7-{again?}

76 6 2
                                    

Berharap ada tentangku. Memang rasa ini cepat sekali hadir. Aku saja heran mengapa rasa itu cepat sekali datangnya padahal mengundangnya saja tidak.

//\\

Sepulang sekolah, Arga berjalan keluar kelas untuk menghampiri kelas Kasih. Yaitu kelas XI IPA 2. Sesampainya Arga di ambang pintu kelas XI IPA 2, Arga melihat hanya Kasih sendiri yang berada didalam kelas.

Terlihat Kasih sedang merapihkan buku-bukunya kemudian ia masukkan ke dalam tas berwarna biru dongkernya. Arga berfikir untuk menjahili Kasih dengan cara mengetuk pintu lalu kemudian ia bersembunyi. Arga pun melakukannya.

Kasih menoleh ke arah pintu. "Kenapa belum pulang.. Nungguin siapa? Hihihi.." Arga membuat-buat suaranya menjadi sedikit seperti nenek sihir atau tepatnya kuntilanak.

Kasih menaikkan sebelah alisnya. "Siapa sih? Iseng bener. Sana pulang kalo mau pulang. Jangan malah gangguin orang" judes Kasih.

"Saya tidak mengganggu mu.. Saya hanya mau mencintaimu.." sekali lagi Arga membuat-buat suaranya.

Kasih tertawa kecil. Itu pasti Arga batin Kasih. Oh ya, Kasih juga sudah tidak punya perasaan apa-apa ke Daniel. Daniel sudah pernah bilang kalau dia belum mau pacaran apalagi jatuh cinta. Jadi, Daniel mengurungkan naksirnya ke seseorang.

Yaitu, Nadella.

Iya, Daniel tiba-tiba saja jatuh hati kepada Nadella tanpa Nadella ketahui. Kasih sudah peka kalau Arga menyukai dirinya.

"Arga!" teriak Kasih sambil menggandeng tasnya keluar kelas.

"Eh. Bidadari!" Arga dengan matanya yang berbinar-binar. Kasih menggeleng-geleng kepalanya melihat hal itu.

"Udah. Yuk pulang" ajak Kasih berjalan duluan meninggalkan Arga yang masih berdiri di ambang pintu kelas Kasih. Tiba-tiba..

Bruk..

Arga mendengar sesuatu. Pelan-pelan Arga menoleh menatap kelas Kasih lalu lari terbirit-birit. Ia takut kalau ada hantu. Sampai-sampai Arga berlari melewati Kasih. Kasih terbingung sendiri.

"Kenapa tuh Arga?" gumam Kasih kemudian menyusul
Arga.

Sesampainya ditempat parkiran, Kasih mendekati Arga yang tengah menghela nafasnya berkali-kali.

"Lo kenapa sih Ga?" tanya Kasih menaikkan sebelah alisnya. "Ada hantu di kelas lo!" jawab Arga asal membuat Kasih tertawa geli.

"Udah ah cepetan naik" Arga menaiki duluan motornya kemudian menutup kaca helm full face nya. Kasih menggelengkan kepalanya melihat tingkah Arga lalu naik ke sadel belakang Arga.

Motor Arga pun meninggalkan parkiran sekolah bersama Kasih. Tanpa Arga sadari kalau saat itu ada seorang siswi berambut kuncir juga bertubuh mungil sedang melihatnya dengan hati yang begitu remuk.

Nadella.

Nadella. Iya. Nadella yang melihat Arga dan Kasih seperti itu lagi. Sepersekian detik Nadella menepis rasa sukanya itu. Apa kekuatan yang dimiliki Arga sehingga Nadella langsung jatuh cinta kepada pria berambut pomading itu?

Nadella tertunduk, "Gue harus berjuang. Gue gak boleh kayak gini! Dia harus peka!"ujar Nadella kepada dirinya. Kemudian ia keluar dari sekolah. Berharap ada tumpangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PekableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang