P.O.L#11

29 2 0
                                    

Hillna tibah disekolah pukul 06 pagi.
Hari ini hillna tidak membawa mobil sendiri, tapi diantar oleh leander. Hal yang biasa hillna lakukan jika sedang malas membawa mobil, pasti kakaknya yang akan menjadi sopir antar jemputnya.

Hillna merasa bahagia karena orangtuanya mengabari bahwa dua hari lagi mereka akan kembali dari luar negeri. Hillna berjalan dikoridor sekolah dengan penuh semangat. Hillna menaiki beberapa anak tangga, dan akhirnya hillna tibah pada deretan ruangan kelas XII. Dari kejauhan sekitar empat meter, hillna melihat devan yang sedang berdiri didepan kelas mereka. Sepertinya devan juga baru tibah. Hillna menghentikan langkahnya dan menatap devan dengan diam. Devan sedang membenarkan posisi pot bunga yang berada didepan kelas mereka. Saat devan mengangkat kepalanya setelah selesai dengan pekerjaannya, devan terkejut melihat hillna yang menatapnya.

"Hai hillna! Selamat pagi!" devan terkekeh.

Mendengar suara dari devan, hillna langsung tersadar dari tingkah bodohnya. "Yah ampun! Hillna apa yang kau lakukan!!" gumam hillna kesal.

Hillna tidak menjawab dan langsung bergegas mendahului devan dan masuk kedalam kelas tanpa menatap devan. Hillna pikir dia akan lolos dari 'rasa malu' yang hampir dia peroleh, tapi hillna benar-benar sial, karena pagi itu belum ada siswa lain yang datang.hillna kini merasa gugup, dan tidak tahu harus melakukan apa agar tidak menimbulkan kecanggungan diantara dirinya dan devan. Hillna juga tidak menyadari kalau tempat parkir tadi sangat sepi. Hillna masi berdiri membelakangi pintu masuk ruang kelas mereka sambil berpikir keras mantra sihir apa yang bisa menolongnya saat ini.

Devan masuk. Devan melihat hillna yang sedang meratapi mejah-mejah dan bangku yang kosong.

"Hmm.. Jangan bingung hillna.. Lagipula ini masih terlalu pagi untuk datang kesekolah.. Yang lain pasti sedang dalam perjalanan." devan mengawali percakapan.

Hillna membalikan badan dan menghadap devan. Devan tersenyum kepada hillna. Hillna merasa kaku untuk membalas senyuman itu. "Yaa,, Mungkin" hillna menjawab sesingkat mungkin.

Hillna kemudian melangkahkan kakinya menuju ke mejahnya. Dan devan melakukan hal yang sama.
Kini mereka berdua sudah berada pada tempat masing-masing. Saling diam tanpa menegur sapa.

Satu jam berlalu.
"Sudah jam tujuh. Kenapa belum ada yang datang.. Tidak seperti biasanya.. "  gumam hillna, sambil menatap jam tangannya.

Devan mendengar suara-suara bising dari luar. Devan berdiri dan melihat keluar dari balik jendelah. Yang berdatangan  hanyalah para junior kelas X dan XI. Kelas XII tidak terlihat satu orang pun.

Hillna menatap devan yang sedang terlihat bingung.

"Ada apa?" hillna akhirnya berbicara.

Devan menatap hillna "aneh! Sudah jam begini tapi yang datang hanya para junior."

Hillna berjalan menujuh jendelah untuk membuktikan yang dikatakan devan tidak benar.

Hillna mengernyit melihat semua siswa yang datang. "ada apa ini?" hillna kemudian menatap devan "devan, apa kau kemarin kau membaca pengumuman? Di papan pengumuman? Kemarin aku tidak sempat membaca. Pasti ada sesuatu hari ini,,"

"Aku juga tidak sempat membacanya, kalau begitu ayo kita keluar dan membaca pengumumannya!"

Hillna mengangguk. Mereka berdua pun bergegas menuju papan pengumuman yang terletak pada dinding depan ruangan kepsek.

Hillna menjalankan jemarinya mencari informasi jadwal atau pengumuman pada papan putih yang dilapisi kaca itu.

"Apa! Jadi sekarang jadwal sosialisasi dari dinas kesehatan untuk para junior?" wajah hillna tampak kesal karena kebodohannya kemaein tidak membaca pengumumannya.

"Principle Of Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang