#4

1.3K 205 10
                                    

Di pagi hari yang cerah ini merupakan hari bersejarah bagi Joy dan Sehun. Beberapa menit yang lalu mereka berdua sah menjadi teman, pasangan, dan pendamping seumur hidup mereka.

Jangan kira dengan pernikahan Sungjae kemarin Sehun akan melunak, jawaban nya, tidak. Masih dingin dan kaku, Joy tidak ambil pusing dan lebih memilih untuk diam saja.

Joy menghela nafas panjang, ini bukan pernikahan impian nya. Impian nya adalah setelah pemberkatan akan ada lagu boyband favoritnya, EXO. Tetapi lihat sekarang ia malah ber foto dengan senyuman manis di wajahnya, palsu tentunya.

Chanyeol memeluk Joy erat,
"Ntar lu sering-sering kerumah, awas aja lu sampe ga mau main, temenin Wendy di butik ingetin biar ga kecapek an, lu juga jangan kerja mulu, jangan dugem mulu." Chanyeol yang sesenggukan bikin Joy jadi terharu juga.

"Bego !" Joy ketawa sambil nangis, dipeluk nya lagi badan tinggi milik Chanyeol.
"Setelin lagu EXO, biar kaya nikahan impian."
"Yakali nyalain lagu begituan di gereja."
"Yaudah nanti malem waktu resepsi." gadis itu menjawil dagu Chanyeol.
"Iye-iye ah."

"Joy ayo." panggil Eomma nya untuk segera masuk ke dalam mobil dan bersiap untuk acara nanti malam.

***

Joy menatap pantulan nya dari cermin, oh astaga ia benar-benar belum siap ! Sehun benar-benar menjadi orang yang menyebalkan ! ia tidak habis pikir, Sehun hanya membalas pertanyaan nya dengan deheman, gelengan atau diam.

Apa jadinya jika mereka benar-benar ditempatkan disatu rumah ? mungkin rumah mereka akan seperti kuburan.

Joy menggelengkan kepalanya lalu memilih untuk segera turun,

"Eommanim." Joy memanggil ibu mertuanya yang berada di lantai bawah, Jongdae yang berdiri tidak jauh dari tempat Joy meraih pinggang Joy, berjaga-jaga agar Joy tidak terjatuh.

"Gomawo Jongdae oppa." ucap Joy yang hanya dibalas senyuman oleh Jongdae.

"Ne ? wae ?" jawab ibu mertua nya.
"Ah, aku lupa ingin mengatakan apa." Joy menggaruk tengkuk nya yang tidak terasa gatal.

Joy menatap sepatu yang dibawa Chanyeol, high heels berwarna putih dengan sedikit hiasan emas yang menambahkan kesan elegan.

"Nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nih." Chanyeol menyodorkan high heels yang dibawanya.
"Buat gue ? kok bagus ?"
"Yaudah lo pake aja tuh sendal hiu kebanggaan lo."
"Lo mau buat gue malu seumur idup ?!"
"Yaudah pake aja ini ! apa susahnya !!"
"Woi woi, dirumah kaya dihutan ya lo berdua." Kai dan rombongan sirkus yang lain turun dari lantai dua.

"Udah nih pake !"
"Ketinggian ini caplang ! pegel !"
"Lo mau keliatan pendek banget disebelahnya si kulkas ?!"
"Oh ya juga, sini !" Joy mengambil high heels putih itu dari meja dan memakainya cepat.
"Nah gitu kan bagus, good dog."
"Sialan ya lo !"
"Mulut lo ! gue cipok juga lo." Chanyeol meroll matanya malas.
"SSSTT !!" mama Park tiba-tiba dateng sama suaminya.

"Joy kamu ngapain teriak-teriak sih ! malu tuh sama Sehun !"
"Salahin abang lah."
"Dibilangin orang tua njawab trus !"
"Tamu-tamu udah pada dateng ma ?" tanya Joy.
"Udah pada nungguin kalian, ayo keluar."

Dengan canggungnya Sehun menarik tangan Joy untuk dikaitkan dengan tangan nya. Acara diadakan dikediaman Joy, karena kebetulan mereka punya halaman rumah yang memumpuni untuk dijadikan tempat resepsi akhirnya orang tua lebih setuju daripada harus di lakukan di hotel walaupun sama-sama gratis.

Joy melirik Sehun, ia tampak tampan dengan balutan jas berwarna putih. Mungkin beberapa perempuan akan berteriak histeris saat menatap Sehun, tapi berbeda dengan nya. Sehun tidak hangat seperti Sungjae, tidak semenyenangkan Sungjae.

Bisa gila jika Joy terlalu lama berusaha untuk membuat Sehun sama seperti Sungjae.

Dan sejak hari ini lah drama kehidupan Joy akan dimulai.

***

Joy merebahkan tubuhnya di kasur kesayangan nya, tubuhnya benar-benar remuk sekarang. Ia melepaskan high heels putihnya, terdapat beberapa ruam di kakinya.

Tangan nya memijat kakinya yang terasa pegal, pintu kamar terbuka dan menampilkan Sehun dengan kemeja yang lengan nya sudah digulung sampai ke siku.

Demi apapun ini sangatlah canggung ! Joy ingin berteriak sekeras mungkin karena Sehun yang dulu ia kenal benar-benar berubah.

Semenjak Sehun memiliki hubungan dengan teman 'spesial' nya, dan hari dimana Joy memergoki teman 'spesial' Sehun berselingkuh di ruang kesehatan, dan juga hari yang sama saat Sehun menampar Joy.

Joy berdiri dengan sedikit tertatih, ia ingin berendam menghilangkan lelah.
"Kaki lo sakit ?" tanya Sehun, Joy menggeleng sambil tersenyum kikuk.

"Pegel doang."
"Oh."

Sudah Joy duga pasti jawaban nya hanya itu, seharusnya ia hanya menggeleng saja, tidak usah repot-repot menjelaskan.

Setelah Joy masuk ke kamar mandi, Sehun berdiri dan melihat satu dinding yang di penuhi foto-foto, entah itu foto idolanya atau fotonya bersama keluarga.

Satu foto menarik perhatian Sehun, disitu terdapat fotonya masa SMA tahun terakhir yang diletakan di papan sasaran.

Alisnya mengernyit bingung apa maksud Joy memasang wajah tampan nya di atas benda berbentuk lingkaran dilengkapi dengan angka-angka ?

Ia bahkan masih ingat saat SMA, Seulgi pernah memberitahunya bahwa Joy menyukainya selama 2 tahun. Itu juga dijadikan Sehun alasan untuk menampar Joy, ia mengira bahwa Joy sengaja membuat pernyataan palsu jika Joy melihat adegan panas antara kekasihnya dengan laki-laki lain yang Sehun sangat tidak ingin ia sebutkan, bahkan jika itu ayah dari anaknya sendiri.

Sehun pernah mengalami masa-masa terberatnya, saat ia tinggal di Jerman dan harus kedatangan tamu yang sama sekali tidak ia inginkan, membawa sebuah hadiah yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan.

Semua yang terjadi saat itu benar-benar membuatnya mual dan berfikiran untuk tidak menikah atau kembali menjalin hubungan dengan wanita. Tapi apa yang terjadi sekarang ? orang tua nya memaksa untuk menikahkan nya dengan gadis pilihan mereka.

Sehun tau ia tidak seharusnya bersikap dingin terhadap Joyㅡmengingat apa yang pernah ia lakukan di masa lalu.

Saat ia bertanya kepada Joy tentang kakinya yang sakit, hati nya merespon untuk mengatakan 'Ayo duduk dulu gue pijetin' tapi otak nya hanya merespon untuk mengatakan 'Oh'

"Hun ?" suara Joy merusak dunia lamunan Sehun, dan sekarang Sehun menemuka Joy yang sudah berdiri dibelakangnya dengan baju coklat kebanggaan Chanyeol yang entah sudah berapa kali Sehun protes agar Chanyeol mau mengganti gaya berpakaiannya diluar kaos, jaket, training adidas dan sepatu balenciaga kesayangan nya.

Sangat tidak etis melihat anak dari salah satu konglomerat di Seoul memiliki gaya berpakaian seperti seorang yang kekurangan pakaian.

Joy memeluk guling, bantal dan selimut bergambar flamingo berwarna coklat muda.
"Gue tidur duluan. Jalja." Joy melangkahkan kakinya ke kursi berwarna merah hati yang dapat menyesuaikan bentuknya sesuai keinginan.

Sebenarnya ingin sekali Sehun menarik tangan Joy dan mengatakan 'Tidur dikasur aja, gue yang disofa', sayang sekali ia mengedepankan ego nya dan tidak ingin Joy berspekulasi sesuatu yang aneh.

Should i stay ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang