There goes my heart beating.
(Jantungku berdetak.)
Cause you are the reason.
(Karena kau lah alasannya.)I'm losing my sleep.
(Aku kehilangan tidurku.)
Please come back now.
(Aku mohon, kembalilah sekarang.)
***" Mohon maaf sebesar-besarnya, kami sudah berusaha sebisa mungkin tapi hanya sampai sini saja kami dapat membantu. Seterusnya, hanya pasien sendiri yang dapat menentukan.. " Ucap Uisa saat menemui keluarga pasien yang baru saja ia tolong.
" Bagaimana mungkin anda menyerahkan semuanya kepada pasien. Jika seperti itu, apa tugas anda selaku dokter selama ini. Ini sama saja anda membunuh tunangan saya.. " Teriak seorang namja kepada dokter yang baru saja berbicara.
" Tenanglah Hongbin, ini bukan salah uisa. Mereka sudah berusaha sebisa mungkin.. " Ucap seorang yeoja yang juga mengenakan jas putih yang sama dengan uisa yang berada di depannya.
" Bagaimana bisa aku tenang nuna, uisa ini mengatakan Hyukie koma dan tak akan bisa membuka matanya lagi.. " Teriak sang namja, Hongbin kepada nunanya.
" Tapi inilah yang terjadi Hongbin, aku juga disana. Aku menyaksikan teman-temanku mencoba menyelamatkan kekasihmu itu, usaha mereka sudah maksimal. Nuna minta kau mengerti.. " Ucap sang nuna dengan nada penuh ketegasan tapi tidak mengurangi cintanya kepada sang dongsaeng.
" Aku tetap tidak terima Nuna, uri Hyukie.. " Ucap Hongbin dengan nada penuh keputus-asaan kemudian memeluk tubuh nunanya dengan erat.
" Maafkan kami Dr. Cha, kami mohon pamit. Sekali lagi kami minta maaf tidak dapat berbuat banyak.. " Ucap salah satu uisa, kemudian membungkukkan badan sedalam-dalamnya diikuti para suster dan uisa yang lain. Melihat hal tersebut sang nuna hanya mengangguk pelan dan dirinya kembali fokus pada dongsaengnya yang sekarang memerlukan kekuatan darinya.
***
There goes my mind racing.
(Pikiranku berpacu.)
And you are the reason.
(Dan kau lah alasannya.)
That I'm still breathing
(Aku masih bernafas.)
I'm hopeless now.
(Aku putus asa sekarang ini.)
***
"Bagaimana keadaan dirinya Hongbin?" Tanya sang nuna kepada adiknya yang sedari tadi terdiam.
" Tak ada perubahan nuna.. " Ucap Hongbin singkat
" Percayalah Hyukie-mu sedang berjuang dalam dirinya untuk membuka matanya.. " Ucap Hakyeon sembari menepuk pelan punggung Hongbin yang kokoh.
" Tapi bagaimana dengan ucapan dokter, nuna. Dokter mengatakan.. " Belum sempat Hongbin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba tangannya merasakan gerakan kecil dari tangan yang ia genggam dan tentu itu membuat Hongbin terlonjak. " Nuna.."
" Ne.. Aku lihat, sepertinya Hyukie menyuruhmu untuk jangan patah semangat, tetaplah percaya Hongbin. Hyukie akan membuka matanya lagi untuk kita, terutama untukmu.. " Ucap Hakyeon sembari memegang tangan Hyukie yang juga dipegang Hongbin. " Percayalah, maka keajaiban akan muncul.. " Gumam Hakyeon.
***
I'd climb every mountain.
(Aku akan memanjat setiap gunung.)
And swim every ocean.
(Dan merenangi setiap lautan.)
Just to be with you.
(Hanya untuk bersamamu.)
And fix what I've broken.
(Dan (aku akan) memperbaiki segala yang telah aku rusak.)
Oh, cause I need you to see.
(Oh, karena aku ingin kau melihat.)
That you are the reason.
(Bahwa kau lah alasannya.)
*
KAMU SEDANG MEMBACA
VIXX STORY
FanfictionSebuah potongan cerita keseharian anggota VIXX yang Author tuliskan di lembar kuning ini..