#1

2.3K 234 20
                                    

Joy terdiam ditempatnya, tepat 8 tahun yang lalu ia dan laki laki bernama Sehun memulai perang karena mulut Sehun yang terlewat pedas dan tidak pernah di filter saat berbicara.
"Saya izin untuk membersihkan diri terlebih dahulu." Joy melangkahkan kakinya ke arah tangga

🥀🥀🥀

Ga sampe 15 menit, Joy sudah kembali ke ruang tamu tempat orang tua dan teman orang tuanya berkumpul.
Joy menggunakan kemeja putih yang dimasukan ke celana berwarna hitam, tampak manis.
Joy duduk diantara kedua orang tuanya, berhadap hadapan dengan Sehun yang menampilkan wajah datarnya.

"Baiklah kita langsung ke inti saja." Tuan Oh membuka pembicaraan

"Kita setuju untuk menjodohkan Oh Se Hun dengan Park Soo Young." sambung Tuan Oh

Otak Joy benar benar terbalik sekarang, mendengar kata kata 'dijodohkan' saja sudah membuat Joy merinding, apalagi sekarang dia yg dijodohkan.

"Appa, jangan bercanda kumohon,"-psy
"Ini berasal dari warisan kakek kalian,"-Tuan Park

"Appa, Joy kan baru 22 tahun buat apa buru buru menikah, lagian kan Joy belum lulus juga, jangan dulu ya ? ya ? kan Joy juga udah punya pacar," Joy menatap Ayahnya penuh harap,

Gausa ngaku ngaku punya deh Joy, udah diputusin masi ngaku ngaku 🙄

"Putuskan pacarmu, menikahlah dengan Sehun." tegas Tuan Park

"Berhenti lah sejenak Sehun, kau butuh istirahat. Jangan terlalu banyak bekerja, kau juga punya kehidupan di balik kurva perusahaan. Dengan adanya Joy dia bisa mengingatkan mu kapan waktunya istirahat, makan dan lain lain." Tuan Oh menghembuskan nafasnya kasar. Satu poin yang bisa Joy dapat. Sehun itu penggila kerja.

"Dan kau Joy, keluarlah dari dunia malam jangan kebanyakan dugem, minum minum. Dengan adanya Sehun dia bisa ngontrol kamu, kalo kerja juga diperhatiin jam kerja nya, jangan kaya orang ga punya rumah."

"Appa mulutnya lemes banget deh." Joy berdiri dan melangkahkan kakinya ke arah belakang rumahnya.

Sehun hanya diam, banyak pertanyaan timbul dibenaknya,

Sehun tersadar, Joy sudah tidak berada dihadapan nya,
"Sehun, susulah Joy di halaman belakang,"
"Ah, nde~" Sehun berdiri ke arah belakang rumah -yang lebih mirip istana- ada kolam renang dengan halaman yang luas disebelahnya

Mata Sehun menangkap seorang wanita duduk di ayunan, fokus dengan iphone X nya.

Sehun berdiri di sebelah ayunan, tidak berniat membuka pembicaraan, Joy berdiri dan menabrak bahu Sehun keras. Lebih baik menghilangkan penat daripada ada disini rasa rasa nya menyebalkan.

Joy mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, menuju rumah sakit tempatnya bekerja. Setelah memarkirkan mobilnya dengan sempurna, Joy berjalan masuk ke rumah sakit dan menuju gedung rawat inap.
"Soo Young !" suara perempuan berlari mendekatinya.

"Tumben tumbenan lo manggil gue Soo Young, biasanya aja lo ngatain gue."  Joy menatap lurus pintu lift didepan nya.
'ting'
Joy masuk ke dalam lift meninggalkan Seulgi yang sedang mengobrol dengan salah satu staff rumah sakit. Joy menekan tombol berangka 5, sambil mengetuk ngetuk kan kakinya ke lantai lift.

GPL alias ga pake lama lift berenti di lantai 5, poli anak, jadi kaya lantai khusus anak yang lucu lucu banget.
"JONGDAEE !!" Joy teriak heboh saat melihat kakak sepupunya yang sedang membawa papan daftar pasien. Jongdae itu dokter anak gaes just fyi.

Should i stay ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang