03 - Tidak Buruk

492 24 3
                                    

Dia masuk dengan santainya, meski sudah tidak ada permen karet di mulutnya. Duduk keras - keras sampai kaki kursi pun berdecit di lantai. Huh, dasar gadis tidak sopan.

Bagaimana dia bisa melakukan itu, dan yang lain biasa saja. Bahkan Bu Mei hanya geleng - geleng kepala lalu kembali menghadap papan tulis. Harusnya dia dihukum lebih berat, Bu.

Tak terasa bel tanda istirahat pertama berbunyi. Ahh! Seperti biasa selalu saja lelah setiap belajar. Satu per satu murid mendatangiku. Dan sifat serta gaya mereka bermacam - macam. Ada yang sok akrab, lemah lembut, cool, cerewet, dan bahkan ada yang baru kenalan udah ngasih tau kalau dia jomblo. Ini sekolah apa sih ? Baru hari pertama udah seperti ini.

Dan diantara mereka, ada seorang gadis yang hanya tersenyum manis padaku. Rambutnya panjang dan lurus. Ia nampak membaca sebuah buku. Ini mah baru adem, tidak kayak si cewek tomboy itu. Saat aku berbalik ke kursinya, dia sudah tidak ada.

"Eh, kemana dia pergi?" Tanyaku pada seseorang.

"Siapa?"

"Gadis yang dihukum tadi"

"Oh, biasanya jam segini dia pergi ke belakang, melamun sendirian. Dia memang aneh." Jawaban ini mengagetkanku.

Dari awal dia memang aneh. Tapi apa pemikiranku tadi pagi benar? Dia sedikit baik? Atau itu cuma kebetulan? Ah, entahlah.

"Mau jalan - jalan keliling sekolah gak? Sini saya antar" Tanganku ditarik olehnya. Dia salah satu orang baik pertama yang gua temui di sekolah ini. Namanya Ken, cukup tinggi dibanding diriku yang hanya sampai telinganya. Aku belum tahu banyak tentang dirinya, maklum lah baru kenalan.

Sekolah ini bagus juga. Tapi yang kurang bagus cuma orang - orangnya. Tadi sempat ada sekelompok anak yang bergaya ala - ala gangster seolah seluruh sekolah adalah miliknya. Ada juga sekelompok anak perempuan yang bicara dengan nada tinggi dengan bedak yang tebal. Badannya pun sengaja dimontok - montokkan. Dasar!

Dan akhirnya kami sampai di belakang sekolah. Cuma lewat dan benar saja. Gadis itu sedang duduk santai sambil memeluk satu kakinya menatap langit. Cahaya matahari menyinari wajahnya yang sangar tapi manis. Ah, ogahlah aku menyapanya.

Dan kami pun kembali ke kelas. Lumayanlah sekolah baru kami ini. Ada baiknya dan ada buruknya. Tapi dibanding sekolahku sebelumnya, ini lebih baik. Ah, aku tak sabar ingin pulang. Bel masuk saja belum kedengaran. Sepanjang sisa istirahat ini, aku tidak fokus dengan gadis ayu tadi. Kira - kira namanya siapa ya? Tinggal dimana? Buku favoritnya apa? Aduh, pikiran ini semakin menjadi - jadi saja.

Tomboy? But I Love You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang