Untuk menyembuhkan cinta yang terluka adalah dengan jatuh cinta lagi. Sayangnya kenyataan tidak semudah itu.
-Reza
Author
Reina merebakan tubuhnya di kasur, memeluk guling kesayangannya kemudian melamun. Mengingat kejadian yang ia lakukan untuk pria itu.
Dalam hati Reina tidak tahu harus merasa senang ataupun sebaliknya
Satu hal yang harus Reina sadari saat kejadian tadi di sekolah. Mengapa ia mau melakukannya?Hp Reina berdering dan memecah kan kesunyian di kamar bernuansa peach itu.
Reza is calling...
"Hallo.."
Tak ada jawaban
"Haloo .. Zaa lo kenapa?"
Masih tak ada suara. Dan tiba - tiba terdengarr suara teriakan yang sangat mengagetkan.
"Waaaaa"
Reina pun terbelalak kaget akibat ulah Reza itu.
"Apasih ga lucu" ucap Reina tanpa menutupi rasa kesalnya itu.
Terdengar keekehan dari sebrang "Heran gue, dulu nyokap lo ngidam apa sii? anaknya galak amat."
"Ngapain lo nelfon gue huh?"
"Yaelah, di mana - mana kalo nerima telfon tuu nyapa dulu kek,selamat malam ada yang bisa di bantu?"
"Sebodo amat, ngapain lo nelfon gue?"
"Ngapain yaa?"
"Serius Za"
"Jangan serius - serius, lo mau nikah muda sama gue?, kalo gue sihh ok ok aja"
Klik
Reina memutuskan sambungan telfon dan melempar ponselnya kesamping ranjang. Beberapa detik kemudian telfonnya kembali berdering
Reina melirik layar ponselnya saat melihat nomor Reza muncul. Meskipun malas tak urung Reina menggeser tumbol hijau dan menempelkan ponselnya di telinganya. Reina refleks menjauh kan ponsel dari telinganya saat mendengar teriakan dari sebrang sana.
"Kok lo putusin telfon gue sih re?gue nggak bisa di giniin!, gue tersakiti!, gue lemah, Gu --"
"Stop atau gue matiin?" Ketus Reina
"Iyaa iyaa canda , jutek banget."
"Terserah gue"
"Iyaa terserah lo."
Reina menghela nafas samar, "To the point gue sibuk, lo kenapa telfon gue?"
"Gue mau kasih tau lo info penting" ucap Reza dengan nada serius.
"Info apa?"
"Info penting."
Reina mengusap wajahnya, "udah cepetan!"
"Hmm lo yakin mau denger info dari gue?"
Reina menarik nafas panjang dan meyakini dirinya bahwa ia harus menyiapkan banyak tenaga untuk menghadapi pria bangkotan ini.
"Lama,gue tutup nih"
"Astaga sabar dong cantik",Reza terkekeh geli membayangkan ekspresi kesal Reina. "Jadi infonya itu--"
Reina memasang pendengarannya dengan baik.
"Hmm..nggak jadi dehh,kayaknya nggak penting".
"Cepetan gue penasaran!"
"Jangan Re, nanti lo nyesel denger info ini. Nggak penting kok udah yaa"
"Heh tuyul kasih tau gue dulu"
"Janji dulu, besok abis pulang sekolah temenin gue jalan."
"Ogah! lagian kan lo tadi telfon gue mau ngasih info"
"Yaudah kalo ga mau, gue tutup telfonnya"
"Ehh iya iya gue mau"
"Mau apanya?"
"Iyaa gue mau nemenin lo jalan abis pulang sekolah"
"Oh kirain mau jadi cewe gue" terdengar suara tawa dari arah sebrang
"Udah cepet infonya!"
"Iyaa sabar, jadi gini --"
"Cepet dikit napa!, kebelet nih gue"
"Yaudah toilet dulu sana, apa perlu gue temenin?"
"Bangke"
"Ihh kasar. Ngaak suka cewe kasar"
"Bodo amat. Cepetan infonya"
"Ok ok jadi gini, gue tadi nggak sengaja denger."
"Hmm"
"Gue nggak sengaja denger kalo temen sebangku lo itu gantengnya kelewatan"
Hening.
"LO BILANG PENTING!!", ucap Reina dengan sangat kesal.
"Kan tadi gue udah bilang nggak penting, lo nya aja yang ngotot." Ucap Reza membela diri
Bener juga.
🔥🔥🔥
Segini dulu yaa hehe
Aku bakal bikin part secepatnya.
Jangan lupa tinggalin jejak kalian yaa😚-cece💙
![](https://img.wattpad.com/cover/132079842-288-k881621.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love that Faded
FanfictionBukan cerita tentang si Bad Boy ataupun Cewe Nerd.tapi ini cerita tentang si Reza yang terus ngejar cintanya si Sarah,dan si Reina yang selalu ada buat Reza. apakah Reza tetap dalam pendiriannya untuk mendapatkan hati Sarah? or leave it? 2016 Reza "...