Khawatir.

498 30 0
                                    

Selesai sang papah,membereskan barang barang yang akan dibawanya dan ia pun menghampiri kedua putrinya yang kini tengah berada di depan pintu untuk mengantar papahnya.

"Mah,tolong jagain anak anak ya, anak anak nurut ya sm mamah."ucap sang papah.
"Iya,pah mamah pasti bakal jagain anak anak,lagian kn Prilly udah mamah anggep anak kandung mamah,iya kan Prilly."ucap mamah Dewi,sambil diam diam memegang erat lengan sambil melotot.
"I..iya pah,aku juga udah ngagep mamah Dewi mamah kandung aku. Jadi,papah gk usah khawatir ok."ucap Prilly menenangkn perasaan sang papah.
"Ya udah klo gutu papah,berangkt dulu yah. Assalamualaikum."ucap sang papah yg langsung menaiki mobilnya.
"Iya pah,hati hati ya. Walaikumsalam."ucap sang mamah sambil tersenyum penuh kelicikan.

Prilly pun hanya bisa melihat mobil papahnya yg semakin menjauh dan tak terlihat lagi.

Entah mengapa ketika mobil papahnya melaju menuju kantor dan langsng ke bandara,perasaannya kini seperti ada mengganjal dihatinya tapi ia tak tahu apa yg membuatnya semakin khawatir dan cemas yg terus menerus memikirkan keadaan papahnya.
.
.
.
Hai,ada yg suka kah atau biasa aj,atau mungkin gk suka sm sekali.

Kalo suka jangn Lupa Vote sm Coment klo ada yg mau kasih saran juga gk papa kok.

Klo b. AJa sm gk suka busa di abaikan,pilih salah satu,atau gk usah dibaca.

Cintaku bagaikan Kisah Cinderella.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang