Part 3
That One Night*******
Jangan salahkan seseorang jika pada hari libur, mereka akan terhitung sangat malas. Karena hari ini hari libur, jadi mereka tak perlu terburu untuk beraktifitas di waktu sepagi ini. Saat hari libur tiba, ketahuilah, bahwa gaya gravitasi akan tempat tidur sangatlah kuat sehingga memungkinkan seseorang akan mengalami yang namanya tak beranjak dari tempat itu barang untuk sejenak. Apalagi jika di tambah dengan cuaca hujan ataupun mendung yang sangat mendukung. Ah, bahkan membayangkannya saja membuat seseorang ingin kembali ke rumah dan bertemu tatap dengan benda persegi panjang yang empuk tersebut.
Sama seperti halnya semua orang, bukan salah Miyoung juga jika saat ini ia tengah tiduran di ranjang saudara sepupunya. Tadi, ketika waktu masih pagi buta-bagi Miyoung, karena pada saat itu sudah pukul sembilan pagi yang notabenenya sudah terlalu siang bagi anak gadis-ia di minta atau lebih tepatnya di paksa oleh Ibunya untuk mengantarkan roti buatan ibunya ke rumah bibinya. Meskipun tadi ia diantar oleh Jungwoo, tapi hal itu justru membuat Miyoung kesal. Kenapa? Karena setelah sampai di rumah bibinya, Miyoung di tinggal begitu saja oleh Jungwoo-yang katanya ingin keluar bersama temannya.
Helaan panjang mengisi seluruh ruangan tersebut, ia tak memungkiri betapa kesalnya ia pada Jungwoo. Ia sebenarnya tak mau berlama-lama di rumah bibinya. Bukan tidak suka, tapi mengingat hari ini bibinya berkata akan arisan bersama teman-temannya, maka otomatis ia akan di rumah bibinya sendirian. Hal yang di sukai oleh dirinya sebenarnya, tapi tidak untuk saat ini. Saat ketika bibi yang dikunjungi olehnya adalah bibi Hanna, ibu dari Kyuhyun-kakak sepupunya.
"Bibi tidak bisa untuk sementara tidak ikut arisan?" tanya Miyoung memelas.
Hanna menoleh kearah Miyoung, ia kemudian tersenyum. "Kalau kau ingin makan, ambil saja sendiri seperti biasanya."
Miyoung mengerucutkan bibirnya, ia menggeleng kemudian meraih lengan tirus tersebut dan menggoyangkan lengan bibinya. "Bibi..."
Hanna tertawa. Ia kemudian mengusap kepala Miyoung. "Apa kau ingin ikut Bibi saja?"
Miyoung kali ini terdiam. Ia menatap Bibinya yang tersenyum namun dengan alis mata yang salah satunya terangkat ke atas. Jika ia ikut, itu berarti ia akan dilanda serangan badai kebosanan yang teramat karena yang ia hadiri adalah sekumpulan ibu-ibu yang bisa saja menggosip sesuatu yang membuatnya jenuh. Tapi jika tidak ikut, ia akan sendirian di rumah besar ini. Kebimbangan jelas kentara di raut wajah cantik tersebut. Namun kemudian Miyoung kembali menatap bibinya, dan tersenyum.
Miyoung menggeleng, "tidak, Bibi. Aku di rumah saja kalau begitu."
Hanna menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Ia kemudian mengusap pipi keponakannya tersebut, sambil berujar, "Kyuhyun sedang tidur. Jika terjadi apa-apa atau kau membutuhkan sesuatu, panggil dia ya, Sayang."
Miyoung terdiam. Ia hanya menatap kepergian Hanna dan juga lambaian tangan Bibinya tersebut tak di tanggapinya. Ia kemudian melirik ke lantai atas dimana kamar tidur pria-kakak sepupu laki-lakinya tersebut berada. Dalam hitungan menit, kakinya melangkah menaiki anak tangga. Ketika ia berada di depan sebuah ruangan, ia membuka pintu tersebut dengan pelan. Jantugnya bertalu dengan kencang, seperti sebuah meriam yang meledak. Tubuhnya bahkan terasa mendingin ketika menemukan punggung seseorang yang tak memakai pakaian apapun. Hanya tertutup oleh selimut berwarna hitam di sekitarnya-walaupun itu sangat tidak membantu untuk menyamarkan betapa mulusnya punggung putih tersebut.
Masih dengan jantung yang berdebar dengan keras, Miyoung menutup pintu rungan itu dan berbalik ke arah ke pintu ruangan di sebelahnya. Ia membuka pintu tersebut, dan langsung lari menuju ranjang. Ia memilih untuk tidur sementara menunggu Bibi Hanna yang pulang atau Jungwoo akan menjemputnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN
Fanfiction[UPDATE SETIAP HARI SENIN] Kyuhyun diam sebentar untuk beberapa saat sebelum melangkah menjauh dari area dapur. Ia kemudian menyentuh puncak kepala Miyoung yang membuat gadis itu tersentak, berusaha mendongakkan kepalanya namun ditahan oleh Kyuhyun...