Shannon saat ini tengah menginap dirumah sahabatnya. Sedaritadi yang dilakukan Shannon sangatlah bar-bar, yaitu mengupil sambil menonton movie marathon.
"Shann, jorok banget sih! "kesal Sarah saat ia melirik kearah Shannon yang masih asik mengupil itu.
"biarin ah, gue bahagia kalo udah ngupil. "katanya menyentil upilnya dan benda kecil itu terbang entah kemana akibat sentilan mautnya. Membuat Sarah yang melihatnya bergidig jijik.
"oh ya Sar, tadi kata si Daffa tar malem gue Suruh ke angkringan depan kompleks rumah lo. Gatau tuh anak mau ngapain. Padahal semalem kan udah ketemu. Apa masih kangen ya Sar? "tanya Shannon sambil cengengesan sendiri.
Sarah mendelik lalu mengambil kuaci satu sebelum berkata, "yaelah Shann, jujur nihya. Guetuh sebenernya gasuka sama dia dari awal. "kata Sarah lalu membuka kuacinya dengan menggigit.
"ih, lu kok gitu sih sama cowok gue. Tapi ya whatever lah ya, kan gue yang jalanin bukan lo"kata Shannon sambil berjalan mendekati kamar mandi milik Sarah.
"mau ngapain lo? "
"cuci muka lah Sar, "
"gamandi? "
Shannon hanya melambaikan tangan tanda ia menjawab "tidak" setelahnya ia langsung masuk kamar mandi dan mengunci pintunya.
"JOROK BANGET LO! MAU KETEMU PACAR SEENGGAKNYA MANDI KEK! INIMAH CUCI MUKA SAMA GOSOK GIGI DOANG! "teriak Sarah dari dalam kamar dan dijawab tawa yang keras dari dalam kamar mandi.
Setelah menghabiskan waktu beberapa menit di dalam kamar mandi. Shannon memakai outfit yang ia bawa dari rumah, sebenarnya itu bukan outfit untuk berkencan dengan pacar, melainkan outfit untuk tidur alias piyama tidur.
"lo--serius make itu Shann? "tanya Sarah tidak yakin dengan apa yang temannya pakai."emang kenapa? Ini oke kok! "katanya sambil mengaca di cermin full body di sisi kiri lemari.
Ia terus memperhatikan tiap jengkal tubuhnya yang dibalut piyama tidur berwarna biru gelap itu."harus ya gue pinjemin outfit biar lo gapake itu baju? "tanya Sarah, dia saja Ilfeel melihat Shannon memakai baju seperti itu, apalagi nanti Daffa yang mempunyai segala kesempurnaan(kata Shannon) yah...meski Sarah tau seluruh makhluk di bumi ini tidak ada yang sempurna.
"boleh dong, outfit yang gue bawa buat besok ke kokas hehe"katanya nyengir lalu Sarah beranjak dari duduk manisnya di kasur menuju lemari kaca, ia terlihat sibuk mencari baju di lemari gantungnya.
"nih,pake aja!"kata Sarah menyerahkan baju heavy tanktop dan kemeja flanel lalu ia juga memberikan short ripped jeans."thank you Sarah Gabriela! "kata Shannon lalu mengecup pipi sahabatnya dan pergi kedalam kamar mandi. Sarah hanya menggelengkan kepalanya, memang mempunyai sahabat seceria Shannon adalah anugerah namun ke--bar-barannya itulah yang jadi musibah bagi Sarah. Apalagi ia termasuk orang yang healthy dan resik jadi saat Shannon berlaku menggelikan menurutnya ia harus tahan wajah berada lebih lama didekat perempuan itu.
Tidak lama kemudian, pintu kamar mandi terkuak menampilkan siluet Shannon yang memakai bajunya sambil tercengir lebar.
"bagus ga? "tanya Shannon sambil terus menampilkan wajah cerianya membuat Sarah ikut tersenyum. "bagus, baju apa si yang lo pake gabagus Shan? "tanya Sarah sambil tersenyum, "udah cepetan pergi. Nanti pacar lo nungguin, kasian"kata Sarah sambil mendorong Shannon keluar dari dalam kamarnya dan mengantarkannya sampai pintu gerbang depan rumahnya.Jarak dari rumah Sarah ke angkringan tidak terlalu jauh, berjalan kaki saja sudah cukup untuk menjamah angkringan itu.
Setelah beberapa menit berjalan menuju angkringan, akhirnya ia samai disana. Shannon masuk sambil tersenyum lebar kala melihat penjual angkringan yang juga tersenyum kepadanya.