^^Dua.Tiga^^

164 7 0
                                    

Aisyah Fadilla atau Tata biasa menyebutnya dengan sebutan Kak Ais, adalah saudara kembar identik Tata.

Ais dan Tata sama-sama berwajah putih segar dengan bibir tipis yang memerah alami. Mereka sama-sama memiliki lesung pipi. Sama-sama berwajah cantik dengan perpaduan imut dan manis.

Alisnya sama-sama tebal dengan manik mata berwarna cokelat bening. Hanya beberapa hal yang membedakan mereka berdua. Hidung Ais sedikit lebih mancung dibanding Tata. Ais juga memakai kacamata dan hijab, sedangkan Tata tidak.

Tata dan Ais, meskipun mereka kembar identik, namun keduanya memiliki sifat yang sangat berbeda. Ais, wanita yang sangat lembut dan sopan, Ia juga pemalu. Sikapnya yang selalu tenang, dewasa dan bijak membuat Tata sangat nyaman bercerita dengan Kakaknya itu.

Sementara Tata adalah tipe wanita yang tidak peka, ceroboh tapi pemberani. Tata selalu ceria dan sangat ekspresif, sehingga tak perlu menerka-nerka hatinya karena tergambar jelas di wajahnya.

Sifat Tata yang sangat Ais sukai adalah sifat terbukanya. Tata selalu menceritakan segala hal tentang dirinya pada Ais, meskipun Ais tidak melakukan hal yang sama, namun Tata tidak mempermasalahkannya. Memang begitu sikap Ais, dan Tata memakluminya.

Meskipun banyak berbeda karakter, mereka selalu kompak dan sepemikiran. Kecuali untuk keputusan mengenakan hijab, entah mengapa hati Tata masih belum terketuk, padahal Ais sudah sangat sering mengingatkan adiknya itu.

~~~

Ini adalah hari Senin. Sejak rapat bidang pertama, jadwal yang disepakati adalah melakukan dekorasi aula setiap hari, kecuali hari Senin dan Kamis. Andre pun tidak menyembunyikan alasannya.

Ya, karena Andre termasuk dalam pengurus Rohis di sekolah, dan kebetulan Ia sebagai penanggung jawab kajian rutin yang diadakan setiap Senin dan Kamis sore. Ia tak mungkin membersamai sekaligus bertanggung jawab di dua tempat berbeda bukan?.

Andai Andre bisa, Ia pasti akan melakukannya. Namun Andre bukan amoeba yang bisa membelah diri, ataupun Naruto yang punya jurus seribu bayangan. Andre hanyalah Andre, lelaki biasa yang luar biasa dimata Tata.

Tata membuka chat group PDD, sebuah postingan dari Andre yang langsung menarik hatinya.

Sebenarnya itu hanya sebuah jarkoman biasa, untuk kajian rutin nanti sore. Tapi itu mampu membuat Tata sedikit membuka hati, Ia membulatkan tekad untuk datang. Apakah karena jarkoman itu dari seorang Andre? Entahlah, yang pasti saat ini Tata tak mampu menahan senyumnya mengembang lebih lebar lagi. Ia tahu kemana melangkahkan kakinya setelah pulang sekolah.

“Ta, pulang sekolah anterin gua nyari buku yuk.” Vino berbisik pada Tata karena masih dalam pelajaran terakhir dan di menit-menit terakhir sebelum bel pulang berdenting.

“Tapi gua ada acara dulu Vin, temenin gua dulu ya.” Tata membalas dengan volume yang sama rendahnya.

“Hah? Ngapain?” Tanya Vino heran. Tata menjawab pelan, tetapi suaranya melebur bersama bel pulang sekolah yang berbunyi nyaring.

Vino tak bisa mendengar perkataan Tata. Tapi bagi Vino, Ia sama sekali tidak merasa keberatan untuk menemani Tata kemanapun Tata akan pergi. Asalkan Vino bisa bersama dengan Tata lebih lama. Bernarkah? Vino menggeleng pelan. Mengusir fikiran aneh yang tiba-tiba menyerebak masuk ke dalam hatinya.

Kelas disibukkan dengan kegiatan membereskan buku-buku ke dalam tas. Setalah Bu Evin -guru Bahasa Indonesia, keluar kelas, beberapa siswa langsung mengekor di belakangnya, tak mau menunggu lebih lama lagi berada dalam kelas. Tata sudah membereskan bukunya. Ia keluar dari bangku dan melangkah mendekati deretan teman-teman gengnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hijrah Cinta : AnomaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang