Dia Alfian Part.2

34 2 0
                                    

Disiniku menunggu berharap satu keajaiban yang tidak pernah kuduga-duga akan menghampiri hidupku

Kuharap Tuhan akan segera memberikannya padaku.

                               ****

"Nih"-suara seorang yang menyodorkan sebotol air kemasan padaku dari belakang

"Terima kasih kak"-ucapku pada seorang yang telah baik hati memberiku sebotol air.

"Kakak-kakak,sejak kapan aku jadi kakakmu"-gertaknya padaku

"Loh kamu,sejak kapan kamu disini?"-aku terkejut seorang yang tadinya kukira Kak Alfian ternyata itu adalah Aril

"Memangnya kenapa kalau aku disini,gak boleh?"-Aril

"Boleh kok,oh ya btw terima kasih atas air nya.Kalau gak ada kamu pasti aku udah pingsan dari tadi"-sambil meminum air yang diberikan Aril aku tak henti-hentinya berterima kasih padanya.

"Terima kasih mulu,nggak cape apa?"-Aril
"Kok kamu bisa dihukum begini?"-lanjutnya Aril lagi

"aku lupa ngerjain PR fisikaku dan akhirnya dihukum deh"-kataku sambil melangkahkan kakiku bersama Aril menuju ketempat duduk yang ada dipinggir lapangan.

Tidak sempat Aril angkat bicara aku segera menyelanya dan aku teringat seseorang.Seseorang yang sedari tadi mengomeliku

"Oh ya,aku baru ingat Kak Alfian mana?"-Diana

Seketika raut wajah Aril berubah menjadi sayu dan mengerutkan keningnya menjadi dua lipatan

"Kak Alfian siapa?"-Aril
"Itu loh,katua OSIS disekolah ini aku mencarinya karena sedari tadi dia yang mengewasiku dan seketika dia menghilang,makanya tadi aku kira kamu itu Dia"-jelasku pada Aril panjang membuat kening Aril tak berkerut dua lipatan lagi

"Oh lelaki itu,aku lihat dia tadi berjalan menuju arah kantin"-Aril

"Wkwk.pasti dia sangat kecapean mengawasiku makanya dia pergi kekantin"-

Tak lama setelah aku berbicara seperti itu,orang sedari tadi aku cari-cari kini telah hadir dihadapanku.Dia berdiri tegak dihadapaku dan Aril

"Apa yang kau lakukan disitu?kau kira hukumanmu sudah selesai?hah!!"-bentaknya membuatku mematung seketika

Aku tidak menyangka bahwa dia akan memperlakukan aku seperti ini,dia sangat kasar padaku membuatku hampir marah padanya dan ingin sekali aku membalas bentakannya padaku barusan.

"Ada apa denganmu,dia hanya.."-Aril 
"Diam kau,aku tidak punya urusan denganmu!! "-
Kak Alfian memotong kata-kata Aril dan seketika itu pula Kak Alfian meraih tanganku dan menarikku pergi jauh dari tempatku duduk dengan Aril tadi.

Aksi Kak Alfian membuat aku,dia dan Aril menjadi topik tontonan para siswa-siswa yang lainnya,mereka saling membicarakan aku yang bukan siapa-siapa disekolah ini dan kini jadi rebutan dua lelaki tampan sekaligus.

Aku berjalan terus dan mengekor dibelakang Kak Alfian,dia terus sajah memegang tanganku dengan eratnya,kadang-kadang aku merasa bingung dengan tingkah tetanggaku satu ini.Yang tadinya marah-marah tidak jelas,mengejakku habis-habisan dan setelah itu dia bersikap halus padaku.
Apa dia punya kepribadian ganda??

Dia AlfianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang