8.🍭Apologize.

4 0 0
                                    

Saat ini Sarah dan Daffa sedang berada di dalam caffe rute 15 yang terletak di dekat pasar lama.

Setelah lama dalam keadaan hening, Daffa mulai membuka percakapan,"udah cepet cerita"katanya tidak sabaran.

Sarah menghela nafas lelah, "jadi gini Daff, "katanya menggantung, "sebenernya gue bukan lagi mau rusak hubungan lo sama Shannon, tapi gue kayaknya emang harus bilang ini, mumpung lo juga ada disini"kata Sarah sambil menatap lekat-lekat laki-laki dihadapannya yang dulu pernah mengisi hatinya.

"ada apa sama Shannon? "

"jadi, tadi dari yang gue denger dari anak-anak yang lain Shannon lagi deket Daff sama Fathur, "kata Sarah terlihat hati-hati.

Daffa menggelengkan kepalanya lalu bergumam, "ga, gamungkin, gamungkin. Shannon bukan orang yang kayak gitu,kenapa lo percaya gitu aja Sar?"kata Daffa tidak terima,lalu menatap Sarah lekat-lekat. "Logikanya ginideh, lo harusnya bela Shannon saat digosipin kayak gitu, dia sahabat lo. Motif lo apa bilang gini ke gue?! "kata Daffa terihat tidak terima karena menurutnya ini sama saja Sarah menghasutnya untuk membenci Shannon.

"dari dulu sikap keras kepala lo ga ilang ya Daff, harus berapa kali gue bilang sama lo, kalo Shannon mungkin aja selingkuh sama Fathur saat lo masih di Los Angles. "kata Sarah masih terus kekeuh untuk meyakinkan Daffa.

"gue liat tadi pagi di depan rumah Shannon, emang Fathur ada disana, ngajak Shannon bareng. Tapi gue denger pake telinga gue sendiri Sar, Shannon nolak mentah-mentah permintaan Fathur. "kata Daffa lalu terbit senyum licik saat melihat wajah terkejut dari Sarah.

"tunggu-tunggu, jadi---!? "kata Sarah menggantung lalu seperti tau apa kelanjutan perkataan Sarah, Daffa mengangguk.

"yaampun Daffa!!! "kata Sarah spechlees, "gamau tau! Anter gue kerumah Shannon sekarang jugaaa!! "rengek Sarah merasa bersalah telah memarahi Shannon sampai segitunya.
Dan bodohnya ia malah lebih percaya perkataan orang lain dibandingkan dengan Shannon sahabatnya sendiri.

"ogah, gue mau balik ke rumah, besok gue udah harus berangkat lagi. Inikan masalah lo sama Shannon, ya lo harus selesain ini sendiri dengan contohnya, ke rumah Shannon sendiri. "kata Daffa lalu bangkit dari duduknya,
Dan berjalan menuju keluar.

Sebelum benar-benar pergi dari sana Daffa menoleh kembali ke arah dimana Sarah duduk, "Sar, sekalian gue nitip maaf buat Shannon, sekalian juga bilang gue pamit ya! "kata Daffa lalu saat ia melihat Sarah ingin berbicara ia langsung menggapai pintu keluar dan lenyap kearah parkiran.

Sarah hanya menatap kepergian Daffa dari jauh dengan perasaan kesal, lalu ia ikut bangkit dari sana dan bergegas menuju rumah Shannon.

🍭

Shannon memasuki rumah berukuran minimalis itu lalu tak lupa ia mengucap salam, dan menemui Bundanya yang sedang duduk di kursi sambil menonton tayangan hidayah.

"Assalamu'alaikum bunda, "katanya sambil mendekati Bundanya itu.

"Wa'alaikum sallam"katanya sambil mengalihkan pandangannya kearah Shannon.
"loh, muka kamu kok lesu gitu Shan? "tanya nya sambil mengusap Lembut tangan Shannon.

Shannon mengambil tempat di sebelah Bundanya lalu dengan gerakan tiba-tiba ia memeluk Bundanya dan terisak disana.

"Bunda..."katanya terdengar seperti rintihan, lalu tidak lama Shannon mulai terisak.

Hanna sebagai Bundanya tidak banyak bertanya saat itu, ia membiarkan Shannon melepaskan tangisnya dahulu baru setelah merasa Shannon siap untuk sharing ia akan menanyakan perihal apa yang membuat anaknya menangis.

Setelah dirasa Shannon mulai sedikit tenang Hanna melepas pelukannya lalu bertanya ada apa dengan Shannon, "kamu kenapa? Coba cerita sama Bunda"kata Hanna sambil menusap punggung Shannon.

"bun, aku udah kecewain Sarah, aku juga udah di kecewain sama Daffa"katanya sedih.

"ko bisa? Coba cerita yang bener"

"jadi tadi pagi yang datang jemput aku itu ka Fathur, Sarah suka Bun sama dia, terus entah siapa yang liat dia ada di depan rumah aku. Tiba-tiba aja Sarah bilang kalo aku berangkat bareng sama dia, padahal itu semuatuh gak bener Bund. "kata Shannon.

"kamu emang ga bilang sama Sarah? Harusnya kamu jelasin yang sebenernya sama Sarah, jadi diantara kalian gaada yang namanya salah faham lagi Shann,"kata Hanna tetap mengelus lembut bahu anak semata wayangnya itu.

"aku udah berusaha jelasin semuanya ke Sarah, tapi dia kayak udah gamau denger apa-apa lagi dari aku, aku bingung cuma dia sahabat aku satu-satunya Bund, aku udah jahat banget ya sama dia "kata Shannon masih terus memeluk Bundanya itu.

"kamu yang sabar ya, mungkin waktu kamu jelasin semuanya Sarah masih dalam keadaan marah."katanya "oh iya terus ada apa sama Daffa? Kamu ketemu sama dia? Katanya dia sudah pergi ke LA gimanasi? "tanya Hanna yang saat itu penasaran.

"jadi...Daffa itu katanya dia kangen sama aku setelah terima e-mail dari aku, dia langsung kesini dan pas aku pulang sekolah dia jemput aku, kita jalan-jalan Bund berdua. Tapi yang bikin aku kecewa dan merasa di kecewain sama Daffa karena..."kata-kata Shannon menggantung, sebelum ia mengucapkannya ia menarik nafas perlahan lalu mulai berbicara lagi,"ada perempuan yang telfon Daffa, dia bilang dia rindu sama Daffa, terus dia bilang kenapa Daffa gak nelfon dia balik kayak yang Daffa janjiin."lanjutnya.

Hanna menghela nafas perlahan, lalu kembali mengusap punggung anaknya,"sabar ya sayang, bunda tau kamu bisa lewatin ini semua. Bunda juga gitu waktu sama ayah kamu. Bunda tau kok rasanya, kamu cukup sabar aja, dan kamu harus pastiin siapa dia sebenarnya. Kamu juga gaboleh asal tebak dia siapa-atau apanya Daffa. "kata Hanna menasehati Shannon.

Setelah beberapa detik hening, bel rumah Shannon berbunyi, "biar Aku aja yang buka pintunya Bund, "kata Shannon saat melihat Hanna ingin bangkit.

Shannon membuka pintu dan matanya terbelalak kaget, "Sarah!? "katanya terkejut,yang di panggil langsung memeluk erat tubuh Shannon.

"Sar,ih"kata Shannon mencoba melepas pelukan Sarah.

"Shan, maafin gue ya,gue emang bodoh, seharusnya gue klarifikasi dulu kebenarannya. Bukannya malah kayak tadi. Sori banget ya gue udah nuduh lo,gue udah bentak lo"kata Sarah lalu melepas pelukannya membuat Shannon tersenyum lega.

"gapapa Sar, sori juga ya. Gue bikin lo marah"kata Shannon.

"tapi Shann, gue gaenak banget deh sama lo, gue udah bentak lo tadi"kata Sarah memasang wajah menyesalnya.

"it's okay Sar,"kata Shannon lalu memeluk sahabatnya itu.


🍭

Jangan lupa comment yaa kasih feedback yang baik untuk gue.

See ya!

AnxietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang