Break The Ice "22"

4K 345 2
                                    



"Ijinkan Kise tinggal bersamaku! Aku akan menjaganya seumur hidupku dan melindunginya. Aku janji!"
Mohon Aomine bersujud di depan kedua wali Kise. Kise hanya diam di sampingnya. Keduanya tercengang, datang dari mana anak ini ? Datang-datang ingin mempersunting Kise.


"Anak muda, siapa namamu ?"
"Aomine Daiki!"
"Aomine, apa maksudmu dengan tinggal bersama ?"
"Aku melamar kise!"
"Kau tahu Kise itu adalah seorang pria?"
"Sangat tahu tuanku. Tapi aku mencintainya!"
Jawab Aomine mantap.


"Bagaimana denganmu kise ? kau mau tinggal bersama nya ?"
"Aku ingin mengenalnya lebih dalam."
jawabnya membuat Aomine tersenyum senang. Dan kesedihan untuk paman dan bibinya.
"Baiklah. Aku tidak bisa melarangmu. Hidupmu harus kau yang tentukan jadi paman tidak bisa melarangmu, Kise. jika kau bahagia paman dan bibi juga akan bahagia. Nikmatilah hidup Kise."
Kise hanya diam Aomine begitu bahagia direstui kedua walinya. Dia mengangkat kepalanya menatap walinya.


"Tapi!! Jika kau membuat kise menangis atau terluka! Kau akan merasakan panasnya api neraka. Mengerti!"
"Aku tidak akan mengecewakan anda!"
Keduanya saling beradu sedangkan bibinya menangis sambil memeluk Kisenya.

Kise entah mengapa dia merasa bahagia sangat bahagia. Dia melupakan kedua orang penting ini yang sangat menyanyangi dirinya lebih dari apapun dan terlalu fokus untuk membalas dendam.

Tanpa sadar dia mengeluarkan air mata sambil tersenyum pada bibinya yang memeluknya. Kedua orang itu berhenti bertengkar.


Imutnya! Pikir Aomine melihat senyumnya.
kedua wali Kise melepas kepergian Kise dari rumah mereka.
keduanya membungkuk dan berjalan pergi.


"sering-sering datang berkunjung kalian berdua!"
Ucap bibi Kise sambil melambaikan tangannya pada kedua orang itu.
"Baik bibi!"
Balas Aomine sambil tersenyum. Dia melihat Kise di sampingnya.
"Kau sangat imut!"
Ucapnya mencium Kise langsung. Kise terdiam langsung.
Sedangkan pamannya mengumpat memarahi Aomine mencium Kise di depannya.


"Anak itu! Kurang ajar sekali! Berani mencium Kiseku di depan mataku!"
Bibinya hanya tertawa. Dia bahagia melihat Kise berubah, mungkin karena orang itu dia berubah. Aomine berjalan masuk mobilnya, tapi Kise hanya diam di sana.
"Kise. ayo pulang."

Panggilnya barulah Kise berjalan kembali. Angin kencang bertiup melepaskan pita ikat rambutnya membuat rambutnya terurai seketika. Dia menatap ke atas langit. Mereka hanya tinggal kenangan sekarang. Dia tersenyum dan berjalan kembali.

Kazu mengendarai mobilnya setelah keduanya masuk dalam mobil. Aomine tidak mau melepaskan genggaman Kise, dia berbaring di pundak Kise. Rasa ngantuk menghampirinya karena sebulan ini dia tidak pernah sekalipun tidur nyenyak. Dipikirannya hanya Kise, Kise, kise dan kise. tapi sekarang dia mendapatkannya. Dia akan sedikit bersantai.
"Aku merasa lega."
ucapnya sebelum dia terlelap.

Kise juga merasa berbeda dengan Aomine, dengan bersamanya dia seperti bisa melupakan semua dendamnya. Dia sadar dengan perkataan Aomine padanya waktu itu. Dia sangat memikirkannya sampai sekarang dan menyadari semua dosa yang sudah dia perbuat. Tapi dia tidak akan menyesali semuanya. Setidaknya dia sudah membunuh para tetua dan hanya tertinggal ayah Aomine yang gagal dia bunuh karena Aomine menghalanginya. Kise pun berencana melupakan semua dendamnya ini dan mencoba hidup bersama Aomine. Dia tidak akan mendapatkan apa-apa dengan membunuh ayah Aomine, jadi dia akan melepaskannya untuk kali ini.

Break The IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang