5.🍭im sory.

6 0 0
                                    

Dilihat dari Sudut pandang Daffa.

Daffa terbangun di tengah malam saat ia kehausan, ia beranjak dari tempat tidurnya menuju dispenser yang ada di dekat tv.
Satu gelas ia habiskan tanpa tersisa,betapa hausnya ia sampai-sampai satu gelas habis tanpa setetes airpun tersisa didalamnya.

Setelahnya Daffa kembali kepada kasurnya untuk melanjutkan tidur nyenyaknya yang terganggu karena rasa haus.
Namun pergerakan untuk tidur terhenti kala ia lihat layar handponenya menyala dan menampilkan notifikasi e-mail dari seseorang yang sudah lama tidak ia beri kabar. Rasa bersalah langsung menghinggapi diri Daffa saat ia lihat curahan hati Shannon didalam ketikkannya yang ia kirim untuk Daffa.

From:Shannon12
To:Daffa Wijaya12

Daf, kamu lagi apa disana? Aku kangeeeeeen banget sama kamu! Kenpa akhir-akhir ini kamu gapernah hubungi aku? Terus kalo aku hubungi kamupun gapernah kamu angkat sekalipun disana aku tau masih siang dan disini malam, kamu taukan perjuangan aku buat nunggu kamu balik? Kamu masih berjuang juga kan disana? Atau... Kamu malah udah punya pengganti aku? Semoga jawaban nya bukan yang terakhir ya!
Kamu tau gaksih Daf, tadi aku tabrakan sama kak Fathur, terus bajuku basah kena Jus alpukatnya. Aku gak marah, tapi dia malah pinjemin jaketnya buat aku.
Setelah aku terima jaketnya, Sarah juga jadi ngambek sama aku, dia ternyata suka sama kak Fathur lho Daf. Yudahdeh segini aja aku ceritanya, nanti malam aku Skype kamu ya! Kamu harus angkat Skype aku! Awas aja kalo engga!

Salam hangat dari Shannon di indonesia.

Oh sial, dadanya terasa nyeri membaca ketikkan jari lentik milik Shannon. Sekarang ia benar-benar merindukan gadisnya itu, libur musim dingin masih satu bulan lagi. Namun ia merasa ia harus pergi sekarang juga menemui Shannon. Rasa rindu mengalahkan semuanya, rindu itu egois, tidak ingin tau keadaan kita seperti apa, ia hanya terobati dan berhenti menghantui ketika kita telah bertemu dengan sang pembuat rindu.

Lalu, buru-buru sekali ia memesan ticket pesawat online sekarang juga,dan tak lupa memberi kabar kepada Sabreena-teman sekelasnya-bahwa ia tidak akan masuk sekolah beberapa minggu kedepan.

To:Sabreenadrslr22
From:Daffa Wijaya12

I Permission for not coming in class to 2 week's or more.

Katanya sesingkat itu karena menurutnya sudah tidak ada waktu lagi.
Ia berlarian menuju lemari untuk mengganti baju tanpa membawa seluruh perlengkapannya seperti baju ganti. Ia hanya membawa dompet ransel dan handpone. Karena saking rindunya.

Dia memberhentikan taksi yang kebetulan lewat didepan kompleks lalu dengan cepat ia beritahu tujuannya yaitu bandara internasional di LA.

Kira-kira 15 menit perjalanan dari rumah Kakaknya menuju bandara, ngomong-ngomong tentang kakaknya. Ia jadi teringat bahwa ia lupa tidak meminta izin kepada kakaknya, mungkin nanti saat sudah di pesawat ia akan menghubungi kakaknya itu.

Dengan langkah tergesa, Daffa menuju ruang check-in untuk cepat mendapat ticket dan langsung masuk ke ruang tunggu pesawat.

Setelah lama menunggu, akhirnya dia sudah didalam pesawat dan sudah menghubungi kakaknya bahwa ia sedang menuju indonesia. Kakaknya terkejut mendengar pernyataan tiba-tiba dari Daffa, sempat mengomel sejenak namun akhirnya ia berucap save flight untuk Daffa.

Beberapa jam akan ia habiskan didalam pesawat dengan musik yang mengalun di telinganya, lagu yang pernah ia nyanyikan untuk Shannon bulan lalu saat wanita itu ulangtahun.

I found a love for me.

Darling just dive right here and follow my lead.

Well I found a girl beautiful and sweet.

I never knew you were the someone waiting for me.

Cause we were just kids when we fall in love.

Not knowing what it was.

I will not give you up this time.

Darling just kiss me slow youre heart is all i own.

And in your eyes youre holding mine.

Baby i dancing in the dark, with you beetwen my arms.

Barefoot on the grass listening our favorite song.

When you said you look a mess i wispered under neath my breath.

But you heard it. You look perfect tonight.

Hampir saja Daffa menangis mengingat kejadian itu, dia merasa bersalah dengan Shannon. Ia meminta gadis itu untuk menunggunya sampai 2/3tahun mendatang namun, ia sendiri malah sempat kencan dengan Sabreena.
Daffa memang bodoh.

🍭

Setelah lama didalam pesawat akhirnya ia sampai di negara kelahirannya. Sambil membawa ransel Daffa berjalan menuju pintu keluar kedatangan domestik.
Legah rasanya telah sampai dengan selamat. Semoga ia masih mempunyai waktu untuk bertemu dengan Shannon.

Dia memesan aplikasi taksi online lalu beberapa menit kemudian taksi yang dipesan telah sampai, tanpa menunggu lama Daffa langsung naik dan supirpun menjalankan taksinya

Sepanjang jalan hanya ada Shannon difikirannya, dan bagaimana caranya minta maaf lalu menjelaskan semuanya agar Shannon percaya.

"ekhm...dek, maaf sudah sampai tujuan. "kata Supir taksi tersebut membuat Daffa langsung turun dan membayar argonya.

Ia melihat rumah yang terlihat sepi di depannya, ini masih jam 06:00 pagi, namun Daffa sudah bertekad untuk terlebih dahulu datang ke rumah Shannon.

"semoga, hariini gaksia-sia. "katanya lalu membuka pintu pagar rumah Shannon dengan sangat perlahan.
Saat sudah terbuka setengah hal yang pertama kali ia lihat adalah sebuah motor ninja berwarna hitam terparkir telat di depan pintu utama rumah shannon, membuat Daffa bertanya-tanya, setahunya Shannon tidak mempunyai kakak laki-laki, ia hanya anak tunggal di keluarganya lalu, motor siapa gerangan yang terparkir di depan rumah Shannon?

Saat Daffa ingin berjalan kearah pintu utama, ada sebuah langkah sepatu berbenturan dengan lantai. Ia tau itu pasti Shannon, lantas Daffa buru-buru mencari tempat bersembunyi, sebenarnya hal itu tidaklah perlu ia lakukan, hanya karena ia ingin mengetahui siapa yang berkunjung kerumah Shannon menggunakan motor ninja hitam itu.

Terlihat dari kejauhan Shannon tampak muram disamping laki-laki yang mengenakan seragam serupa dengannya, oh astaga, itu adalah Fathur! Untuk apa laki-laki itu kerumah Shannon, bukankah sudah jelas dia dan Shannon telah mempunyai hubungan khusus, dan seluruh penghuni SMA ALASKA pun tahu. lalu mereka mau apa lagi mendekati Shannon?

Hanya samar-samar suara yang dapat Daffa dengar karena jaraknya dengan jarak Shannon cukup jauh.

"ayo, gapapa Shann"kata Fathur seperti memaksa Shannon berangkat bersama dengannya.

"hmm, kak. Bukannya saya nolak tapi maaf, saya gabisa berboncengan ria sama laki-laki lain. Karena saya sedang menjaga hati saya untuk Daffa, saya rasa kaka juga tau itu. "kata Shannon polos, Daffa tertegun mendengar kalimat yang barusan Shannon ucapkan, rasanya sekarang juga ingin ia berlari dan memeluk Shannon, namun ia tidak punya cukup banyak wajah menemui wanita itu, mungkin hari esok saja saat Shannon berada di rumah.

Lalu setelahnya Daffa tidak mendengar percakapan apapun lagi karena ia pergi keluar dari rumah Shannon menuju rumahnya, menurutnya esok juga ia bis bertemu dengan Shannon.

Selama perjalanan menuju rumahnya Daffa terus saja mengumpat untuk Fathur yang berani-beraninya menggoda Shannon yang jelas telah ia miliki walaupun belum seutuhnya.
"dasar bejat! "kata Daffa sambil menendang batu kerikil yang terlempar entah kemana.

🍭

-TO BE CONTINUE-

AnxietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang