Riuh sorak sorai para penggemar terus menggema di telinga. Lampu sorot warna-warni dan kelap-kelip menghiasi mata sipit pria dengan kulit putih itu. Ya, ia adalah Suga, sang rapper BTS. Bersama rekan segrupnya, mereka menutup penampilan mereka dengan image keren.
"Ah… aku lelah sekali" keluh sosok tertua dengan bahu lebar disana, biasanya ia kerap disapa 'ibu' karena senang berkutat di dapur dan begitu mencintai warna pink.
"Namjoon Hyung, kau lihat earphoneku?" kegaduhan mulai mendominasi van hitam itu, suara perdebatan konyol antara Taehyung dengan Leader BTS, RM terdengar begitu mengusik rekan mereka.
"Jangan menuduhku!"
"Kalau bukan Hyung siapa lagi? Pasti earphoneku sudah rusak sekarang!"
"Kumohon, bisakah kalian tenang?" Hoseok yang merasa terganggu dan tak bisa tidur sejak tadi karena kegaduhan yang tak lazim bagi orang dewasa, kini mulai protes dengan nada lemah.
"Semuanya, kita berhenti di pengisian bahan bakar. Jika ada yang ingin ke toilet, segeralah" info sang manager sembari menghentikan van lalu keluar berbicara dengan petugas disana; fyi, ia curhat tentang kejenuhannya bekerja sebagai manajer BTS.
"Aku ingin ke toilet" ucap sang maknae emas, Jungkook yang diikuti oleh para hyungnya, termasuk 2 sosok yang berdebat tadi.
"Yoongi Hyung, kau tidakㅡ"
"Aniyo" potong Yoongi cepat pada pertanyaan Jimin yang kemudian mengangguk sebelum keluar dengan topi dan maskernya.
(Tidak)
Tinggalah, Yoongi sendiri bersama bantal lehernya di van mereka. Saatnya ia memanfaatkan kesempatan ini untuk menghanyutkan dirinya dalam alam bawah sadarnya, alias tidur.
~•~
Angin sepoi menerpa rambut hitam sebahuku. Tunggu, ini bukan angin sepoi, tapi kencang. Tampaknya cuaca sedang tidak bersahabat sekarang, awan mendung dengan suara gemuruh dan kilatan petir, sepertinya akan turun hujan deras. Membayangkan Indonesia akan tenggelam karena hujan seperti ini, sungguh menakutkan. Kugidikkan bahuku saat terpaan angin kembali menghunus kulitku, segera kularikan diriku dari bangku halaman belakang untuk masuk ke dalam rumah.
"Sari! Sari!" panggilku pada adikku yang baru menginjak TK.
Seruanku menghiasi rumahkuㅡ maksudku rumah orangtuaku yang sekitar setahun lalu meninggal dunia karena kecelakaan. Sekarang, aku tinggal bersama seorang pengasuh yang sudah lama bekerja disini dan adik kecilku. Kami bukanlah orang kaya, hanya sederhana dan berkecukupan. Aku hanyalah seorang mahasiswi jurusan bahasa, rencananya aku akan bekerja sebagai penerjemah… mungkin?
"Kak!" seru adik kecilku yang tampak kacau dengan tanah di tangan mungilnya.
"Ya Tuhan, Sari! Kan ada mainan lain, kenapa main tanah?!"
"Tanah itu sehat. Kata ibu guru di sekolah Sari, tanah penuh manfaat untuk tumbuhan"
"Memangnya kamu ini tumbuhan?"
"Bukan. Aku ini Sari, kok Kakak nggak tau, sih?" hendak rasanya aku membekap mulut adikku sendiri sekarang karena kesal.
"Cuci tangan lalu tidur siang!" titahku dengan mata tajam ibarat sebuah pisau akan meloncat keluar dari sana. Seketika itu juga, Sari langsung berlarian menuju kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream✔ [MYGxY/N]
Fanfiction𝑫𝒓𝒆𝒂𝒎 Min Yoongi tak pernah menyangka situasi dan peristiwa yang ia alami adalah bagian dari skenario semesta belaka. Ketika mimpi aneh yang bahkan tak bisa dijelaskan menggunakan logika siapapunㅡakankah ia melepaskan bagian terindah dari kemba...