Pertemuanku Part.1

44 4 0
                                    


Tak mau menunggu lama memandang kak Alfian yang menertawaiku akupun bergegas pergi dari tempat terlucknat itu.

Tetapi belum cukup setengah langkah tubuhku dicegag dari belakang,ya kak Alfian menarik kera leher bajuku bagian belakang tepatnya aku bagaikan kucing yang abis ketangkap pas curi ikan.

"Eiit..jangan coba-coba kabur ya"-katanya dengan muka iblisnya

"T-t-tapi kak,aku nanti terlambat kesekolahnya"-kataku dengan gugup

"Terlambat?"-katanya terpotong karena ia melihat jam yang melingkar ditangannya.
"Kamu bilang nanti TERLAMBAT?ini masih awal kamu jangan coba cari-cari alasan untuk kabur..!!"-lanjutnya dengan sedikit kasar.

Aku hanya berdiri sambil menundukkan kepalaku dengan muka pasrah.
"Mampus aku mau diapakan sekarang ya Tuhan!"-kataku dalam hati dengan pasranya

Aku takut karena sedari tadi kak Alfian terus sajah memegang kera bajuku seperti tidak mau lepas.Mungkin dia takut kalau aku akan pergi jauh dari sisinya.Eaaak..

"Eh kak Aini"-kataku tiba-tiba membuat kak Alfian terkejut dan menolehkan pandangannya kebelakang
Dan seketika tangannya lengah dari kera bajuku dan tanpa aba-aba aku langsung bergegas lari meninggalkan kak Alfian yang sedang kupermainkan.

"Mau ajah aku boongin,mana ada kak Aini.Wkwk"-kataku dalam hati sambil kupercepat langkah kakiku

Tanpa kusadari Kak Alfian ternyata juga mengejarku dengang sepedanya.Dia terus sajah mengejarku sambil berteriak-teriak padaku

"Hei..!kamu gak usah lari aku gak bakalan apa-apain kamu kok"-bujuk kak Alfian padaku
Tapi aku sama sekali tidak menghiraukan teriakannya dan terus sajah berlari yang entah dimana letak garis finishnya.Aku berlari tanpa reng sedikitpun hingga akhirnya

"AWAS KAMU JATUH..!!"teriak kak Alfian padaku dengan lantangnya

Terlambat Kak,kini aku sudah tengkurap ditanah dengan mukaku yang hampir mencium tanah.Untung sajah pagi ini sepi jadi gak ada yang lihat aku dalam keadaan kayak begini kecuali sibiang keladinya yaitu Kak Alfian.

Tubuhku terasah nyeri apalagi bagian lututku gara-gara satu buah batu bisa membuat tulang tubuhku retak semuah.Tapi aku sadar juga kalau aku yang salah karena aku lari-lari gak jelas dipagi hari yang keGR-an mau diapa-apain sama Kak Alfian.

"Tuuuhkan apa aku bilang kamu gak perlu lari-lari segala,ngeyel sih..!!"-bentak Kak Alfian padaku tapi kesannya kak Alfian seperti sedang khawatir padaku.

"Sini tangan kamu aku bantuin berdiri"-Lanjutnya lagi sambil mengulurkan kedua lengannya padaku yang sedang dalam keadaan baring ditanah

Segera kuraih uluran tangannya itu,peganganku erat padanya karena jangan sampai aku jatuh lagi.Sebenarnya aku bisa berdiri sendiri tapi karena dia berniat baik padaku dengan mengulurkan tangannya padaku lalu mengapa aku tidak menerima niat baiknya.

"Kamu bisa jalankan?"-tanya kak Alfian yang melihatku sudah dalam keadaan berdiri disampingnya

"Ia sepertinya"-kataku ragu

"Tidak sepertinya,lututmu terluka kau ikut denganku sajah"-katanya sambil menyeret tanganku

"Aaak..!!!SAKIT..SAKIT"-teriakku meringis karena kak Alfian berjalan menarikku dengan cepat sehingga aku juga harus berjalan membuntutinya sementara lututku sedang terluka

"Oh maaf-maaf,aku gak sengajah aku lupa lututmu sedang terluka ternyata"-kata kak Alfian panik

"Kamu tunggu disini sajah.Tunggu aku jangan bergerak aku akan segera datang."kata Kak Alfian seraya pergi meninggalkan aku yang masih kesakitan

Dia AlfianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang