemandangan ini." gumamku.

"Aku juga. Kamu adalah perempuan pertama yang menemaniku melihat pemandangan ini."

"Jika ada kesempatan aku ingin melihatnya lagi bersamamu."

"Aku juga." kata Jaehwan. "Udah yuk!" lanjutnya sambil mengulurkan tangannya padaku. Aku menyambut uluran tangannya.

"Kita mau kemana?" tanyaku.

"Makan yuk! Cari makan deket sini aja." jawab Jaehwan.

Aku dan Jaehwan memutuskan makan di restoran deket pantai. Kami makan sambil menikmati pemandangan pantai di malam hari.

"Aku pengen kita berdua nggak canggung lagi. Dan selalu jujur satu sama lain, menurut kamu gimana?" tanya Jaehwan setelah kami selesai makan.

"Begitu lebih bagus." jawabku.

"Walaupun kita belum bisa menjadi pasangan suami istri yang sebenarnya tapi setidaknya kita bisa bersahabat. Toh sekarang banyak sahabat yang jadi cinta kan?"

"Iya, Jae. Aku seneng kita bisa ngobrol banyak hari ini. Semoga hubungan kita semakin membaik."

"Habis ini kamu pengen kemana? Atau balik ke rumah aja?" tanya Jaehwan.

"Pulang aja ya, aku capek." jawabku jujur.

"Yaudah, yuk balik. Kamu bisa tidur di mobil kalo capek." kata Jaehwan.

Sampai di mobil aku mencari posisi yang nyaman sepertinya aku benar-benar akan tidur.

"Pakai juga jaketku, kamu pasti kedinginan." kata Jaehwan.

"Kamu nggak kedingingan?"

"Aku udah biasa, pakai aja."

"Terima kasih." jawabku sambil menutupkan jaket Jaehwan ke tubuhku.

"Sama-sama" kata Jaehwan sambil mengelus kepalaku pelan sebelum akhirnya menjalankan mobil.

Sepertinya malam ini aku akan tidur nyenyak. Aku tidak menyangka perjalananku dengan Jaehwan akan menyenangkan seperti ini. Aku harap ini dapat terus berulang.

No Other - Chaeyeon & Jaehwan √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang