P.O.L#13

16 1 0
                                    

Pagi yang cerah, cahaya mentari menembus kain korden kamar hillna dan membuat kamarnya terasa hangat. Hillna duduk didepan kaca, dan terus memandangi bayangan yang membalas tatapannya. Hillna merasa kaku melihat kalung yang sudah semalaman menempel pada lehernya, "apakah sebaiknya aku melepaskan kalung ini?" hillna mulai merasa aneh,"lagi pula kenapa ya aku bisa begitu dekat dengan devan? Padahal baru kemarin kita jalan-jalan, begitu cepat dibandingkan dengan hampir tiga tahun berada dalam kelas yang sama, rasanya aneh sekali,," hillna terus bergumam dan senyum-senyum aneh didepan kaca.

Tibah-tibah kakaknya memanggilnya, hillna langsung bergegas turun dan melihat kakaknya yang sudah menunggunya dibawah. Hillna lagi-lagi diantar oleh kakaknya kesekolah.
Mereka masuk ke mobil dan berangkat.
" Kau terlihat bahagia,, ada apa?" tanya leander, sambil menyetir mobilnya.

Hillna menatap wajah kakaknya, sambil menahan senyumannya. Entah kenapa hillna jadi senyum-senyum sendiri mengingat perjalanannya kemarin.

"Tidak apa-apa,, memangnya aku tidak boleh merasa bahagia?"

"Hmm,, aneh saja, tidak seperti biasanya, biasanya pagi-pagi begini wajahmu sangat datar dan jelek!" ucap leander sambil tersenyum usil.

Hillna tidak menerima ejekkan dari leander, hillna menonjok lengan kiri leander, dan leander menjerit.

"Hillna!kita bisa celaka!" ucap leander.

"Kau juga yang suka cari masalah!" hillna membantah.

Leander tertawa kecil melihat wajah hillna yang mulai kesal.
"Iya,, maaf, maaf, memangnya apa yang membuat kau merasa bahagia hari ini? Pasti ada sesuatu!"

Hillna berusaha memikirkan suatu jawaban yang tepat untuk pertanyaan kakaknya, "hah? Aku sedang bahagia karena,,,," hillna berpikir keras "karena besok!"

"Besok? Ada apa besok?" tanya leander.

"Besok kan ayah dan ibu pulang!" kebohongan kecil yang berhasil menolong hillna.

"Benarkah karena hal itu?" leander kurang percaya.

"Iya! Kenapa? Kau tidak senang ya?" tanya hillna.

Leander ingin menjawab tapi terganggu untuk memarkirkan mobil mereka, karena kini mobil mereka sudah tibah disekolah hillna.

"Huhh,, ayo turun,, kau bisa telat!" pintah leander.

"Hmm,, baiklah ! Terima kasih!" hillna menyalami kakaknya dan langsung masuk kesekolah.
Dan leander langsung memutar mobilnya menuju tempat kerja.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Feron kau dimana?"
From:Hillna💕

"Aku sudah di gerbang.. Kau?"
From:Feron

"Aku sudah dikelas.. Ayo cepatlah!"
From:Hillna💕

"Iya.. Iya.."
From:Feron

Feron bergegas masuk kekelas, dengan tergesah-gesah feron menaiki anak tangga, memikirkan mungkin akan ada hal penting yang akan dikatakan hillna karena menyuruhnya untuk cepat. Feron mengunjak lantai kelasnya dengan terenga-engah.

"Hillna ada apa!!" feron berteriak dengan napas yang memburuh, tapi nihil tak ada yang menjawab. Kelasnya kosong tanpa jiwa satupun.

Krikk krikk krikk

Feron menatap sekeliling.
"Huu,, hillna! Kau berhasil menipuku ya,, katanya sudah di kelas,, mana?" feron berbicara pada dengan bayangannya.

Feron berjalan menuju mejahnya, feron langsung duduk dan terkejut saat melihat papan tulis mereka,
'Selamat pagi feron! Aku mencintaimu!"

"Principle Of Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang