Ellena menghela nafas saat melihat Rafael menyenderkan tubuhnya di pintu kelas menatapnya lurus tanpa ekspresi seperti biasanya, tangannya yang tadi terlipat di depan dada kini Rafael turun kan dang segera menarik lembut tangan Ellena dan menggenggamnya saat Ellena sudah sampai di dekatnya. Hal itu membuat Ellena menghentikan langkahnya dan melirik tangan Rafael lalu mendongak menatap mata biru yang sialnya malah berkilat meremehkan dan seringai menyebalkan itu langsung membuat Ellena memutar bola mata malas
"Jika kau fikir aku akan jatuh cinta padamu dengan cara seperti ini, kau salah besar Rafael.." ucap Ellena lirih karena tak ingin di dengar orang orang yang berlalu lalang disana dan menatap mereka
Rafael tersenyum miring dan menunduk, mencondongkan wajahnya hingga Ellena bisa merasakan nafas hangat Rafael dalam jarak sedekat ini "Aku tau, Queen... ini hanya formalitas saja"
Ellena mengernyit saat mendengar Rafael yang memanggilnya Queen, namun kerutan di keningnya berganti dengan decakan kesal "aku masih marah padamu! jangan bersikap manis, karena itu akan sia sia jika kau berharap bisa membuatku berhenti marah dengan caramu itu."
Rafael terkekeh lalu menegakkan tubuhnya mengacak rambut Ellena "Aku memang tak berniat membujukmu agar tak marah. Marah saja..itu lebih menyenangkan bagiku."
Selanjutnya Rafael menarik tangan Ellena untuk berjalan menuju bangku mereka, Ellena sempat tersenyum saat tak sengaja bertatapan dengan Ben yang di balas senyuman juga seperti biasa.
Ellena duduk dengan malas di ikuti Rafael yang terlihat santai di sampingnya. Sejenak Ellena menghela nafas ketika Alya yang terus memperhatikannya yang bahkan tak membalas senyum Ellena.Apa Alya marah?
Ellena melirik Rafael yang sudah hanyut dengan dunianya sendiri seperti biasa
"Rafael..." panggil Ellena yang tentu saja tak di dengar olehnya hingga membuat Ellena terpaksa menarik earphone dari telinga Rafael yang membuat pria itu langsung memberikan tatapan dinginnya pada Ellena
"Kau itu mendadak tuli saat memakai ini."
Rafael terdiam mencoba memahami maksud Ellena lalu tersenyum miring "sudah tidak marah, eh?"
Ellena menghela nafas lelah lalu melipat kedua tangannya di depan dada menatap Rafael yang entah mengapa selalu bisa membuat emosinya naik "masih... dan semakin besar rasa marahku padamu."
Pernyataan Ellena tak berefek apapun pada Rafael yang malah mengedikkan bahu "dan aku tak peduli."
Dengan sengaja Ellena menginjak kaki Rafael hingga membuat Rafael meringis "baiklah..baiklah..kau menang gadis aneh... astaga...kau bar bar sekali."
Rafael tak menyangka gadis yang terlihat lembut dan anggun seperti Ellena akan sangat mengerikan saat mood nya buruk bahkan tak segan untuk menyiksanya. Bahkan seingatnya Nath tak sekejam ini... huhh---pasti Nath akan mentertawakannya saat tahu tentang semua ini.
Menghela nafas, Rafael menatap Ellena lalu mencoba tersenyum, berharap Ellen tak bertingkah lebih mengerikan lagi "jika ingin mengatakan sesuatu, katakan saja."
"Apa kau melakukan ini karena Alya?"
Ekspresi Rafael kembali datar saat mendengar pertanyaan Ellena "tidak!"
"Tapi...kenapa Alya seperti marah padaku? Dan..bukankah Kau mencintainya, Rafael?"
"Aku tidak mencintainya!"
"Tapi.. bukankah wa---"
"Diam, Queen!!" Bentak Rafael
Semua orang menatap mereka bahkan Ben dan Alya terkejut dengan sikap Rafael. Terlebih Nath yang langsung menutup mulutnya tak percaya.
Ellena... hanya menatap Rafael dalam diam, entah mengapa rasanya menyakitkan di bentak seperti ini. Tanpa mengatakan apapun lagi Ellena beranjak dan meraih tasnya kemudian langsung meninggalkan kelas yang bahkan lima menit lagi akan di mulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Franklyn Prince (SUDAH DITERBITKAN)
Romance#15 - Romance (08/03/2018) #17 - Romance (27/02/2018) #20 - Romance (25/02/2018) SEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS UNTUK PROSES PENERBITAN " Look, I can do anything to you, so..don't mess with me !!" "You are a Devil!!" Rafael memiringkan kepalanya da...