#15

873 128 10
                                    

"Appa pulang !!" teriak Sehun setelah memasuki rumah.
"Appa !" teriak anak kecil yang sedang asik mengotak-atik barang pemberian ayahnya kemarin.

Hyejin sudah pindah ke rumah Sehun dan Joy, bahkan sudah 1 minggu berlalu, lebih tepatnya dihari yang sama saat Joy mengucapkan sumpah dokternya.

Sehun menggendong Hyejin dengan tangan kirinya menghampiri Joy yang sedang sibuk memasak di dapur. Ia mencium pipi istrinya berkali-kali, bahkan Hyejin yang juga ingin mencium ibu nya mencubit pipi Sehun kesal.
"Appa hajima !" perintah Hyejin.
"Wae ? Eomma kan punya Appa." Sehun memeluk tubuh Joy dari belakang.

Joy diam saja menikmati ocehan dari mulut suami dan anak nya. Rumah nya tidak pernah seramai ini, bahkan saat di rumah orang tua nya dulu, orang tua yang sibuk ditambah lagi kakak nya yang lebih senang main bersama teman-teman nya.

"Udah nyonya, biar saya yang beresin meja nya." Joy mengangguk setelah mendapat tawaran dari Jung Ahjumma yang bertugas sebagai partner Joy dan Sehun dalam mengurus Hyejin.

Joy membuka pintu kamar Hyejin, terlihat Sehun mendekap tubuh kecil Hyejin di tangan kekarnya sembari menyanyi kan lagu agar anak nya terlelap dengan mudah. Ia hanya berdiri di pintu, menikmati pemandangan yang jarang ia lihat, 10 menit kemudian Hyejin diletakkan di kasur, menyelimutinya lalu mengecup kening Hyejin lama.

Sehun berdiri lalu menghampiri Joy, dipeluk nya erat tubuh istri kesayangan nya itu lama, disembunyikan kepalanya di antara ceruk leher istrinya. Dia tidak baik-baik saja, banyak cerita yang ingin dia ceritakan ke istrinya.
"Wae ?" tanya Joy mengusap rambut Sehun lembut. Sehun menggeleng lalu melepas pelukan nya.

"Aku mandi dulu." Sehun mengaitkan tangan nya dimilik Joy, diam-diam Joy bersemu, detak jantungnya yang terasa lebih heboh dari biasanya. Entah karena perlakuan Sehun atau karena ada sesuatu yang tidak benar.

Joy menyiapkan baju Sehun di closet room, setelah itu Joy menyalakan rokok di balkon kamar menikmati angin malam. Selagi Sehun tidak melihat, tidak masalah untuk merokok satu batang saja. Ia akan mematikan nya setelah mendengar suara pintu terbuka, nanti.

Joy terlalu bergelut dengan fikiran nya, sampai melupakan rokoknya hingga akhirnya habis terbakar oleh api. Ia berbalik, menemukan Sehun yang sedang menatapnya menyumpahi kebodohan nya di pintu balkon dengan bathrobe tanpa pakaian dalam.

Sehun maju selangkah mendekati istrinya, dikecupnya bibir istri nya itu berulang kali.
"Promise me one thing."
"Janji apa, hm ?" lengan Sehun melingkar sempurna di pinggang istrinya. Ia tampak berfikir sebentar, lalu menggelengkan kepala nya.

"Nothing."
"Cerita ke aku kalo kamu ada masalah, serumit apa pun itu aku bakal coba bantu, oke ?"

Sehun menarik istrinya masuk ke dalam pelukan nya, tangan Joy mengusap punggung Sehun yang sekarang sibuk menggesekan hidung nya di leher Joy.

"Mau pergi nonton ? atau naik motor buat makan tteobokki sama soju ? atau kita pergi ke cafe ?" tanya Sehun setelah melepas dekapan nya terhadap Joy.

"Aku ingin cappuccino panas." tutur Joy lalu berbalik menutup pintu balkon.
"Baiklah, ayo kita ganti baju !" Sehun mendorong Joy masuk ke dalam closet yang disusul dengan tawa Joy yang terdengar nyaring.

Should I Stay ?-

Sehun bangun terlebih dahulu, ia berdiri lalu masuk ke dalam kamar mandi. Hari ini, ia harus bisa melindungi Joy dari apapun, tidak perduli bahwa ia harus tersakiti. Cinta butuh perjuangan, iya kan ?

Ia berpakaian dengan tenang dan pergi setelah mencium dahi anak perempuan nya.

Sedangkan Joy terbangun tepat setelah mobil Sehun keluar dari pekarangan rumah nya. Tangan nya meraih pakaian nya di lantai, sepulang nya dari cafe tadi malam mereka melakukan ehm, hubungan suami istri. Ah, Joy jadi malu sendiri jika harus mengingatnya.

Joy melangkahkan kakinya ke kamar Hyejin setelah mandi, anak perempuan nya sudah bangun dan asik memainkan boneka boneka nya.
"Asik banget ?" ia mendudukan diri di tepi kasur lalu memeluk anak perempuan nya.

"Eomma ! shireo !" protes Hyejin saat Joy mulai menciuminya gemas.

"Mandi dulu atau sarapan dulu ?" tanya Joy setelah puas mencium pipi Hyejin.

"Sarapan !" teriaknya semangat, Joy tertawa dibuatnya. Apakah ia benar benar harus kehilangan malaikat kecilnya ini ? Ia benar benar tidak ingin kehilangan Hyejin, tapi ia juga tidak ingin membiarkan Hyejin menangis kesakitan terus menerus.

Ia memindahkan pancake yang sudah ia buat ke piring dengan hati-hati. Lalu membiarkan Hyejin makan setelah membersihkan tangan anak perempuan nya.
"Kemana kita hari ini ?" tanya Joy duduk di hadapan Hyejin.

"Gyeongbokgung palace !!" jawabnya semangat,

"Baiklah ! ayo segera habiskan sarapan mu lalu bersiap siap dan berangkat !" Joy mengembangkan senyumnya.

Selesainya Hyejin sarapan—berujung dengan Joy yang menghabiskan karena Hyejin kenyang katanya.

"Jung Ahjumma ayo siap siap, kita pergi !" ucap Hyejin di gendongan Joy kepada pengasuhnya yang mengikuti nya dari belakang.

Tiga puluh menit setelahnya, mereka sudah berangkat dengan mobil milik Joy, sebelum masuk ke dalam kawasan istana, mereka sengaja menyewa hanbok, untuk pengalaman Hyejin, kata Joy.

Mereka menghabiskan waktu di istana, hanya sekedar mengambil gambar dan berkeliling di istana. Hingga pukul 3 sore mereka akhirnya memutuskan untuk pulang setelah makan siang di restoran sepupunya.

Hyejin asik terlelap hingga sampai didalam kamarnya. Joy mengganti baju nya lalu membawa buku bukunya ke arah meja makan, walaupun ia tidak melanjutkan pekerjaan nya sebagai dokter, ia masih harus belajar agar lisensi nya sebagai dokter tidak dicabut begitu saja.

Ia merenggangkan tubuh nya, lalu melirik jam nya, sudah pukul 5, batin nya. Baju nya terasa ditarik oleh seseorang, itu Hyejin.
"Wae ?"

"Eomma, Hyejin lapar."

"Mau Eomma masakin apa ?" tanya Joy mengelus kepala anak prempuan nya.

"Miyokguk !" ucap Hyejin senang.

"Arraso." Joy mengusap kepala Hyejin lalu mencium keningnya dan berjalan ke arah dapur.

Setelah berkutat selama 30 menit di dapur, satu porsi sup rumput laut sudah tersaji diatas meja, Joy duduk di sebelah kanan Hyejin yang asik menggambar di buku bagian belakang milik Joy.

"Enak ?" tanya Joy di suapan pertama. Hyejin mengangguk kan kepalanya mengiyakan.

Hyejin menyelesaikan suapan terakhir nya. Lalu dibawa oleh Jung Ahjumma untuk mandi lalu kembali tidur.

Sudah 3 jam ia menunggu Sehun untuk pulang, tapi laki laki itu bahkan belum menunjukan batang hidungnya. Kepalanya mendongak saat mendengar suara pintu terbuka kasar, matanya menangkap sosok suaminya dengan kemeja yang tampak berantakan.

"Sehun." panggil Joy.

Ia berhenti, lalu memejamkan matanya.
"Mau makan ?" tanya Joy.

"Udah makan," jawabnya lalu berlalu menaiki tangga.

Sontak jawaban yang mencuat dari suaminya membuatnya tersenyum kecut, lalu memandang makanan yang sudah ia tata di meja.

Hingga akhirnya ia membuang semua makanan nya dan berlalu ke dalam kamar, entah apa yang terjadi pada suaminya, tapi ia sangat takut dengan Sehun saat ini, lebih baik Joy bungkam sampai besok pagi.

—Should i stay ?—

Hellaw ~~
wuuu lama banget nih acu nggak apdet hewhew
Maaf ya ini makin lama makin nggak jelas....
Bakalan di tamatin secepatnya, dan bakalan bikin nyu buk.
Bhayy~

P.S. follow ig q @senjachasia

Should i stay ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang