NO - 12

201 35 1
                                    

Aku tidak menemukan Jaehwan ketika bangun pagi. Dia pasti menghindariku karena marah. Sarapan terasa sangat sepi tanpa Jaehwan.

"Selamat pagi..." sapa Eunbin ketika aku sampai di butik.

"Pagi..." jawabku.

"Lemes banget, kenapa? Ada masalah?" tanya Eunbin.

"Aku jujur sama Jaehwan soal Kak Dongho dan kayaknya dia marah. Dia menghindariku pagi ini." jawabku.

"Kamu bilang apa? Udah cerita semuanya?"

"Aku bilang kalo aku pernah tidur sama Kak Dongho."

"Pasti kamu nggak cerita semuanya?"

"Belum sempet. Tadi pagi aja dia pergi sebelum aku bangun."

"Kamu harus cerita yang sebenernya, Chae."

"Iya. Nanti kalo aku udah ketemu sama dia."

Seharian di butik terasa sangat lama. Aku pengen cepet pulang dan ketemu sama Jaehwan. Eunbin menepuk pundakku pelan.

"Kenapa?" tanyaku.

"Kamu kenapa sih? Ngelamun aja! HP kamu tuh berisik." katanya.

Bener. Ada telpon masuk tapi aku nggak kenal nomernya. Aku mau angkat telponnya tapi udah keburu mati. Ya sudah.

"Bin, Kak Dongho!" Eunbin keliatan kaget.

"Kenapa?" tanyanya antusias.

"Dia ngirim SMS." jawabku.

"Isinya apa?"

"Ternyata yang telpon tadi dia."

089645321XXX

11.21

Hai, Chae...
Ini aku Dongho, tadinya pegen telpon tapi nggak kamu angkat.
Kalau kamu ada waktu aku pengen ketemu...

Aku nggak tau harus bales apa. Aku cuma baca pesan itu tapi nggak ada niat buat bales.

"Nggak kamu bales?" tanya Eunbin.

"Aku nggak tau harus bales apa."

Tiba-tiba Hyeri dateng.

"Maaf, Kak. Mau ngingetin kalo jam 11.30 nanti ada yang mau dateng buat fiting baju."

"Oh iya... Gaun buat pernikahan kan?" tanya Eunbin.

"Atas nama siapa?" tanyaku

"Ehm... Daniel dan Sejeong, Kak." jawab Hyeri setelah melihat buku catatannya.

"Oke. Kamu sama Soyeon siapin bajunya dulu ya, nanti aku sama Eunbin nyusul." jawabku.

Setelah itu, aku sibuk ngurus butik dan lupa dengan SMS dari Kak Dongho. Aku pengen cepet selesai kerja dan pulang.

"Bin, aku pulang duluan ya? Udah sore nih..." kataku sambil membereskan meja kerjaku.

"Sore? Baru jam setengah 4, Chae!" jawab Eunbin sambil melihat jam tangannya.

Eunbin benar. Baru jam setengah 4 tapi aku sudah ingin pulang dan berbicara dengan Jaehwan. Semoga dia tidak pulang malam.

Aku pulang naik bis dan terasa sangat lama. Jadi pengen beli mobil biar nggak naik angkutan umum terus. Huft... Aku harus apa kalo ketemu Jaehwan.

Rumah masih kosong ketika aku sampai. Jaehwan menghindariku pantes aja rumah sepi. Jadi bingung mau ngapain.

Aku duduk di sofa, seharian ini kerasa capek banget. Tiba-tiba HPku bunyi ada telpon masuk dari Mama.

"Halo, Ma..." sapaku.

"Halo, Chae. Gimana kabar kamu? Mentang-mentang udah nikah lupa pulang ke rumah ya?"

"Aku baik, Ma. Belum sempet main, Ma. Aku sama Jaehwan masih sibuk. Mama apa kabar?"

"Mama juga baik."

"Papa gimana kabarnya Ma?"

"Papa juga baik. Kamu weekend ini sibuk nggak?"

"Kenapa emangnya, Ma?"

"Adek kamu kan ulang tahun..."

"Haerim? Ah aku lupa..."

"Makanya mama ingetin. Kamu bisa kan dateng ke rumah?"

"Aku usahain ya, Ma..."

"Jangan lupa ajak Jaehwan. Cuma makan bareng kok di rumah jadi nggak ada pesta besar."

"Iya, Ma. Nanti aku bilang Jaehwan dulu..."

"Yaudah, salam buat Jaehwan ya..."

"Iya, Ma..."

Aku lupa. Haerim ulang tahun minggu ini. Lebih baik nanti aku bilang dulu sama Jaehwan, semoga dia ada waktu.

Sambil nunggu Jaehwan pulang aku masak buat makan malem. Setelah beres-beres dan mandi aku nungguin Jaehwan tapi sampe jam 20.00 dia nggak dateng.

Akhirnya aku makan sendirian. Aku nggak nyangka reaksi Jaehwan sampe kayak gini setelah aku cerita tentang Kak Dongho.

No Other - Chaeyeon & Jaehwan √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang