-7-

1.9K 81 3
                                    

"Arkan bangun!!"

Shanin sangat gemas melihat anak nya sangat susah untuk di bangunkan. Ia mencubit seluruh tubuh Arkan. Arkan meringis kemudian ia terduduk di tepi ranjang nya, "aduhh mama jangan di cubit dong,"

"kamu ga mau sekolah? Ini udah jam 6 Arkan!!"

Arkan terkesiap ia langsung berlari mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi, Shanin menggeleng lantas keluar dari kamar Arkan.

Suara langkah kaki yang terburu-buru membuat semua yang sedang menyantap sarapan mendongak. Arkan mengambil sepotong roti lalu mencium tangan Atnan dan Shanin yang menatapnya, "Arkan berangkat duluan pa, ma" ucap Arkan berlari keluar

"sarapan dulu sayang!" teriak Shanin

"ga keburu ma nanti aja Arkan sarapan lagi di sekolah!" balas Arkan tak kalah teriak.

Atnan menggeleng melihat tingkah anak dan istrinya itu. Ini rumah bukan hutan yang bebas untuk teriak.

Arkan melajukan mobilnya kencang, ia melirik jam tangan nya. 06:40. 5 menit lagi gerbang di tutup, belum lagi ia harus berlari menuju kelasnya yang terletak di ujung gedung.

Ia berhasil memparkirkan mobil nya dengan baik. Ia berlari menuju kelasnya sebelum guru kiler itu masuk ke kelasnya. Bahaya jika guru itu sudah masuk kelas dan dia terlambat. Tetapi keberuntungan tidak berpihak pada Arkan, Bu Lita sang guru Fisika yang amat sangat kejam sudah duduk di kursi kebanggaan nya.

Arkan merutuki dirinya sendiri sambil menepuk dahinya, "apes banget lo hari ini Arkan, pake sok sok an main ps sampe malem segala, kena batu nya kan sekarang tuh guru udah mulai nerangin lagi. Gimana cara nya gue masuk ya? Apa gue ketuk aja kali ya? Yaudahlah bismillah aja,"

Tok tok tok

Pintu perlahan terbuka menampilkan Arkan dan sontak seisi kelas memandangnya termasuk Natasha. Bu Lita berkacak pinggang meneliti Arkan dari atas sampai bawah, ia menggeleng.

"kamu tahu ini sudah jam berapa Arkan?"

Arkan cengengesan dengan takut-takut Bu Lita akan memarahinya. Sudah pasti di marahin sih tidak mungkin tidak.

"sekarang kamu bersihin gudang belakang sekolah!" titah Bu Lita

Arkan diam di tempat, "kenapa masih diam? Ayo cepat!"

Arkan menghela napas kasar lalu berjalan keluar kelas menuju gudang. Natasha menatap Arkan, kasian juga sih dia. Sedetik kemudian Natasha menggeleng, Erika kebingungan melihat Natasha dari tadi dia memperhatikan Arkan.

"Nat, lo gapapa?" tanya Erika setengah berbisik

Natasha menoleh, "gapapa rik"

"NATASHA! ERIKA!" suara Bu Lita menginterupsi mereka yang terkejut.

"apa yang sedang kalian bicarakan? kalian mau dihukum juga seperti Arkan?" ancam nya

Sontak Natasha dan Erika menggeleng cepat. Pelajaran pun dilanjutkan.

***

Arkan menyapu seluruh lantai gudang ini, sangat kotor. Itulah kondisinya.
"ini gudang berapa lama ga di bersihin si kotor banget. Bisa-bisa gue sesak napas disini."

Akhirnya pekerjaan selesai, Arkan menepuk kedua tangan nya di udara sambil tersenyum puas.
Arkan pun keluar dan berjalan menuju kantin.

Arkan duduk setelah memesan minuman, tak lama pesanan pun datang. Arkan langsung meminumnya, tiba-tiba ia merasa ada seseorang di sebelahnya, sontak Arkan pun menengok bingung.

Indifferent (PINDAH KE HINOVEL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang