6: Menyerah

2.3K 530 11
                                    


Enggak bosen mengingatkan, hargai karya seseorang ya. Karena ide itu datengnya susah, gak semena-mena jadi ƪ(‾.‾")┐

Makasih yang udah mau luangin waktu buat baca, vote dan komen story ini.

•••

Sudah terhitung dua minggu Guanlin menetap di Italia. Ia merasa bersyukur, Orangtua-nya belum juga datang untuk menjemputnya pulang. Tapi Guanlin yakin, mereka akan datang. Entah kapan.

Hari ini Guanlin berkunjung ke Colosseum. Ia berkeliling, cuaca juga mendukung. Tidak panas tapi juga tidak dingin.

Perhatian pria jangkung itu teralih pada sebuah bolpoin yang jatuh menggelinding dari tangga. Kemudian Ia ambil benda kecil tersebut, mendongak untuk mencari sang pemilik. Gotcha! Itu dia.

Sang pemilik bolpoin berlari dengan buku yang Ia peluk di dada. Kala menyadari siapa orang tersebut, alis Guanlin bertaut. Menimbulkan kernyitan halus disana.

Pria yang tempo lalu Ia tolong di Gang buntu.

Orang itu berhenti tepat dihadapan Guanlin. Menatap Guanlin dengan mata sendu. Lalu beralih kearah tangan Guanlin yang memegang bolpoin miliknya, "Eh ... ini punya kamu."

Ia tersenyum dan mengangguk, meraih kembali bolpoin itu. Hendak pergi untuk melanjutkan study tour-nya di Colosseum. Sebelum lengan hangat Guanlin menahan pergerakan-nya. "Kamu yang waktu itu aku tolong, kan? Nama kamu siapa?"

Pria itu berbalik. Tidak berbicara apapun, hanya menatap Guanlin dalam. Guanlin melirik kearah kartu nama yang mengalungi leher orang asing itu.

"Oh, Park Jihoon."

Yang punya nama mengangguk lagi. Sedikit membungkuk, "Yaudah deh itu aja. Lain kali hati-hati, ya. Jangan keluar malem-malem."

•••

"Woojin, kamu udah siap?"

Woojin menghela nafas dalam diam. Meratapi nasib, bahwa Ia harus ikut pergi ke Italia bersama Jonghyun. Atau jika tidak ─ mungkin Ia tidak akan selamat. Padahal, Jonghyun tidak sekejam itu.

Ia bahkan meluangkan waktu kerjanya. Mengambil cuti selama seminggu. Woojin juga bilang pada Hyungseob, untuk berjaga-jaga. Meskipun baru tiga hari yang lalu mereka melakukan pertemuan untuk yang kedua kalinya.

Woojin mengangguk, "Udah, Om."

Perjalanan di pesawat seperti biasa. Terlewatkan dengan rasa bosan yang mendominasi. Usai melakukan perjalanan jauh itu, Woojin sempat mengalami jetlag.

"Kamu istirahat aja dulu ke Hotel. Om mau keliling Italia dulu," Celetuk Jonghyun. Woojin hanya mengangguk dan masuk kedalam kamar Hotel.

Kenapa Jonghyun bisa tau dimana letak Guanlin? Tentu karena bawahan-nya yang tidak sedikit itu melacak Guanlin. Mengecek jadwal penerbangan dua minggu yang lalu. Juga, mengapa Jonghyun baru bertindak sekarang?

Itu karena diam-diam Ia memberikan waktu Guanlin untuk istirahat sebentar. Karena Ia sudah memiliki calon yang baru untuk anak sematawayang-nya.

started from italy | panwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang