1. First Sight.

235 19 2
                                    

"HEYZA KATAUVLOSKA! KE RUANGAN SAYA SEKARANG JUGA!" Terdengar bentakan Pak Boss dengan nada yang sangat tinggi.

Berlari menuju arah ruangan bos

Yup, that's me, Heyza Katauvloska. Seorang pegawai magang di perusahaan ternama, prada. Gue merasa menjadi gadis paling beruntung di dunia ini. Siapa sih yang gamau kerja di perusahaan ternama ini? I bet, no one.

"Ada apa pak?" Tanya gue dengan nafas yang gabisa gue atur lagi.
"WHERE'S THE DESIGN THAT I ASKED FOR?!"
"What de..." gue kaget kagak tulungan, gue lupa kalo kemaren si boss minta gue ambil design di temen si boss.
"CEPAT AMBIL SEKARANG! SAYA MINTA HARI INI JUGA DESIGN ITU ADA DI MEJA SAYA!" Bentak bos dengan matanya yang mau copot rasanya.
"S..s..siap bos"

Gue langsung lari kebirit-birit dan nyari taksi.
Udah hampir 10 menit gue disini dan taksi yang gue dapet, nihil.
"TAKSI! " gue denger suara cowok dari belakang manggil taksi, dan secara langsung taksi berhenti di depan gue.
"Lain kali teriak taksi, jangan diem aja. Sampe taun baru kambing juga kaga dapet" suara cowok tadi, sambil buka pintu taksi.

       Gue gabisa berkata-kata waktu gue liat muka cowok ini, dengan senyumnya yang bikin gue melayang, gue cuma bisa terpaku dan gabisa ngomong 1 kata pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue gabisa berkata-kata waktu gue liat muka cowok ini, dengan senyumnya yang bikin gue melayang, gue cuma bisa terpaku dan gabisa ngomong 1 kata pun.

"Ini gue yang mimpi atau gue ngigo sih? " pikir gue di posisi yang sama

"HELOO!! Cepet masuk, gue bukan penculik. Nama gue Eunwoo, Cha eunwoo. Cepet masuk, gue gapunya waktu banyak!"

Masih dengan posisi yang sama, gue akhirnya duduk di kursi empuk taksi, setelah Eunwoo dorong gue dan ngacir gitu aja.

"Ke Palmboulevard 67, ya pak" sahut gue ke sopir taksi, masih dengan keadaan shock

"Sudah sampe mbak" suara pak sopir yang membuyarkan pikiran gue tentang cowok tadi, yang ga terasa udah 20 menit gue ngelamun.

Akhirnya gue lega, semua tanggungan kerjaan gue udah kelar semua. Rasanya sekarang gue pingin tidur seleluasa yang gue pingin.

DUARR..!! DUARR!!

Bunyi petir bisa gue denger dengan jelas. Ga sampe semenit hujan udah nyusul si petir. Sialnya gue gabawa payung. Trus gue harus nginep kantor gitu?

Gue cuma bisa ngulurin tangan gue dan ngerasain rintikan hujan yang udah ngebasahin sebagian tangan gue. Gue cuma bisa ngeliatin langit penuh awan yang dihiasi oleh petir sewaktu-waktu, Dan gue cuma bisa bayangin seseorang disamping gue yang bisa habisin hari-hari gue bersama dia.

"Hujannya deres, mau nebeng?" Sahut 'sosok' cowok yang membuyarkan semua angan angan gue, dengan menyodorkan payung transparant ke gue.

      Dengan jelas gue bisa lihat wajah cowok itu lewat payung transparant itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan jelas gue bisa lihat wajah cowok itu lewat payung transparant itu.
And guess what? Dia cowok tadi pagi, EUNWOO.

PHILAPHOBIA - e.wTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang