" Taekwoon.."
" Hakyeon.. "
***
" Apa yang kau lakukan disini? Bertingkah seperti orang sakit, huh? " Tanya Taekwoon dengan nada sinis, tak lupa menyilangkan kedua tangannya di dada.
" Maaf saja, tapi aku memang sedang sakit Taekwoon-ssi.." Ucap Hakyeon dengan nada dingin, tentu hal ini membuat Taekwoon mengerutkan dahinya.
" Begitukah? Kalau begitu baguslah. Tak ada dirimu, membuat suasana kuliah ku lebih berarti. Sampai nanti.." Ucap Taekwoon seraya membalikkan badannya dan berjalan kearah pintu keluar tapi belum sempat Taekwoon menyentuh gagang pintu, gumaman Hakyeon menggelitik inderanya.
" Pergilah selagi kau mampu dan bisa Leo-ah, sebelum aku mengikatmu dengan penyakit yang kumiliki.." Gumam Hakyeon yang membuat Taekwoon kembali menyengitkan dahinya, akan tetapi tak ia Peduli kan dan ia melanjutkan membuka pintu dan mendekati Jaehwan.
" Sudah bertemu dengan seseorang yang ingin bertemu denganmu? " Tanya Jaehwan dengan nada datar.
" Sudah dan aku membenci nya, lain kali katakan diawal. Aku tak suka caramu yang seperti ini, sekalipun kau temanku. Kau melebihi batas.." Ucap Taekwoon dengan nada dingin kemudian ia beranjak untuk keluar dari bangsal, meninggalkan Jaehwan yang tak percaya dengan apa yang diucapkan temannya atas Hakyeon.
***
*Taekwoon POV*Jangan salahkan aku jika aku membenci seorang namja bernama Cha Hakyeon, karena gara-gara dia aku memiliki sifat ku yang sekarang.
Karena dia, aku harus menjauh dari keluargaku yang seharusnya dekat denganku. Karena dia juga aku harus rela untuk melepas impian yang sebenarnya aku ingin kan sejak dulu.
Aku bertemu pertama kali dengan Hakyeon saat aku berumur 6 tahun, saat itu aku bertemu dengannya tanpa sengaja. Lebih tepatnya bertemu karena dipertemukan kedua orang tua kami, hanya saja yang membedakan adalah posisi mereka.
Kedua orangtua Hakyeon sudah berada di tanah, sedangkan kedua orangtua ku tak berada disana. Jika kalian mengerti maksud ku, maka kalian akan mengerti.
Ya.. Aku dan Hakyeon dipertemukan karena kedua orangtua Hakyeon meninggal akibat kecelakaan. Cerita yang menyedihkan tapi tidak untukku, bagiku cerita yang dimiliki oleh Hakyeon adalah sebuah malapetaka.
Kau tau kenapa, karena gara-gara hal itu. Kedua orangtua ku lebih menyayangi Hakyeon dibanding diriku, anak kandung mereka.
Terlebih saat aku beranjak dewasa, disaat aku ingin meraih mimpiku untuk menjadi pemain bola. Kedua orangtua ku menolak keras, kau tau mengapa?
Karena mereka menginginkan aku lebih dekat dengan Hakyeon, oleh karena itu kau tau.. satu alasan yang membuatku tambah membenci seorang Cha Hakyeon. Karena dia itu menyusahkan.
Bagaimana tidak, setiap laporan yang kuterima dari para mata-mataku untuk mematai Hakyeon. Mereka selalu mengatakan Hakyeon adalah seorang namja yang lemah, selalu dilarikan ke UKS setiap ia merasa pusing atau lemah. Bahkan beberapa hari yang lalu, salah satu mata-mataku mengatakan Hakyeon sempat pingsan. Sungguh orang yang sangat menyusahkan dan menyedihkan.
*Taekwoon POV end*
***
Keesokan harinya saat Taekwoon hendak berjalan kearah kelas nya, ia tiba-tiba saja merasakan ada yang menimpuk dirinya. Tentu saja ia langsung berbalik, tapi tak ada satupun orang yang berada Di belakangnya.Merasa ada yang aneh, tentu Taekwoon menyengitkan dahinya. Tapi tak mau ambil pusing, ia kembali berjalan. Belum 5 langkah dari langkah awalnya, ia kembali merasakan timpukan mengenai dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIXX STORY
FanfictionSebuah potongan cerita keseharian anggota VIXX yang Author tuliskan di lembar kuning ini..