9. Let's fall in love.

53 8 0
                                    

🙈❌ ADA KATA2 17+!!⛔️

  "Ayo kita menikah, Hyerin."

Ucapan Eunwoo barusan masih terngiang di kepala gue. Selama 5 menit kita masih terdiam dan saling menatap. Tidak ada yang memecahkan keheningan dan kecanggungan di ruangan ini.
"Besok aku akan menemui orang tuamu. " akhirnya Eunwoo adalah orang pertama dari kita berdua yang memecahkan keheningan.
"A..apa?" Jawab gue.
"Kau belum pernah bercerita tentang orang tua dan keluargamu." Ucap Eunwoo mendekati ku dan mengusap pipi kanan ku dengan jemari lembutnya.
Aku menarik nafas panjang dan mulai melepas sarung tangan yang habis gue pakai buat nyuci piring.
"Maaf aku tidak pernah terbuka Padamu. Maaf seribu maaf aku tidak bisa berbuat seperti apa yang telah kau lakukan." Yup, gue memutuskan buat pake 'aku-kamu'. Gue memang belum pernah cerita kalau gue hidup sebatang kara.
"Ayah dan ibuku, keduanya sudah meninggal saat perjalanan bisnis ke Eropa saat aku masih SMA. Aku tidak memiliki saudara, aku anak tunggal, dan sekarang aku tidak memiliki siapapun." Lanjut gue sambil memegang tangan kanan Eunwoo dan menatap ke arah kedua kaki kita berpijak.

Alih-alih balas perkataan gue, dia malah mendekat ke arah gue. Menatap mata gue dengan sendu dan mungkin penuh rasa kasihan. Ia menarik dagu gue perlahan dan menyatukan bibirnya dengan bibirku. Mulai melumat dengan halus tanpa paksaan. Perlahan gue mulai menutup mata dan merasakan sentuhan tangan Eunwoo di tengkuk gue. Gue masih belum membalas ciuman Eunwoo. Dia pun ngelepasin lumatan halusnya dan langsung menangkup pipi gue saat gue tertunduk malu.
"Maaf, karena aku tidak mengetahui dirimu dengan baik. Aku memang lelaki jahat dan bodoh. Besok berhentilah bekerja, teruskan kuliah s2 mu. Aku tahu kau ingin melanjutkan s2 mu yang terhenti kan? Jika kau ingin, lanjutkanlah jangan hiraukan biayanya, akan ku urus semuanya. Kau masih 20 tahun, teruskanlah jika kau ingin. Jika kau tidak ingin yasudah, aku tidak Akan memaksa calon istriku." Ucap Eunwoo dengan lembut saat membawa gue ke dekapan nya.

Gue langsung ngelepasin tangan Eunwoo di pinggang gue dan menatap mata Eunwoo. Mata gue berkaca kaca saat menatap mata Eunwoo. Saat gue gabisa lagi membendung air mata gue, gue langsung kembali meluk Eunwoo. Gue merasa nyaman, hangar, senang, sedih, dan semua perasaan bercampur jadi satu.

"Sudah, jangan menangis. Aku ada disini. Besok kita urus pernikahan dan jika sempat kita juga urus kuliah mu." -Eunwoo
"Terimakasih. Aku sungguh bersyukur kita bertemu saat itu didepan prada. Baiklah Eunwoo, Mari kita menikah besok, Lusa, minggu depan Bahkan kapanpun itu aku siap." Balas gue saat masih didekapannya dengan berlinang air mata.

.
.
.

"Aku mencintaimu sayang, Hyerinku." Ucap Eunwoo yang langsung membungkam bibir gue dengan diiringi lumatan kecil yang dibuatnya. Untuk pertama kali, aku membalas lumatan itu.

PHILAPHOBIA - e.wTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang