Sudah ku katakan padamu sebelumnya
Tak semua dapat dibicarakan dengan kata-kata
Jangan salahkan aku jika dimatamu aku terlihat begitu misterius
Karna aku tahu tak ada manusia yang benar-benar tahu
Tentang logika dan hatiku yang begitu rancu"Ma, pa, aku pulang duluan ya". Kataku yang sebenarnya menahan sakit kepalaku sebab diam-diam terlalu memikirkan tentang pembicaraan mereka yang tak sengaja kudengar tadi, namun sakit itu tak ku perlihatkan.
"Oh iya, nanti mama pulang agak sorean liy." Kamu istirahat saja di rumah.
"Baiklah", aku ambil motorku dan mengucap salamBeberapa menit kemudian...
Akhirnya aku sampai juga di rumah lalu berjalan kearah pintu dan memasuki rumahku dengan keadaan yang sempoyongan aku berhasil berbaring di Kasur kamar.
Aku meraih air minum yang terletak di meja dekat kasurku, syukurlah mulai membaik kataku dalam hati dan kembali berbaring."Liya ...liya ...liyy".. suara itu, suara itu aku kenal. "Dia siapa?" Mengapa aku tak ingat, Kataku lirih dalam hati." Kamu siapa?" Kataku.
Seseorang berdiri jauh dariku, aku tak lihat rupanya dengan jelas. Aku hanya melihat senyumnya. Dan kukatakan “kamu siapa? Kenapa kamu begini? Mengajukan teka-teki? Kemari dan bawakan jawaban atas pertanyaanku!! Cepatlah!!”
Lalu kembali ku lihat ia hanya tersenyum, aku berlari mengejarnya dan terus berusaha mengejarnya tapi kini ia lagi-lagi menghilang tak tinggalkan bayang.
Tiba-tiba aku terbangun dari mimpiku, melepaskan yang lagi-lagi ingin kuraih, kenapa terjadi lagi. Setiap kali kurasa sakit untuk mengingatmu, namun ku tak bisa berhenti, sebab aku merasa begitu rindu ketika terbayang sejuknya senyummu. "Jangan begini, aku rindu tapi ku tak ingat, Ku mohon kembalilah" kataku lirih dan lemas.
Sudah kukatakan
Aku bukan orang yang seputus asa itu dengan keadaan
Ada kalanya aku pasrah tapi tetap dengan harapan yang sedemikian kuukir indah
Dan kuyakin harapan itu kan membawa kabar yang bahagia
Atas takdir-Nya yang nyata
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOST MEMORY PUZZLE
Teen FictionRindu bertemu, hanya dalam ingatan Tak pasti benar dirasakan Tak masuk logika dengan wajar Namun ia hanya perempuan yang tetap mencari potongan memorinya Berusaha menemukan dalam luasnya lautan Melihat lelaki yang entah siapa Tak pernah ditemukan da...