-2-

3.5K 148 0
                                    

Mobil Arkan berhenti di depan rumah mewah atau yang lebih tepatnya rumah Natasha. "Makasih tumpangannya" Natasha pun turun dari mobil Arkan. Arkan hanya mengangguk dan tersenyum menjawab ucapan Natasha. Kemudian mobil Arkan pun pergi dari rumah Natasha.

Natasha berjalan memasuki rumahnya.
"assalamualaikum Natasha pulang" teriak Natasha saat melewati ruang keluarga. Sepi. Itulah yang bisa mendeskripsikan keadaan rumah Natasha disaat ayahnya yang belum pulang dari kantor.

"waalaikumsalam, kok pulangnya sore banget Nat?" Natasha mencium tangan bundanya. "iyah bun dari tadi siang Natasha nunggu angkot ga ada yang lewat" Natasha mengambil air putih di kulkas. "Natasha ke kamar dulu ya bun, mau mandi dulu." Natasha mencium pipi bunda nya itu lalu berlari pergi ke kamar. Bunda hanya menggelengkan kepala dan tersenyum melihat kelakuan gadisnya itu.

Setelah selesai membersihkan badannya, Natasha berbaring dikasur sambil memainkan handphone nya. Dia membuka aplikasi Line.

Ting

Natasha tersenyum menatap pengirim pesan itu yang menanyakan keberadaannya. Sahabatnya tidak berubah. Selalu saja perhatian. Siapa lagi kalau bukan Erika. Baru saja akan membalas pesan itu Erika sudah menelponnya terlebih dahulu.

"hallo"

"hallo Nat lo udah sampe rumah kan? Soalnya di rumah gue hujan nya gede pake banget. Takutnya lo masih nungguin angkot lewat gue mau jemput lo nih biar lo ga kehujanan." Natasha menjauhkan handphonenya dari telinga. Dia pun terkekeh. Erika ini sangat protektif padanya. Natasha beruntung memiliki sahabat sepertinya.

"yaelah santai bu napas dulu. Kalo nanya itu kasih jeda. Panjang bener lo kek kereta api. Gue udah di rumah kok baru aja sampe" kekeh Natasha

"huhh...syukur deh kalo gitu kan gue jadinya tenang. Lagian lo sih gua ajakin bareng pake ga mau segala"

"hehehe gue ga mau ngerepotin lo aja. Udah ah gue mau makan dulu. Laper. Byee" Natasha meletakkan handphonenya di nakas kemudian keluar kamar.

"udah balik lo dek?"
Natasha menatap abangnya yang sedang asik menonton TV kemudian menghampirinya. "udah bang." Natasha pun duduk disamping abangnya itu.

"makan dulu gih. Lo belum makan kan?" titah bang Dava.

Natasha adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Natasha memiliki kakak laki-laki yang akrab dipanggil bang Dava itu. Selain itu Natasha juga memiliki adik perempuan yang bernama Chantika Putri.

Natasha bangkit menuju dapur.
"masak apa bun?" bunda menengok gadisnya itu "ada ayam goreng tuh kamu makan gih" titah bundanya. Natasha pun menyendokkan nasi dan ayam lalu Natasha memakannya.

***

Suara pintu terbuka membuat orang yang sedang duduk santai di sofa menoleh. Seseorang muncul dari balik pintu dan berjalan menghampirinya. Arkan mencium tangan mamanya.

"pada kemana mah kok sepi?" Arkan duduk disamping mamanya sambil melepas sepatu.
"papa belum pulang, terus Zilla lagi ada kerja kelompok di rumah temennya. Kamu mau makan?" Arkan tersenyum "gausah mah Arkan masih kenyang nanti kalo laper Arkan ambil sendiri. Arkan ke kamar ya mah" mamanya mengangguk.

Arkan menghempaskan tubuhnya di kasur. Dia menatap langit-langit kamarnya "cantik tapi jutek" sesaat kemudian dia tersenyum "apa gue suka sama dia? Ah tapi kan gue baru kenal dia hari ini. Tau ah pusing mending gue mandi" Arkan bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

Tok tok tok

"sayang ayo keluar kita makan dulu" mamanya menggelengkan kepala. Pasti anaknya ini ketiduran. Lalu memutar knop pintu dan terlihat, putranya sedang tidur nyenyak. Sebenarnya dia tidak tega membangukannya tapi dia harus makan.

Indifferent (PINDAH KE HINOVEL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang