19: Tak Seperti yang Terlihat

1.5K 256 94
                                    

AAAGHHH GUA UPDATE LAGI AYEAYE
JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN BEIBIH2KUH

     Jihoon mengatur napasnya perlahan-lahan dia akan segera melanjutkan terapinya hari ini. Ini adalah pertemuan ke lima mereka dan selama itu juga, Jihoon belum memberikan tanda-tanda ingin mengungkapkan apapun.

Haknyeon mengusap pelan bahu Jihoon yang naik turun tak beraturan akibat takut lalu membisikkan sesuatu ke telinga sepupunya, "Kamu bisa, Hoon."

Dokter mulai melakukan praktiknya, menyuruh Jihoon ini itu. Hingga tiba pada saatnya mengulik kembali kisah traumatis pemuda bersurai madu itu.

Jihoon mulai terlelap akibat hipnotis, "Sekarang kamu ada di kamar, saat masih kecil ..."

"Lalu Orangtua kamu tiba-tiba menyuruh kamu buat masuk ke dalam lemari karena ada suara kerusuhan di luar kamar," ucap Sang Dokter.

Jihoon mulai gelisah, dia mengerutkan kedua alisnya, buliran keringat mulai mengucur di pelipisnya.

"Kamu lihat Bunda kamu masuk ke kamar kamu dengan raut ketakutan dan wajah yang dilumuri darah—"

"Hhh—hah—" Jihoon membuka matanya lebar-lebar dan tersengal-sengal, dadanya naik turun memburu ketakutan, menatap Haknyeon gelisah dengan mata berkaca-kaca.

Haknyeon gelagapan dan segera mendekap tubuh Jihoon, tak lama, adik sepupunya itu tak sadarkan diri.

"Jihoon!"

"Sepertinya Jihoon mengalami shock. Kita bisa tunda terapinya sampai dia sadar."

Guanlin sibuk memainkan game di ponselnya, hingga kemudian sebuah nomor telepon asing menghiasi layarnya. "Siapa nih?"

     Sore ini Guanlin sedang mampir ke rumah orangtuanya, meninggalkan Tzuyu dan Seonho di Apartemen.

"Halo?" Sapa Guanlin terlebih dahulu.

Terdengar helaan napas panjang disebrang sana. "Ini gue, Haknyeon."

Guanlin tercengang dan refleks mendudukkan dirinya di atas kasur, "Oh iya—kenapa?"

"Jihoon pingsan, bisa ke rumah gak?"

"Hah? Oke, otw." Guanlin yang panik segera meraih hoodie abu-abunya dan membawa kunci mobilnya secara acak, masa bodoh dia sendiri nggak tau mobil mana yang bakal dia bawa malam ini.

"Mau kemana?" Minki menatap putra semata wayangnya itu.

Enggan menjawab, Guanlin melirik Ibunya sekilas dan segera berjalan menuju parkiran rumah. Tangannya menekan tombol buka pada kunci mobil otomatisnya, tak lama terdengar sebuah suara dari mobil Jeep Guanlin yang sudah lama gak terpakai.

"Ok, buddy. Let's go to the Jihoon's home." Monolognya seorang diri lantas mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan yang tak bisa dibilang pelan itu.

Setelah menempuh perjalanan cukup lama akibat kemacetan, akhirnya Guanlin sampai di pekarangan rumah keluarga Jihoon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

started from italy | panwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang