Sa'ad menancap gas motornya ditengah kota, menyalip-nyalip kendaraan lainnya, motor yang digunakan beda dengan motor yang ia bawa bersama Sisi, motor kali ini merupakan motor besar dengan kecepatan yang hebat.
Dua mobil dan beberapa motor tiba-tiba dengan cepat mengikuti Sa'ad.
Sa'ad menatap kaca spion motornya, ia memasukkan giginya agar motornya semakin kencang, motor belakang semakin menyusul. Sa'ad melihat juga mobil dan motor yang sejenis dari arah depannya.
"Sial." Kesal Sa'ad.
"Ada apa Sa'ad?" Tanya Alex dibalik telpon yang tersambung di helm Sa'ad.
"Dia berencana membunuhku." Jelas Sa'ad.
"Sudah ku bilang, biar anak buah saja yang mengurusnya, kenapa kau memaksa sekali? Kenapa terburu-buru sekali? Kau menyembunyikan sesuatu yah?" Kesal Alex, lalu memakai helmnya.
Alex menatap layar HP nya melihat titik Sa'ad dengan warna merah yang berada dimana dan titik-titik anak buah dengan warna putih lainnnya yang semakin dekat ke lokasi Sa'ad.
"Bertahanlah, bantuan mendekat, akupun menyusul" Jelas Alex.
Mobil yang diikuti Sa'ad menjauh dari perkotaan.
Motor menyusul dengan kecepatan yang tinggi mendekati Sa'ad, motor tersebut lalu berusaha menabrak Sa'ad. Sa'ad berusaha menghindar.
Paaakkkkk!
Mereka berusaha membuat Sa'ad terjatuh dan membuat pergerakan Sa'ad melambat membuat mobil menyusul dengan cepat, mobil tersebut mengeluarkan senjata.
Sa'ad diam berfikir sambil melihat spion dan menatap mobil yang ingin ia tujuh semakin jauh, Sa'ad berbelok keluar dari jalan Raya, malam yang gelap menyusuri hutan hanya suara motor dan lampu dari motor itu menggelegar di hutan ini, mulai masuk ke hutan-hutan, sambil terus melihat mobil tujuannya.
Dorrr!!
Dorrr!!
Tembakan dapat Sa'ad hindari di dalam hutan ini, mobil juga tak dapat berbelok masuk kehutan, tapi motor di belakangnya ikut menyusul terus saja mengejarnya.
Sa'ad dengan gesit menghindari pepohonan, tiang-tiang, dan bebatuan.
Cittt....
Motor dibelakangnya terjatuh karena terpleset oleh tanah liat yang licin.
Sa'ad menancap Gasnya dengan cepat, pria di belakang yang mengikutinya tersenyum, seakan Sa'ad tidak akan bisa lari lagi, semakin dekat dan dekat ke Sa'ad.
CITTT....
Sa'ad mengehentikan motornya dengan cepat, karena motornya dihentikan dengan begitu dadakan sehingga ban belakang Sa'ad otomatis tergeser ke kanan menabrak pelan pohon besar di hadapannya.
Sa'ad mengangkat senjatanya dengan cepat di saku jaketnya, mata tajam Sa'ad membidik pria didepannya, dan dua pemotor lainnya, tembakan Sa'ad lebih cepat dari mereka yang baru mengambil senjata.
DORR!!
---
Sa'ad menatap dari tebing tinggi mobil hitam yang terjung bebas jatuh dari tebing.
Sa'ad membuka jaketnya, ia melompat ke tebing tinggi tersebut.
Bushhhh!
Sa'ad berenang di area laut tersebut, berusaha menggapai mobil hitam tersebut, Sa'ad mendekat ke mobil tersebut.
Sa'ad terkejut menatap mobil tersebut sudah kosong, bahkan orang yang ingin ia selamatkan sudah tidak ada.
Sa'ad lalu melihat sekeliling lautan tersebut, lalu menatap 2 orang yang sedang berenang, salah satunya adalah wanita yang menjadi tujuannya, dan satu lagi entah siapa yang memakai baju hitam menutup seluruh tubuhnya, bahkan setengah wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Dokterku.
RomanceGangguan bipolar dan kecemasan yang parah, gangguan yang tidak dapat di sembuhkan total dan akan kembali kapan saja. Perubahan sifat yang ekstrim, bukan hanya bipolar, tapi gangguan berhalusinasi ini semua terjadi pada wanita malang yang hidupnya...