14: Guanlin Help Me!

2.2K 438 48
                                    

"Enggak usah tengil lo." Jeno berdecak dan tersenyum miring, "Btw, nikmain pesta gue. Have fun, Lai Guanlin."

Setelah itu, Jeno melangkah pergi untuk menjauhi Guanlin dan teman-temannya yang lain. Woojin melirik tangan Guanlin yang sudah terkepal sempurna, "Gue salut sama diri lo yang udah bisa mengendalikan emosi, Lin."

"Hah—sinting. Kalau enggak inget ini dimana, udah gue bogem dia!" Seru Guanlin sambil melayangkan tinju ke udara.

💋

Jeno meninggalkan meja Guanlin dengan perasaan puas. Karena teman semasa sekolahnya itu berhasil kalah oleh omongan-omongan yang dilontarkan oleh Jeno, menurut dirinya.

Pria itu berjalan dengan langkah santai sambil sesekali bersiul, tangannya dimasukkan kedalam saku celana yang Ia pakai.

BRUK!

"Ah!" Jeno memekik lumayan kencang karena bokongnya sukses mencium lantai hallroom dengan mesra, akibat seseorang yang menabraknya.

Ia mendongak dan mendapati seorang pria dengan wajah manis kini sedang menatap kearah dirinya. Tangan orang tidak dikenal itu terulur berniat untuk membantu Jeno berdiri, yang langsung disambut oleh pemuda itu. "Lain kali kalau jalan hati-hati."

Kemudian pergi tanpa sepatah katapun dari pandangan mata Jeno, "What? Pardon me? Hei, seenggaknya berucaplah maaf. Masih mending mood gue lagi baik."

"Pelayan Kim, lo tau enggak, siapa cowok tadi?" Tanya Jeno dengan pelayan yang bekerja untuk dirinya.

Pria berusia tigapuluhan itu mengangguk, "Dia Park Jihoon, Tuan. Keponakan Hyunbin dan Minhyun. Pemilik perusahaan besar."

"Informasi apaan tuh? Besok, cari semua tentang Park Jihoon." Katanya sembari tersenyum miring.

Park Jihoon? Manis juga.

💋

        Setelah meminta izin dari Haknyeon dan Jinyoung, Jihoon berjalan keluar dari hallroom, tepatnya menuju kolam renang yang tak jauh dari lokasi pesta tersebut. Ia merasa tidak nyaman karena banyak orang yang mengenalinya, terlebih saat Jihoon melihat bagaimana tatapan mereka yang seolah membicarakan kondisinya yang bisu dan juga rekam jejaknya yang selalu gagal dari acara perjodohan. Ingin rasanya Jihoon pergi secepat mungkin dari area pesta. Untungnya Haknyeon dan Jinyoung begitu perhatian dengan menjadi pelindungnya selama Ia mendapatkan tatapan yang beragam dari beberapa orang, sehingga Jihoon bisa tetap bertahan dalam acara pesta itu.

        Jihoon mengusap-usapkan kedua telapak tangannya ketika merasakan hawa malam yang sedikit dingin. Namun rasa dingin itu terbaikan setelah Jihoon tiba di area kolam renang. Decak kagum terus terpancar dari sorot matanya saat Jihoon berjalan mendekati kolam renang.

        Hiasan lampu yang dipasang sepanjang tepi kolam renang, membuat pemandangan di sekitar tempat itu tampak cantik dan kental akan suasana romantis.

        Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Udara yang cukup segar berhasil dihirup oleh indra penciumannya, membuat bibirnya melengkung sempurna. Jihoon merasa jauh lebih tenang dibanding sebelumnya, saat Ia masih berada di dalam hallroom. Namun, raut wajah Jihoon seketika berubah kaget ketika tidak sengaja menangkap sosok pria yang datang dan berjalan ke arahnya.

started from italy | panwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang