Pagi masih dingin. Selimut masih melekat, entah selimut yang memang betah di tubuhnya atau gadis ini yang tidak ingin berkutik dengan pagi ini. Enggan memikirkan hari ini, takut seperti hari kemarin, yang membuatnya seperti sendiri.
Jalan jalan dengan Thalita kemarin teryata sama saja. Hanya menghabiskan waktu.
Ponsel yang masih tercolok dengan charger di atas nakas, sedari tadi selalu berbunyi dan berhasil merasuki dalam indra pendengarannya. Namun ia enggan menanggapi.
Kamarnya berantakan.
Bukan hanya kamarnya,tapi juga hatinya. Hatinya masih bergelut.
Sebenarnya hari kemarin bukanlah sebuah masalah.Tapi ia seperti benar benar sendiri.
Satu satunya teman yang bisa mengisi kekosongan hatinya, menemani kesendiriannya, sahabat sejatinya. Musik. Tanpa dia hidupnya semakin hambar. Dengannya ia dapat meluapkan semua perasaannya. Tenang.
Musik menjadi salah satu andalannya. Queen meniatkan diri untuk bangun,beranjak menuruni ranjang dan bergegas mengambil ponsel yang berada di atas nakas.
Musik mengalun. Di saat saat seperti ini, pasti musik yang bergeming di telinganya selalu saja menusuk hatinya dengan lirik liriknya yang menyentuh. Entah mengapa, seperti kebetulan. Lagu yang biasanya enakpun seperti tidak terputar dengan sendirinya.
Banyak lagu yang semakin mematahkan hatinya. Tapi Queen enggan mematikannya. Musik seperti zona aman baginya, meski tanpa sadar kristal bening jatuh dengan sendirinya.
Masih tenggelam dalam alunannya. Terkadang ketika kita terhanyut dalam alunan musik yang ada, tak khayal kitapun akan meneteskan air mata kala mengingat berbagai kenangan di masa lalu.
Jika sedang terpuruk, maka semua kenangan yang di laluinyapun ikut menyangkut.
Lagu yang dapat meredam emosi. Karna dengan kesendirian, walau hati dan pikiran berantakan. Namun musik dapat menenangkan. Entah mengapa, padahal banyak lagu yang semakin membuatnya terpuruk. Seolah musik yang mengalun,mengingatkan kita akan kilas balik dari titik terjauh hidup. Dari pengalaman yang sesungguhnya perlu di pahami, bahwa sesuatu itu sebenarnya bisa di ubah bila kita berkehendak.
Lagu juga menjadi salah satu karya yang bisa di jadikan soundtrack hidup. Secara tidak langsung musik ingin mengajarkan untuk selalu tegar dalam mengahadapi keadaan, baik yang sudah berlalu atau yang baru saja berlangsung.
Ya. Tegar. Sesuatu bisa di ubah bila kita berkehendak.
Benar. Untuk apa Queen mengahabiskan waktunya untuk berdiam diri di kamar? Buang waktu bukan?
Optimis Queeennn, gaboleh pesimis!!
Di luar sana banyak yang menantinya. Banyak yang harus semestinya ia rasakan. Tetap berjalan, tersenyum seolah tidak ada kesedihan yang menghatuinya.
Ia mengecek notif yang berjejer di ponselnya. Teryata ada yang mengajaknya pergi besok.
*****
Matahari mengintip dari horizon. Gelap lama lama terpecahkan dengan cerahnya minggu ini. Kilau kekuningan menyusup dari balik tirai jendela kamar Queen. Derung bising motor menggemakan pendengarannya.
Queen berjalan menuju jendela dan masih dalam kondisi mengumpulkan nyawanya.
Queen menyipitkan matanya.
Motor sport hitam sudah terparkir di depan gerbang rumahnya.
Apa hari ini akan berbeda?
Seketika melihat motornya, teryata sudah menghilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Music On, World Off (New)
Roman pour AdolescentsTerkadang ia cenderung menyimpulkan sesuatu berdasarkan apa yang dilihat oleh matanya, tanpa ingin tau apa yang sebenarnya terjadi. Baca jg yg ini ya https://my.w.tt/oTDyN2Rx6L