Part 4 : That Attention

2.2K 243 53
                                    

BETWEEN
Part 4 : That Attention

*****

PADA pagi hari ini, Miyoung terpaksa harus kembali beranjak dari ranjanganya. Memang jadwalnya hari ini hanya kuliah saja. Namun jadwal kuliahnya berada di jam ketujuh. Artinya di pukul satu siang hari. Ia kembali di paksa oleh bibinya yang merupakan Ibu Kyuhyun—kakak sepupunya untuk kembali ke rumahnya. Entah apa yang akan mereka bicarakan.

Jadi disinilah Miyoung sekarang. Duduk tenang dengan di hadapkan satu toples keripik kentang kesukaannya, ia menunggu bibinya yang ternyata keluar ke supermarket sebentar—kata Bibi pembantu rumah tangga. Ia memang sering ke rumah ini, itulah sebabnya banyak makanan kesukaannya disini. Karena selain ia merupakan anggota termuda, ia juga merupakan kesayangan bibinya. Bukannya ia besar kepala, namun memang seperti itulah ia di mata Bibi Hanna.

Toples keripik yang semula penuh, akhirnya berkurang hingga setengahnya kosong. Ia menatap toples transparant itu dengan raut sedih.

"Aku memakannya sendirian?"

Ia secara tak sengaja menoleh ke samping, dan menemukan sosok kakak sepupunya yang tinggi, sedang berdiri bersandar pada kulkas, dengan satu tangannya yang berada di saku celana training hitamnya, sementara satu tangannya yang lain memegang gelas berisikan air putih.

"Oppa..."

Miyoung meneguk ludahnya dengan berat. Ia tak mendengar langkah kaki kakak sepupunya tersebut. Tidak mungkin kan, jika Kyuhyun adalah hantu? Tidak mungkin juga jika Kyuhyun kemari dengan merangkak. Sangat tidak lucu.

Pria itu mengenakan celana training panjang berwarna hitan, dengan garis merah di sisi kakinya. Kaos polo berwarna hitam yang polos pun turut melengkapinya. Tak lupa dengan wajah segar pria itu, namun dengan rambut yang terlihat acak-acakan.

"Darimana?"

"Dari rumah," jawab Miyoung dengan suara pelan.

Kyuhyun mengangguk. Ia meneguk air dinginnya kembali, namun matanya masih memandang Miyoung yang duduk jauh di depannya. Tetapi masih berada dalam jarak pandangnya.

"Oppa," panggil Miyoung, yang di jawab dengan dehaman berat dari Kyuhyun. Membuat Miyoung merasakan satu getaran aneh di dadanya. Ia memandang Kyuhyun. "Apakah Bibi masih lama?"

Kyuhyun terdiam. Matanya bertemu pandang dengan Miyoung. Ia meletakkan gelasnya ke meja counter dapur, kemudian beranjak dari tempatnya. Miyoung sedikit terkejut, ketika Kyuhyun lebih memilih mendekatinya, dan mengambil keripik kentang di toples dihadapannya. Pria itu mengambilnya, dan secara tak sengaja tangan mereka saling bersentuhan. Miyoung mengerjap. Aneh sekali tangannya. Hanya bersentuhan saja, sudah seperti tersengat listrik. Sementara Kyuhyun hanya diam, dan memakan keripiknya pun dalam diam.

"Kau bisa menghabiskan keripikmu, dan Ibu akan kembali," kata Kyuhyun dengan mengacak anak rambut Miyoung.

Miyoung memandang Kyuhyun dengan mata yang menyipit. "Jangan membodohiku. I'm not child anymore."

Mata Kyuhyun berubah. Sorot matanya berubah menjadi kelam, yang terlihat serius. "I know."

Kyuhyun kemudian melangkah pergi. Miyoung hanya memandang punggung tegap Kyuhyun dalam diam. Sorot mata yang di perlihatkan oleh Kyuhyun membuatnya bingung. Apa maksud dari tatapan itu? Mengapa tatapan itu mampu membuat ia merasakan salah tingkah? Merasa jantungnya seperti hampir terlepas dari tempatnya? Ugh, ini membuatnya gila.

"Habiskan keripik itu," ucap sebuah suara. Miyoung menoleh kearah depan dimana ternyata Kyuhyun berhenti dan berbalik ke arahnya. "Masih ada persediaan yang kubeli di dalam lemari. Kau bisa mengambilnya."

BETWEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang