Pukul sudah menunjukan 3 sore, ku berlari kecil saat hujan mulai turun, dahulu aku sangat membenci hujan karna jika hujan turun akan menghambat aktifitas ku. Tetapi sekarang aku sangat menyukainya... Semua itu karna pria yg telah mencuri perhatian ku saat pertama kali hujan mengguyur kota seoul 2 bulan yg Lalu.
Setiap hari aku akan datang ke halte bus ini hanya untuk melihatnya, Aku memang tak mengenalnya tapi aku tahu namanya yaitu "Park Jihoon" dia siswa dari sekolah SOFA dan aku sangat menyukai nya. Pasti kalian bertanya apa jihoon mengenal ku? Tentu tidak, aku terlalu pengecut untuk berkenalan dengannya
Seperti biasa ku tempel handset ditelinga ku itu lah cara ku mengusir kebosanan ku saat menunggunya, sampai akhirnya aku larut dalam musik Ballad yg sedang terputar ditelinga ku. Aku melihat semua orang yg berada dihalte bersama ku mereka mulai berlari pergi meninggalkan halte dan mengerubuni seseorang di sebrang sana, sepertinya ada kecelakaan, aku pun tidak ambil pusing dan mulai menutup mata ku
"Sudah hampir setengah jam kenapa dia belum juga datang" aku pun bergumam dengan mata yg masih tertutup
"Kau datang lagi" aku membuka mata ku dan benar saja sosok yg ku sukai berada dihadapan ku dengan tubuh yg basah kuyup dan memegang payung berwarna kuning
'Tunggu kenapa dia tahu bahwa aku sering datang kesini' fikir ku dan aku menatap nya kagum sosok yg kusukai sangat tampan jika dilihat dari dekat
"Kau berbicara pada ku" ku beranikan diri untuk bertanya, dia tersenyum pada ku untuk pertama kalinya, sungguh rasanya sangat senang melihatnya tersenyum kearah ku
"Di sini hanya ada kau, jadi kau fikir aku berbicara pada siapa" dia menghela nafas panjang lalu memasukan 1 tangannya ke saku celananya
"Mulai sekarang jangan pernah datang kesini lagi" aku tidak mengerti dengan ucapannya, apa dia mengetahui kalau aku datang kesini hanya untuk melihatnya
"Ya aku mengetahui itu, kau tidak bersekolah ditempat sekolahku kan, kenapa kau selalu datang kesini bahkan sekolahmu sangat jauh dari halte ini. Aku tau kau datang hanya untuk melihat ku bukan" runtuh sudah pertahanan ku ternyata ia mengetahui kalau aku menyukainya, aku hanya menundukkan kepala ku
"Lalu kenapa kau nyuruh ku untuk tidak datang lagi?" dia tersenyum lagi, senyuman tanpa arti. Aku takut jantung ku akan keluar dari tempatnya jika ia selalu tersenyum padaku seperti ini.
Ku lihat ia meletakan payung kuning nya dibawah lalu ia mendekat pada ku hingga tidak ada jarak diantara kami, ia pun menutup matanya lalu menempelkan bibirnya ke bibir ku tidak ada lumatan hanya menempel saja
Beberapa kali aku membuka dan menutup mata ku hanya untuk memastikan aku tidak sedang berhayal atau bermimpi.. 10 detik hanya 10 detik lalu ia melepaskannya
"Y/N -shi Aku menyukai mu" belum sudah jantungku berhenti berdetak cepat sekarang ku rasa jantung ku benar-benar berhenti berdetak mendengar ucapannya
"Kau mungkin tidak tahu, aku sudah menyukai mu sejak 7 tahun yg lalu.. Kau ingat disaat hari natal 7 tahun yg lalu kau menangis di swalayan karna melihat 1 keluarga dan anak kecil laki-laki membeli semua boneka santa yg ada di swalayan itu, padahal kau sangat menginginkan boneka itu dan kau ingat saat ibu mu tiba-tiba memberikan boneka santa pada mu, itu adalah boneka santa milik ku yg ku berikan pada mu lewat ibu mu" ia mengalihkan pandangannya sebelum melanjutkan omongannya
"Dan sepertinya kau tidak tahu bahwa aku tinggal didepan rumah mu, sampai akhirnya aku pindah saat itu" aku tidak bisa berkata apa-apa aku tidak menyangka ternyata dia lebih mengenal ku terlebih dahulu, jihoon kini menatap ku kembali dan memegang ke2 bahu ku yg masih berlapis seragam sekolah ku
"Jadi mulai sekarang kau jangan datang kesini lagi, karna hari ini adalah hari terakhir ku berada disini" aku semakin tidak mengerti apa yg dimaksud ... Sirine ambulance semakin berbunyi kencang saat ku lihat ambulance lewat tepat dibelakang tubuh jihoon, jihoon kembalikan tubuhnya mengikutinya tatapan matanya mengikuti ambulance itu berhenti ditempat segerombol orang disana
"Dan sepertinya kau harus melihat ku untuk yg terakhir kalinya" ku mengikuti arah tangannya yg menunjuk segerombol orang itu dan tiba-tiba saja jihoon menghilang bagai asap ditenggah hujan
Tubuh ku melemas, air mata lolos dari mata ku.. aku pun bangkit dan lari menerobos guyuran hujan yg deras berlari menuju segerombolan orang itu dan berusaha melihat apa yg terjadi. Tubuhku runtuh saat melihat tubuh tak berdaya bercucuran darah yg keluar dari kepala jihoon
"Dia sudah tidak bernyawa" ku dengar petugas ambulance itu setelah memeriksa denyut nadi jihoon. Air hujan menutupi air mata ku yg sedari tadi mengalir dengan deras
Ku mendekat ke tubuh jihoon yg sudah tidak bernyawa itu ku angkat kepalanya lalu mendekapnya tak perduli seragam ku akan terkotori oleh darahnya, yg ku lakukan hanya menangis dengan memeluknya saat ini
"Bodoh. Kenapa kau tidak bilang pada ku kalau kau menyukai ku" ku pererat pelukan ku ... Lagi-lagi ku lihat arwah jihoon yg sedang tersenyum sebelum Menghilang untuk selamanya.
Maaf kalo jelek, ku baru pertama kali buat yg seperti ini
Semoga kalian menyukainya
Jangan lupa vota dan komentarnya ya
Terima kasih

KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna One - You ( IMAGINE )
Hayran KurguCerita ini menceritakan setiap masing - masing member dengan peran utama adalah diri kalian Y/n = you Pembaca yg baik selalu meninggalkan jejak 😊