6.🍭blessing!

6 0 0
                                        

Masih dilihat dari sudut pandang Daffa.

Ia membuka gerbang bercat hitam itu dengan cepat lalu menutupnya kembali, ia menyapa tukang kebun dirumahnya. Sesaat tukang kebun itu berhenti memotong rumput yang mulai panjang.
"lho, mas Daffa kok udah dirumah? Bukannya lagi di los enjel ya? Eh! "katanya latah membuat Daffa tersenyum dan melanjutkan jalannya menuju kedalam.

"Mah, im home! "katanya Sambil berteriak dan melempar ranselnya keatas bangku, ia merebahkan tubuhnya di bangku itu.

"Duh! Daffa! Kamu kenapa udah pulang aja sih?! Kakak kamu tadi pagi-pagi banget telfon ke mama! "kata Mamanya memarahi Daffa.
"mama kira kakak kamu bohong,soalnya dari tadi kamu ga dateng-dateng, ternyata bener. "kata Mamanya menyambung.

Daffa menghela nafas lelah, "merry chrismas mom! "kata Daffa.
"mah, ada yang mau aku temuin disini"lanjutnya, Daffa merasa lelah dengan pertanyaan mamanya. Pasalnya ia baru saja tiba sudah di marah-marahi seperti ini.

Lalu tiba-tiba handponenya berdering dan ternyata ada panggilan masuk melalui via line.

Sabreenadr is calling.

Daffa menghela nafas lelah lalu dengan berat hati ia mengangkat telfon dari Sabreena.

"hello Daffa, are you there? "kata Sabreena saat telonnya sudah terangkat namun Daffa masih saja diam.

"Daf? "tanya Sabreena lagi.

"why you call me up? "tanya Daffa

"hm, i don't know. I just feel like i must call you up but i don't have a reasons to answer you question. "kata Sabreena disebrang sana membuat Daffa secara tidak sadar tersenyum kecil.

"hm, I'll call you later. Bye"kata Daffa langsung mematikan telfon itu sambil mengusap rahangnya resah.

Ini tidak bisa di diamkan, ia tidak boleh seperti ini terus, dia tidak akan membiarkan hatinya membuka untuk wanita yang mengetuk.

"Daffa, kamu denger gaksih mama ngomong apa? "tanya Mamanya.

Membuat Daffa menoleh dengan wajah pasrah, "Mah, i need space to rest, just this morning, "katanya lalu beranjak menuju kamarnya tepat di bawah tangga.

"ke biasaan, apa kamu udah kena arus pergaulan disana?! "tanya Mamanya berteriak bermaksud agar Daffa mendengar dan keluar dari kamarnya, namun mungkin lelah mengalahkan segalanya.

Didalam kamar, Daffa hanya melamun sambil memandangi langit-langit kamarnya yang bertaburan sticker lighting star, entah apa yang sedang ia pikirkan, fikirannya terpecah kemana-mana. Tentang Shannon yang menolak ajakan Fathur untuk berangkat bersama dan juga tentang Sabreena yang tiba-tiba menelfonnya.

Semua ini cukup membuat Daffa merasa tidak sedang dalam keadaan yang baik. "hffft, "helaah nafas Daffa terdengar berat.
Lalu ia mengambil Handponenya yang ia sematkan di atas nakas.
Ia menyalakan data selulernya lalu ada beberapa chat yang masuk.

Kenzie Caesar W: eh kentut kudanil, udah sampe lo?
Kenzie Caesar W: kok lo ga kabarin gue?
Kenzie Caesar W: jangan lama-lama disana! Inget sekola lu!

Daffa Wijaya: bawel banget lu kutu beras!

Lalu Daffa menutup room chatnya dengan Kakak laki-lakinya yang hampir menyerupai sepupunya yang selalu mengingatkannya makan saat dulu, oh betapa ia merindukan sepupunya yang telah pergi jauh itu.

Shannon💙: DAPAAA, KANGEN AKUTUU😣😣😭😭

Daffa Wijaya: Shann💙

Shannon💙: kenapa cuma manggil? Kamu lagi apa disana??) :
Shannon💙: kangen) :

Daffa Wijaya: aku lagi nunggu kamu pulang sekolah.

Shannon💙: mau ngapain nunggu aku pulang sekolah?

Daffa Wijaya: mau ketemu kamu:)

Shannon💙: KAMU--
Shannon💙: JANGAN BILANG KAMU LAGI DI INDONESIA?
Shannon💙: emang sekolah kamu disana udah lulus?

Seketika Daffa tertawa, polosnya Shannon dapat membuatnya terhibur dan ia merasa kasihan dengan Shannon yang gampang di bohongi

Daffa Wijaya: aku kangen sama kamu, makannya aku dateng kesini
Daffa Wijaya: emang kamu, kangennya cuma ngomong doang:p

Shannon💙: akukan belum dapet libur panjang dari sekolah, jadi aku gabisa kesana):
Shannon💙: maaf yaaa😫

Daffa Wijaya: iya Shann, iya.
Daffa Wijaya:nanti aku jemput
kamu.
Daffa Wijaya:see u boo💙

-TO BE CONTINUE-

AnxietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang