06

22 3 3
                                    

Kringg,,,,

Akhirnya, suara yang ditunggu-tunggu oleh alen terdengar jelas di telinga alen.

Alen bergegas mengambil tasnya yg tadi ia letakkan di ruang BK. Alen langsung menuju kantin untuk membeli minum.

"Alen!"panggil seseorang dari arah belakang.

Alen menoleh dan jalan menuju ke arah meja teman-temannya duduk.

"Eh al! Lo darimana aja sih! Kok lo tadi nggak masuk kelas? Lo telat? Lo bolos? " seribu pertanyaan dilontarkan oleh shakila, membuat telinga alen serasa ditusuk beribu-ribu jarum.

"Udah ah, gue gak mau bahas!"jawab alen sembari meneguk minuman yang dibelinya.

"Lo kenapa tia? Cerita aja"tambah akai.

"Tuh sih kodok betina!"jawab alen

"Iihhh alen! Siapa kodok betina? Lo selalu aja ubah nama orang"shakila kesal melihat alen yang terus main teka-teki sedari tadi.

Alen memutar bola matanya malas.

"Si sei! Dia tadi ganggu gue"jawab alen.

"Kan udah biasa al"-asa.

"Iya tapi kali ini dia udah kelewatan! Dia hina gue, gue masih sabar, tapi waktu dia ngomong tentang orang tua gue, gue gak terima! Sok tau banget dia jadi orang!"jelas alen dengan dada yang turun naik.

"Terus lo kelahi sampek lupa masuk kelas? " tanya shakila.

"Si sei bersandiwara di depan buk kely, dia jatoh waktu gue dorong, terus dia nangis kenceng banget, gue tau sei nangis kayak gitu, biar buk kely dateng nyamperin dia, dan alhasil sei mengarang cerita seolah olah gue yang salah, dan gue dihukum hormat bendera sampek keluar main"jelas alen panjang kali lebar.

"Wah wah, hebat banget si sei main dramanya, drama queen banget dia"ucap rendi sembari bertepuk tangan dengan muka kesal.

"Lo gak mau bales al?!"tanya shakila yang mulai emosi.

"Bales lah!"jawab rendi.

"Lo harus bales al! Biar tu anak tau rasa! "Tambah faisal.

"Caranya?"tanya alen.

"Gampang!"jawab faisal dengan wajah gembiranya.

***

Kringgg

Akhirnyaa, bel pulang berbunyi, waktunya mereka untuk menjalankan misi pembalasan untuk sei.

"Shak buruan, sekolah udah sepi nih!"ucap alen.

"Okeeh, surat udah siap kok!"

Mereka berdua jalan menuju kelas sei, disana sudah ada faisal, rendi, asa, dan akai.

"Nih cal"alen menyodorkan surat yang sudah diselimuti dengan amplop.

"Jangan sampek salah bangku!"tambah shakila.

Faisal mengacungkan jempolnya, dan masuk ke dalam kelas sei. Asa, rendi, akai, alen, dan shakila menunggu di luar kelas untuk berjaga-jaga.
Meskipun sekolah mereka udah sepi, tapi mereka tidak mau gegabah, misi ini harus berhasil!.

"Beres! Pulang yuk"ucap faisal keluar dari kelas sei.

"Eh al, bareng yaa!"pinta shakila oada alen.

"Gak bisa shak, gue mau ke salonnya grandma"

"Sama gue aja shak"tawar akai pada shakila sembari tersenyum manis pada shakila.

"Eh, gak usah akai, takut ngerepotin"jawab shakila malu-malu.

"Gak kok, gak repot sama sekali"

"Hhmm, boleh deh"

Alen terkekeh melihat shakila, ternyata dugaan alen selama ini benar, shakila suka sama akai.

***

Bulan menyinari gelapnya malam bersama bintang-bintang.

Alen sedang asik bermain PS sendiri di dalam kamarnya.

Drtdrt

"Iishh siapa sih yang nelpon!"kesal alen.

Alen me pause game yang dimainkannya dan berjalan menuju nakas yang ada di samping tempat tidurnya untuk mengambil hp nya.

"Halo shak, ada apa sih?! Lo ganggu tauu!"

"Hehehe sorry al, gue mau curhat"

"Curhat apaan?"

"Tentang akai"

"Hahaha, lo suka sama akai?"

"Hhmm, alen gue malu, jangan gitu dong"

"Sorry sorry, lo suka sama akai?"

"Hhmm anu al, iya gue suka sama akai"

"Terus?"

"Bantuin buat deket"

"Hahahah, iyaa, tenang aja, gue bantu kok!"

"Makasiiiii alenn!! Gue seneng banget"

"Udah ya, gue mau lanjut nge game dulu"

"Oke, bye al"

Bip

Alen memutuskan sambungan telfonnya, dan lanjut main PS.

Halloo, sorry pendek ceritanya hehehe

Terus baca yaa
Jangan pernah bosan! Hehehe

Salam manis❤❤
Author😘😘

The feeling's goneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang