PART 7_Eza & someone?

3 0 0
                                    

Jam 14.38

“mama papa mana ya, kok belum pulang?” tanyaku dalam hati sambil meneguk minuman yang baru ku ambil dari kulkas sebelum melihat jam tadi.
Syukur tubuhku kembali normal sebelum mama papa sampai di rumah, aku memutuskan mengambil remote televise dan menonton acaranya, berharap bahwa masih ada film kartun atau semacam komedi karna sinetron adalah hal yang paling tidak kusukai.

Pukul 15.12

Setengah jam sudah aku hanya memindah-mindah channel tv dan pradugaku benar bahwa tak ada satupun yang aku minati. Kaki ku tetap memaku di langkah awal, bahwa televise akan ku off kan kembali.

Tak lama kemudian..

“Suara mobil tu, pasti mama papa deh.” kataku berbisik pada diri sendiri
“Liyaa!!?” Panggil mama dari luar
“Iya maaa, kenapa?”
“Bantu bawa barang-barang dari mobil ya”
“Barang apaan sih,” batinku ngoceh kembali. Tapi yang keluar dari mulutku “iya maa, bentar lagi aku keluar”
“Cepat ya liy!” tegur mama tak sabar
“Iya maa.” Sahutku

Aku berjalan keluar dengan langkah pelan, sebenarnya sangat malas untuk membantu pekerjaan yang agaknya akan menguras tenaga yang baru pulih ini.
Lagipula kalau tak berat dan banyak, rasanya papa saja sudah cukup untuk melakukannya. *Pemikiranku
Aku menuju papa, “mama suruh aku bantu ngapain pa?” tanyaku langsung pada papa
“Itu, ambil aja sebagian bahan bumbu di dalam mobil. Kerjain secukupnya aja, gak usah kecapekan.” Kata papa, seakan perhatian namun begitulah sosoknya seakan acuh dengan wajahnya yang tak terlalu memunculkan ekspresi.

Pukul 15.54

Setelah 3 kali bolak-balik mengambil bahan-bahan itupun aku berkata pada mama dan papa “ma, pa, aku sudah ya bantu-bantunya. Aku capek nih, aku mandi aja ya”
Iya liy gapapa, sahut mama papa bersamaan.

Beberapa menit kemudian..

Ambil handuk usap-usap rambut yang masih basah, menuju meja rias mengeringkan rambut lalu keluar. Mama dan papa masih dimeja luar ketika ku lihat melalui jendela sebelum menuju meja rias tadi. Mungkin istirahat setelah angkat-angkat.
By the way, belanjaan tadi gak kayak belanjaan seperti bulan-bulan biasanya, aku menebak-nebak sembari berdandan juga, kira-kira buat apa ya, kalau mau buat bantu acara nia kan gak perlu mampir kesini dulu dong bahan dan barang-barangnya. Ahh tapi yasudahlah, kemungkinan-kemungkinan ini serasa tidak mungkin ku perdalam sampai ku dapatkan jawabannya dengan bertanya pada mama dan papa.
Belum selesai hujan di pikiranku itu tiba-tiba mama memanggilku dari lantai bawah, lagaknya seperti di teras rumah

“Liyy, ada temanmu ni.” Teriak mama memanggilku yang sedang dikamarku (lantai atas)
“Siapa ma?” tanyaku
“Eza sama gatau ini siapa, turun aja!!” Kata mama
“Iya maa, suruh tunggu sebentar ya. Aku keluar bentar lagi.” sahutku

Papa memasukkan mobil dan motor dalam bagasi dengan rapi, sedangkan mama sepertinya menemani 2 orang temanku yang baru datang, entah eza dengan siapa itu yang bersamanya.

Dari tangga atas aku perhatikan mama, karna hanya mama saja yang terlihat dari atas dan dua orang itu yang pastinya ada eza persis seperti kata mama tadi memang tidak kelihatan dari tangga atas. Mama sepertinya sudah akrab sekali dengan kedua temanku itu, menurut pemikiranku kalau eza sih memang iya mama sudah akrab.
“Tetapi satu lagi itu siapa? Aku tak banyak miliki teman yang sering berkunjung ke rumah bila tak pentinng, apalagi bukan hari raya dan semacamnya.” Batinku bicara
“Dug dug dug,” suara hentakan kakiku terdengar oleh telingaku sendiri ketika hampir sampai di lantai dasar.
Hah? aku sebenarnya kaget dengan kedatangan tamu kali ini tetapi aku coba bersikap netral dan bertanya pada eza.
Ada apa za? *tanyaku basa-basi
Yasudah ya nak berdua, mama tinggal dulu ke belakang. Kata mama
“Iya bu,” kata 2 orang itu bersamaan. “Iya maa,” susulku menjawab.

Setelah beberapa langkah mama meninggalkan kami bertiga..
Tatapan tajam bercanda gua muncul seketika.
“Ehh za, ada apa lu kesini?... .."

Kira-kira siapa yang bersama eza?
Reading next story okey... Part 8 yaa

MY LOST MEMORY PUZZLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang