#12 Japan Day-2

1.2K 180 14
                                    

Sehun mengusap rambutnya yang basah dengan handuk selepas dari ritual mandi nya. Ia memindahkan handuknya ke atas kepala Joy yang masih basah, sedangakan empunya sedang asik bermain Cooking Mama di nintendo milik Sehun di kasur.
"Keringin dulu rambutnya, baru main." Sehun membantu Joy mengeringkan rambut panjangnya.

"Anteng banget dari aku awal masuk kamar mandi sampe sekarang belum selesai juga." ujar Sehun yang masih mengenakan bathrobe nya.
"Dikitt lagi."

Sehun mencium pipi Joy lalu beranjak ke sofa untuk berpacaran dengan laptop tercinta nya. Walaupun liburan, ia tetap harus memantau perusahaan, dia ini CEO bukan karyawan. Kalau ia bisa menjadi karyawan, ia pun mau, sebanyak apapun tugasnya tidak akan sesibuk seorang CEO yang mengatur satu perusahaan penuh. Pasti waktu nya dan keluarga akan lebih leluasa.

Lima menit kemudian, cangkir dengan asap yang terkumpul di atasnya terletak di meja hadapan Sehun. Gadisnya itu duduk di sebelahnya, ikut mengamati laptop yang Sehun pangku walaupun benar-benar tidak mengerti isi dari apa yang tertera di layar.

Joy mencium pucuk kepala Sehun, lalu mengusap kepala suaminya itu.
"Banyak kerjaan ya ?"
"Nggak sih ngamatin aja, mana tau ada yang nggak jalan sesuai rencana, but everything is fine." jelas Sehun.
"Maaf ya." lanjutnya sembari menoleh ke gadis yang bersandar di lengan nya.
"Kenapa emang ? kan kamu nggak salah." jawab Joy tanpa menolehkan kepalanya.
"Iyakan kita lagi liburan tapi aku masih kerja."
"Kan emang kewajiban kamu sayang, aku bakal lebih marah kalo kamu biarin perusahaan gitu aja."

Gadis itu menangkup pipi suaminya lalu mencium bibirnya singkat. Sehun menyentuh bibirnya setelah Joy beranjak ke kasur, pipinya blushing akibat perlakuan Joy.

Joy masuk ke dalam selimut. Bergelung di dalam selimut nya mencari posisi nyaman, menscroll isi akun instagram nya, dan tertidur dengan kondisi handphone nya yang masih menyala.

"Jaljayo Joy." Sehun mencium pucuk kepala Joy lalu mengambil handphone yang masih tergenggam erat di tangan kiri istrinya dan melanjutkan pekerjaan nya.

-Should i stay ?-

Joy membuka matanya karena cahaya pagi yang masuk melalui celah-celah gorden. Ia menggelung tubuhnya masuk ke dalam selimut dan bangkit saat mengetahui suaminya tidak ada di sebelahnya.

Kakinya memakai sendal hiu kebanggaan yang dibawanya dari rumah.

Suara pancuran air sudah cukup menjawab pertanyaan Joy, ia menghempaskan tubuhnya di sofa, menatap kota Tokyo di pagi hari.

Bel pintu terdengar selang beberapa detik setelah Sehun keluar dari kamar mandi. Joy bangkit dari duduknya, berniat untuk membukakan pintu. Tangan nya ditahan oleh Sehun tepat sebelum ia mau membuka pintu kamar.

"Biar aku aja."

Seorang pelayan hotel mengantar sarapan pagi yang sengaja Sehun kirim ke kamar.

Setelah menyantap sarapan nya, mandi dan siap —atas bantuan Sehun untuk mengeringkan rambutnya dengan hair dryer sementara ia merias wajahnya.

"Istri siapa sih, cantik banget." ujar Sehun mencubit pipi Joy gemas.
"Istrinya Lee Minho." jawaban Joy langsung membuat Sehun cemberut lucu.
"Iya-iya istrinya Oh Sehun." setelah jawaban yang ia inginkan terdengar, Sehun mengembangkan senyumnya.
"Hari ini kita kemana ?"
"Dikamar aja gimana ?" Sehun menaik turunkan alisnya jahil.

"Aku udah mandi !" Joy menendang pinggul Sehun hingga suaminya itu terjatuh dari kasur.
"Aku mau ke pantai." lanjut Joy.
"Di Korea kan juga ada pantai."
"Ya tapi kan kalo di Korea kamu sibuk."
"Yaudah, kita kepantai."

Should i stay ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang