PART 2_My parents

18 5 0
                                    

Hari demi hari pun berlalu, di hari ke lima sore hari perawatan itu aku meminta untuk dipulangkan saja ke rumah.
Aku merasa telah baikan dan sebagian ingatanku pun telah kembali, termasuk latar belakangku yang masih awal tahun kuliah.

Mama dan papa duduk tak jauh dari tempat berbaringku sambil berbincang-bincang. Lalu aku yang semula menatap kosong dinding-dinding langit akhirnya memutuskan untuk menolehkan pandanganku dan mengacaukan obrolan mereka.

"Ma, pa, kita pulang saja yuk. Aku udah baikan kok. Aku sudah harus melakukan aktivitas lagi seperti biasa nih, lagian ini kan udah mau ujian semester awal(akhir tahun) ."
"Mama sama papa sih setuju saja, tapi apa benar kamu sudah sembuh sepenuhnya?" tanggap mama mewakili papa juga
"Sudah, nihh aku sudah baik-baik saja. Tangan kaki badan pun sudah mulai kuat kembali"
Belum sempat terjawab kembali tiba-tiba dokter angga pun masuk ke ruangan seperti biasa untuk cek ini dan cek itu yang sekiranya, entahlah bagaimana ia tahu apa yang masih ku rasakan.

Sesudah ia periksa ini dan itu aku langsung mengutarakan keinginanku
"Dok, boleh gak liya dipulangkan sekarang saja. Liya udah baikan kok,kan dok? Kataku merayu sambil meminta pembenaran"
"Liya boleh pulang kok, tapi besok ya. Karna kalau mau pulang data-data nya harus disiapkan dulu, dan kamu memang harus mendapatkan vitamin suntik untuk terakhir kalinya nanti malam agar keseimbangan otakmu kembali"
"Tuhh denger dokter angga kan liya?" Kata papa sambil ketawa kecil mengejek
"Haha, iyadeh pa. iya dok, terimakasih ya dok" kataku pada papa dan ucapan terimakasih pada dokter angga

Tak sampai disitu,ketika dokter angga dan suster nya mau keluar aku pun mengecoh kembali dengan pertanyaan "dok, malam ini sudah bisa beresin barang-barang kan. Jadi besok tinggal pulangnya deh hehe"
"Iyaaa liya, tapi kamu istirahat saja ya. Biar ayah dan ibu kamu saja yang beresin, jangan kelelahan dulu liya nya"
"Siap dok" kataku mengiyakan kemudian senyam senyum kecil ku mengisyaratkan pada mama papa untuk membereskan dan merekapun paham. Hehe, tawa kecilku yang kemudian di lanjut tawa mama dan papa akibat melihat tingkahku.

Emmhh, dokter angga itu ternyata teman ayah semasa smp. Jadi gitu deh, flashback-flashback ke masa lalu dan itu juga yang buat aku dan dokter angga seperti teman walau umur jauh berbeda dan baru kenal.

MY LOST MEMORY PUZZLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang