#8

1.2K 191 17
                                    

Tubuh Joy bergerak mengikuti irama yang terdengar ditelinga nya, ini merupakan kali pertamanya pergi ke kelab setelah menikah dengan Sehun. Tenggorokan nya yang kering membuatnya memilih untuk turun dari dance floor, lalu berhadapan dengan Zico yang membawa satu gelas orange juice karena Joy memilih untuk tidak mabuk malam hari ini.

Gadis itu menegak habis minuman ditangan nya, matanya terpejam menahan kecut dan dingin diwaktu yang bersamaan. Matanya terasa berat beberapa menit kemudian, badan nya terasa sangat lelah. Dan dalam hitungan detik, seluruh pandangan nya gelap.

Zico tersenyum kecil, lalu mengangkat tubuh Joy. Baru saja ia berdiri sudah ada laki-laki dengan badan besar di ikuti dengan 6 orang laki-laki dibelakangnya.

Bahunya ditahan oleh laki-laki berbadan kekar dengan pakaian hitam ketatnya.
"Nyonya Oh, pulang bersama kami."
"Ah, pasti kalian dari idiot Oh Sehun bukan ?" jawab Zico santai, kalau saja saat ini Joy mendengar obrolan nya, ia akan benar-benar penuh dengan lebam karena pukulan wanita di dalam gendongan nya.

Zico mengarahkan kepalanya ke bodyguardnya, memberi sebuah kode. Dalam hitungan detik bodyguard milik Sehun sudah habis ditangan bodyguard Zico.

Akhirnya Zico melangkahkan kakinya keluar dari kelab dan pergi ke suatu tempat yang sudah ia rencanakan.

***

Perlahan Joy membuka matanya, suara Zico terdengar pelan di telinganya. Tangan nya sama sekali tidak bisa di gerakan.

Kedua tangan dan kakinya di ikat di setiap sisi tempat tidur.
"Annyeong putri tidur." Zico mengelus kepala Joy lembut.
"Zico lepasin !"

Bukan nya mendengarkan Joy, ia justru menempelkan bibir nya ke bibir pink milik Joy. Badan Joy menggigil menahan dingin, tubuh nya hanya menyisakan bra hitam dengan celana pendeknya.

Joy masih berusaha sekuat tenaga menolak Zico. Suara dari iPhone milik Zico lah penyelamatnya.
"Wow, your stupid husband is calling me."
"Sehun !"
"Sst, sekali lo berani bersuara, gue ga segan-segan buat ngebunuh lo ditempat."

"Mending gue mati daripada harus di lecehin sama orang kaya lo !" Zico meletakan jari telunjuk nya di bibir milik Joy.

"Ah, Seh-"
"LO APAIN ISTRI GUE BERENGSEK !"
"Tenanglah sedikit Oh Sehun."
"SEH-mphh."
"BRENGSEK !!"

Zico melempar iPhone nya kesembarang tempat disertai dengan kekehan nya.

Sehun meraih jas yang bahkan baru saja dilepaskan oleh nya beberapa menit yang lalu, ia membuka laci meja kerja nya mengambil pistol yang dimasukan ke dalam kantong jaketnya.

Setelah melacak keberadaan handphone milik Joy yang pasti dengan bodohnya tidak bedebah kecilㅡZicoㅡ itu matikan. Lokasinya di salah satu mansion yang tidak begitu jauh dari Seoul tapi tetap saja berekendara dalam waktu 1 setengah jam dengan kondisi berantakan sangatlah menyebalkan, jadi dia memutuskan untuk membawa helikopter dengan beberapa bodyguard nya. Tolong jangan protes.

Dalam waktu 30 menit ia berhasil sampai di salah satu mansion yang bisa dikatakan mewah. Helikopter nya disambut dengan bodyguard Zico.
"Mohon maaf, ada keperluan ?"
"Ya, saya ada keperluan dengan bos kalian."
"Mohon maaf, Tuan Woo sedang tidak ingin digangㅡ ARGH !"

Bodyguard tadi berteriak setelah Sehun menembak kakinya. Lalu mengacungkan pistol nya ke arah bodyguard yang lain.
"Jika kalian tidak ingin terluka seperti dia, lebih baik mundur, dan biarkan saya masuk." 

Akhirya 10 orang tadi membuka jalan untuk Sehun dan 6 orang bodyguard nya. Ia mulai membuka kamar-kamar yang ia lewati.

Di pintu terakhir lorong itu, Joy yang digantung 10 cm diatas tanah, dengan kondisi badan yang sudah dipenuhi dengan bercak kemerahan.

Should i stay ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang