5-{Kok cemburu?}

60 5 0
                                    

Cemburu tanda sayang lho!

//\\

Nadella belum bisa tidur karena mengingat Tirta yang ia lihat di kafe tadi. Ingin sekali rasanya Nadella menyapanya. Tapi ah, Nadella tidak ingin Tirta terlalu kegeeran.

Sampai akhirnya suara ponselnya membuat Nadella terbangun dari lamunannya akan Tirta. Rupanya Arga meng-vidio call dirinya. Nadella menyalakan lampu tidurnya lalu menggeser layar hijau di ponselnya.

Terlihat wajah Arga disana. Arga terlihat mengacak-acak rambutnya. Terlihat tampan. Memang tampan. Kenapa Nadella jadi tergiur?

"Hei!" sapa Arga.

"Eh?" Nadella menatap Arga. Ia kemudian duduk bersandar di kepala ranjang berwarna merah muda nya.

"Lo udah mau tidur ya?" tanya Arga sambil memperbaiki posisinya.

"Belum kok." jawab Nadella jujur.

"Ohh, ehm," terlihat kecanggungan menyertai. Nadella bingung harus memulai topik pembicaraan macam apa?

"Lo tau gak? Tadi tuh gue abis dari hati lo. Tapi hati lo malah terkunci. Ah gue sedih!" rutuk Arga dengan bibirnya yang ia manyunkan. Nadella tertawa pelan melihat ekspresi Arga seperti itu.

Bagaimana tidak terkunci? Tirta sudah menyakitinya dan membuat Nadella berwaspada lalu menguncinya. Untuk apa juga Arga seperti itu?. Nadella berfikir Arga kan suka sama seangkatannya yang bernama Kasih namun kenapa malah menggoda Nadella seperti ini? Nadella tidak ingin terbawa perasaan.

Nadella mendesah pelan. Apa tujuan Tuhan menghidupkannya adalah membuatnya selalu berharap yang tidak mungkin?

"Eh Nad. Gue mau cerita sesuatu nih" Arga membuyarkan lamunan Nadella. Nadella menatap ponselnya dengan cepat untuk menatap Arga.

"Tadi cewek idaman gue kirimin gue pesan di Line" Nadella hanya membulatkan bibirnya 'O'

"Lo mau tau gak dia bilang apa?" tanya Arga sembari terlihat mengingat sesuatu. Nadella menjawab dengan mengangguk.

"Dia bilang semoga mimpi indah terus pake emot cium lagi! Ternyata cewek juga bisa genit ya! Hahaha!" Arga tertawa terbahak-bahak. Nadella ikut tertawa sebagai bahwa ia menghargai cerita Arga.

"Kenapa lo belum tidur kak?" tanya Nadella lalu menguap. Rasa kantuknya mulai datang ketika tidak lagi mengingat Tirta. Untung saja Arga meng- vidio call nya seperti ini. Kalau tidak, Nadella akan tidur pukul dua pagi.

"Gue, belum ngantuk sih. Elo ngantuk ya? Yaudah biar gue vidio call temen gue yang lain" pamit Arga sembari tersenyum manis.

"Iya. Good Night"

"Night, Nade."

//\\

Tidak seperti biasanya, Nadella bangun sangat bersemangat seperti di sekolah adalah tempat ia bermain. Fika sendiri bingung dengan perubahan seketika dari anaknya itu.

"Mama Fika kok ngeliatin Della kayak gitu? Della malu,," lirih Nadella sambil terus mengiris sosis pedasnya dipiring kemudian memakannya dengan garpu. Fika tertawa melihat Nadella seperti itu.

PekableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang