Franklyn Prince Part #30

27.8K 2K 310
                                    

Play list 🎶 sayonara i love you

Maaf telat up. Wattpad error beberapa hari ini. Notif comment kalian juga ga ada yang masuk😭😭

Jangan lupa 🌟

Udah nentuin pilihan? Andra atau Rafael? 😂

****

Ellena merapikan buku bukunya dan segera beranjak setelah kelas selesai. Hari ini Ellena benar benar mendiamkan Rafael yang membuat laki laki itu berwajah masam sepanjang hari. Bahkan meskipun Rafael duduk di sebelahnya Ellena hanya diam seolah tak menganggap keberadaan Rafael. Ellena hanya ingin keberadaannya di anggap bukan seolah ada hanya ketika Raafel membutuhkannya dan melupakannya ketika Alya ada.
Entah mengapa kali ini Ellena memiliki pemikiran seperti itu, yang jelas dirinya masih kesal dengan sikap Raafel yang selalu mengendalikan semuanya termasuk perasaan Ellena.

Mungkin Ellena terlihat jahat saat ia merasa senang melihat Rafael yang mengacuhkan Alya lalu menepis kasar tangan gadis itu dan memilih tetap mengikuti Ellena yang jelas masih mendiamkannya. Tapi Ellena tidak peduli, ia akan belajar sedikit mengeraskan hatinya agar mereka tahu, tidak selamanya Ellena akan tersenyum manis dan juga tidak menutup kemungkinan jika suatu saat Ellena akan tersenyum sinis.

Ellena bisa melihat sorot kebencian Alya pada dirinya, but, who cares? Alya yang memulai permainan ini dan Ellena mengikuti alurnya. Bukan kah itu adil? Sedang Rafael.... eerr... manusia es itu---entahlah...Ellena juga tidak tahu kemana arah hatinya.

"Queen...!!"

Ellena tetap berjalan dengan tenang seolah tak mendengar panggilan panggilan Rafael yang sedari tadi sudah terdengar nada frustasi di dalamnya. Hingga Dengan terpaksa Ellena menghentikan langkahnya karena cekalan tangan Rafael yang menahan dan langsung menariknya keluar lift ketika kaki Ellena sudah satu langkah memasuki lift

"What?" Ellena menaikkan sebelah alisnya dan menatap malas Rafael yang kini mengerang kesal dan masih tak melepaskan cekalan tangan Ellena, seolah jika sebentar saja Rafael melepasnya maka Ellena akan langsung menghilang

"Kau mendiamkanku. Kenapa?"

"Entahlah...mungkin Aku masih kesal," jawab Ellena santai sementara Rafael terlihat menghela nafas dan memejamkan matanya sejenak,seolah mengendalikan emosinya. Ellena tahu itu.

"Kesal? Really? Lalu..bagaimana denganku? Kau pergi bersama pria itu dan mengabaikanku. Kau fikir aku tidak kesal?" Sungut Rafael yang tidak terima dengan alasan Ellena mengabaikannya. Rafael tidak mengerti dengan kekesalan Ellena kali ini, jika karena dirinya yang mengantarkan Alya kerumah sakit. Bukankah Ellena juga melakukan hal yang sama? Intinya mereka sama sama salah dalam hal ini.

"Jadi..apa Aku salah ketika aku kesal melihatmu bersama Alya? Karena hanya Alya..Alya..dan Alya.. hingga aku muak Rafael!! Apa hidupmu memang tidak bisa jauh darinya? Kau kesal dengan ku yang bahkan baru pertama kali pergi dengan pria lain, lalu bagaimana denganmu yang sudah sering pergi bersama Alya? Kalian yang berpelukan mesra, bercium---"

Rafael membungkam bibir mungil Ellena yang belum menyelesaikan kalimatnya itu dengan ciuman hingga membuat Ellena melebarkan matanya, tubuh kecil Ellena terus memberontak dan berusaha melepaskan diri namun apalah artinya jika berbanding dengan tubuh Raafel yang sudah mengunci pergerakannya dengan mudah. Kali ini Rafael tidak menciumnya dengan lembut, ada emosi, dan keputusasaan disana. Rafael melepaskan pagutannya saat merasa sesuatu yang membasahi pipinya, Rafael terdiam melihat Ellena yang menangis tanpa suara, secepat itu pula rasa bersalah Rafael muncul tidak seharusnya ia bersikap kasar seperti itu hanya demi melampiaskan emosinya dan rasa kesal melihat Ellena bersama pria lain yang baru Rafael sadari bahwa itu adalah cemburu..cemburu yang teramat sangat

Franklyn Prince (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang