Kini mereka sedang beristirahat di sebuah cafe yang berada di kawasan dufan, mereka sudah mencoba berbagai macam wahana ekstrim yang ada di dufan dan tak ada satupun wahana yang Reina takuti. Dan selalu saja Reza yang menjadi korbannya, entah sudah berapa kantung palstik yang Reza pakai untuk membuang muntahnya itu.
"Ikut gue yukk" ajak Reza sambil menyeret tangan Reina keluar cafe.
"Kemana sih?"
"Udahh ikut aja kita main lagi."
Reina yang pasrah akhirnya mengikuti ke mana Reza pergi, hingga akhirnya mereka sampai di wahana Rumah Hantu.
"Ngapain sihh kita kesini" ujar Reina sambil menepis tangan Reza enggan bermain wahana tersebut.
"Gue mau main yang ini"
"Yaa yaa yaa main ini yaaa" ucap Reza yang memelas.
"Gak" ketusnya.
"Please Re ini yang terakhir kok. Janji" ucap Reza dengan wajah yang semakin memelas.
Reina memutar kedua bola matanya, awalnya ia tak mau bermain ke wahana itu namun dengan melihat wajah Reza yang semakin memelas padanya akhirnya ia pun menuruti permintaan pria itu walau ia sedikit .... takut.
"Hmm iyaa deh iya" ujarnya.
"Yeayyy" ucap Reza dengan memasang cengiran khasnya.
Kini saatnya giliran mereka untuk masuk setelah mengantri lumayan lama.
Gelap. Ini yang mereka rasakan saat nerada di rumah hantu, Reina memegang tangan Reza sangat erat takut kalau ia meninggalkannya.
"Ehh kenceng banget megangnya, takut yaa kalo gue di ambil sama suster cantik di sini" ejek Reza.
"Dihh pede gile lo. Yang ada lo ntar di gigit sama si suster setress itu, punya kaki tapi malah ngesot" ujarnya dengan nada yang ketus.
Reza diam. Dan melanjutkan perjalanannya, dan tiba - tiba sebuah boneka pocong yang sangat menyeramkan melayang mengelilingi mereka, dan Reina yang refleks langsung berteriak dan memeluk Reza. "AAAAA" teriaknya dengan mata yang terpejam yang masih memeluk Reza.
Bukannya menghindar justru Reza malah membalas pelukan Reina dan mengusap ujung kepalanya, Reina yang merasa kepalanya di usap langsung menjauhkan diri dari tubuh Reza dan langsung menutup matanya menggunakan telapak tangannya.
"Modus lo!" ucapnya dengan telapak tangan yang masih menutupi wajahnya.
"Yang meluk duluan emang siapa?, rezeki ga boleh di tolak" ujar Reza yang terkekeh.
Reina diam merasa malu atas perbuatannya untung saja ia bisa menahan dirinya untuk tidak blushing.
"Yaudah yukk lanjut lagi udah pergi ko setannya" ucap Reza tanpa menunggu jawaban dari Reina dan langgung menggenggam tangan Reina.
Saat di tengah perjalanan menuju pintu keluar terbesit suatu ide jahil yang berada di kepalanya, tanpa menunggu lama ia pun langsung menjalankan rencananya.
"Bentar Re, tali sepatu gue copot" ucap Reza yang berjongkok dan hanya berpura - pura membenarkan tali sepatu.
Reina masih diam dan mengamati sekelilingnya taku ada benda yang terbang menghampirinya lagi.
Ketika Reina tengah sibuk mengamati sekeliling baru lah Reza menjalankan ide jahilnya, Reza pun berjalan jongkok mengendap - endap meninggalkan Reina yang masih mengamati sekitar, dan karna tempatnya yang gelap memudahkan Reza untuk menjalannkan rencananya teraebut.
"Za... , udah belom?, lama banget sih ngiket sepatu doang" ucap Reina yang mulai risih.
Tak ada jawaban.
![](https://img.wattpad.com/cover/132079842-288-k881621.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love that Faded
FanfictionBukan cerita tentang si Bad Boy ataupun Cewe Nerd.tapi ini cerita tentang si Reza yang terus ngejar cintanya si Sarah,dan si Reina yang selalu ada buat Reza. apakah Reza tetap dalam pendiriannya untuk mendapatkan hati Sarah? or leave it? 2016 Reza "...