The End of The First Day

2K 283 16
                                    

Or Most Likely....

_____________

Tes yang kalian hadapi tadi tidak banyak menguras tenagamu. Maksudnya, ayolah, kau punya quirk yang hebat diatas rata-rata. Namun kau tidak cukup sombong untuk mengatakannya terang-terangan seperti yang dilakukan Bakugou—atau kau mengingatnya sebagai Bakagou Katsushi.

Midoriya di bawa ke Recovery Girl karena jarinya remuk karena quirknya tadi, sedangkan kalian dipersilahkan untuk kembali ke kelas dan beristirahat. Namun kau tidak merasa santai sama sekali.

Sejak dari ruang ganti, teman-teman barumu mengerubungimu, sibuk menanyakan quirk apa yang kau miliki. Dan kini tempat dudukmu dikelilingi oleh orang-orang penasaran dari delapan penjuru mata angin. Suara mereka bertumpuk-tumpuk, susul menyusul. Kau menggaruk belakang kepalamu sebentar, "Oke, oke, aku jelaskan berurutan.... Kumohon jangan berisik."

Semuanya sontak diam—kecuali kau mendengar kalau Bakugou melontarkan sumpah serampah dibawah nafasnya, mengatakan kalau quirk mu tidak lebih spesial darinya. Kau menunduk sedikit menahan gugup saat kau mulai bicara, "Aku menyebutnya Ashen. Quirk yang kumiliki dapat memanipulasi debu dan abu, bukan pasir; partikel pasir jauh lebih berat dari debu. Cara kerjanya, seperti yang kalian tahu, aku dapat menambah volume dan kekuatan bagian tubuhku dengan menyatukannya dengan debu, atau mengubah tubuhku jadi abu. Dengan itu aku bisa melakukan ini..."

Kau mengulurkan tanganmu dan membuat bagian dari siku ke bawah menghilang ke udara.

"Ya Tuhan, apa yang kau lakukan?!" Gadis berkulit merah muda yang kau ingat sebagai Shishido Marina—kau yakin sekali kau tidak mengingatnya dengan benar.

Kau lantas menggerakkan abumu ke bahu Kirishima, memunculkan tanganmu—yang hanya siku ke bawah—di sana, menepuk bahunya. Kirishima terbelalak, "Kau bisa melakukan itu? Hal keren seperti ini?!" Dia mengambil tanganmu dari bahunya, "Salam kenal lagi, (M/n)! Aku Kirishima Eijirou!" Dia menyalami tanganmu yang tanggal dengan tangannya.

"Hey! Hey! Aku juga! Namaku Sero Hanta! Salam kenal, (M/n)," Anak lain dengan senyum aneh menyambar tanganmu dari genggaman Kirishima. Kau sedikit berdecak—seluruh indramu masih terhubung dengan bagian tubuh yang terpisah, dan disambar seperti itu rasanya sakit.

"Apakah itu benar-benar padat?" Anak lain, yang berekor, dia menekan-nekan telunjuknya pada ibu jarimu untuk memastikan wujudnya.

"(M/n)! Apa kau juga bisa melepas bagian kepalamu?" Si gadis infinity—yang namanya kau ingat sebagai Urarararara—bertanya sambil menggerakan tangannya seolah dia memotong putus kepalanya. Kau mengangguk, "Seperti ini?" Kepalamu menghilang, menyisakan lehermu yang setengah menjadi abu—tidak, kau tidak bisa memotongnya secara dramatis tanpa mengubah penghubung leher dan kepala menjadi abu terlebih dahulu, jadi mustahil bagi organ dalammu untuk terlihat kecuali kau mengeluarkannya.

Kau memunculkan kepalamu yang tanggal di tangan Uraraka. Kau melakukannya tanpa peringatan, menyebabkan Uraraka menjerit dan refleks melempar kepalamu menjauh.

Kau baru saja akan mengubah kepalamu kembali menjadi abu saat tiba-tiba tangan ekstra lebar menangkapnya. Dia si pemuda tentakel. "Uraraka-san, kau harus berhati-hati," dia berbicara dengan lengan keduanya yang terletak di sisi kiri—dia punya enam lengan, oke? Akan sulit mendeskripsikannya.

"Apa kau baik-baik saja?" Si tentakel menunduk padamu; sepertinya dia juga penasaran akan wujudmu yang bisa terpencar-pencar.

Ash (Boku No Hero Academia x Male!Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang